Berada di ruangan ber-AC terlalu lama dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan seperti dehidrasi, mata kering, sakit kepala, alergi.
2023-03-19 13:26:53
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Ruangan ber-AC dengan ventilasi buruk menyimpan banyak risiko kesehatan
Meski dapat menyejukkan ruangan, rupanya ada banyak bahaya AC yang perlu diwaspadai. Terlalu lama atau sering berada di ruangan ber-AC bisa merugikan kesehatan, terutama jika ruangan tersebut punya ventilasi yang buruk.
Advertisement
Ruangan yang terlalu dingin dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Bahkan, AC atau pendingin ruangan yang tidak dibersihkan pun dapat menjadi sarang penyakit.
Terlalu lama menggunakan AC di dalam ruangan telah dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan. Berikut ini adalah beberapa bahaya ruangan ber-AC untuk kesehatan.
Salah satu bahaya AC di ruangan tertutup adalah meningkatkan risiko gangguan sick building syndrome (SBS).
SBS adalah sekumpulan gejala akut pada mukosa, kulit, dan lainnya yang dirasakan saat berada terlalu lama di dalam ruangan gedung tertentu. Gejala SBS antara lain batuk kering, sakit kepala, pusing dan mual, kelelahan, sulit berkonsentrasi, dan kepekaan terhadap bau.
Berada di ruangan ber-AC dapat menghilangkan kelembapan dari ruangan dan menyebabkan Anda mengalami dehidrasi, merasa cepat haus, dan tubuh terasa lebih cepat letih dan lesu. Hilangnya kelembapan ini juga akan berdampak pada kulit dan memicu kulit terasa kering dan gatal.
Berada di ruangan ber-AC yang kering juga dapat membuat mata Anda kering, iritasi dan gatal. Pandangan pun akan menjadi lebih buram.
Salah satu dampak yang umum dialami oleh orang yang sering berlama-lama berada di ruangan ber-AC adalah gangguan pernapasan. Tenggorokan kering karena AC adalah hal paling umum yang sering terjadi.
Hal ini disebabkan karena kurangnya kelembapan akan membuat saluran pernapasan menjadi kering, sehingga risiko terjadinya iritasi hidung dan tenggorokan pun akan meningkat.
Sering sakit kepala? Bisa jadi penyebabnya adalah pendingin ruangan yang ada di kamar, tempat kerja, ataupun tempat yang sering Anda datangi.
AC yang tidak dibersihkan secara teratur bisa menimbun banyak penyebab penyakit yang berujung memicu sakit kepala atau bahkan migrain.
Kombinasi antara AC yang kotor dan ventulasi yang kurang baik juga akan bisa menjadi biang kerok penyakit.
Tumpukan mikroba yang ada pada AC kotor bisa memicu alergi dan reaksi yang biasa menyertainya, seperti rhinitis alergi dan asma.
Ketika Anda berada di ruangan ber-AC yang tertutup bersama dengan orang yang sedang sakit, maka risiko Anda tertular akan jauh lebih besar. Sebab, AC membuat bakteri ataupun virus bertahan di udara. Jika pintu atau jendela tidak segera dibuka, maka Anda bisa saja tertular akibat menghirup bakteri maupun virus tersebut.
Contoh nyata yang saat ini berisiko besar terjadi adalah pada kasus Covid-19. Jika Anda berada di satu ruangan ber-AC dengan ventilasi yang buruk dengan orang positif terinfeksi Covid-19, maka Anda akan dengan mudah tertular virus tersebut.
Baca Juga: Ciri-ciri Freon AC Bocor dan Bahayanya Bagi Kesehatan
Bahaya ruangan ber-AC menjadi lebih tinggi saat AC kotor dan ruangan memiliki ventilasi yang buruk. Untuk menurunkan risiko bahaya AC, berikut ini sederet tips yang bisa Anda lakukan:
Itulah bahaya ruangan ber-AC serta tips untuk menurunkan risikonya. Sebaiknya segera hubungi dokter jika Anda mengalami reaksi pada kulit setiap kali terpapar udara dingin. Begitu juga jika berada di ruangan ber-AC menyebabkan reaksi alergi hingga kesulitan bernapas.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter seputar risiko bahaya menggunakan pendingin ruangan untuk kesehatan, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cepat merasa lapar saat kedinginan dipengaruhi oleh perubahan hormon akibat cuaca. Kondisi ini cenderung membuat Anda makan makanan tinggi kalori yang meningkatkan risiko obesitas, diabetes, sindrom metabolik, dan penyakit kardiovaskuler.
Cara menghilangkan gatal karena alergi perlu diketahui sebagai langkan pencegahan. Mulai dari salep kortikosteroid hingga obat antihistamin dapat digunakan.
Tes alergi adalah rangkaian tes yang dilakukan spesialis untuk menentukan pemicu alergi di tubuh. Metode ini dapat mencegah kembalinya alergi di tubuh Anda.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved