logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Sex & Relationship

Keuntungan dan Risiko Istri Bekerja Terhadap Keharmonisan Keluarga

open-summary

Di satu sisi, istri yang bekerja tentu dapat meningkatkan keuangan keluarga. Namun, ada risiko istri bekerja yang bisa muncul dalam keharmonisan keluarga.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

1 Mei 2022

Risiko istri bekerja

Table of Content

  • Keuntungan istri bekerja
  • Risiko istri bekerja
  • Cara menjaga keharmonisan rumah tangga saat istri bekerja
  • Catatan dari SehatQ

Istri yang bekerja sudah menjadi hal yang lumrah di masa kini. Pengeluaran rumah tangga yang lebih besar jadi salah satu faktor wanita tetap bekerja meski sudah menikah. Peluang karir yang ditawarkan banyak perusahaan turut menjadi hal yang menggiurkan bagi sejumlah wanita. 

Advertisement

Lalu, apakah istri yang bekerja berdampak pada rumah tangga? Adakah kelebihan dan risiko istri bekerja terhadap keharmonisan dengan pasangan? Berikut ulasannya.

Keuntungan istri bekerja

Istri yang bekerja bisa memberikan sisi positif terhadap keluarganya. Berikut ini adalah keuntungan ketika istri memutuskan untuk bekerja:

1. Finansial keluarga lebih matang

Dari sisi finansial, istri bekerja dapat memberikan dampak positif bagi pasangan suami istri, terutama yang baru menikah. Ketika berumah tangga, suami dan istri tentu memiliki sejumlah tujuan finansial, seperti mempersiapkan dana persalinan, dana darurat, dana pendidikan, hingga dana pensiun.

Jika kedua belah pihak sama-sama bekerja, jumlah pemasukan dalam keluarga akan lebih besar. Hal ini tentunya membantu pasangan memenuhi kebutuhan finansialnya.

2. Berkurangnya risiko perceraian

Salah satu faktor penyebab perceraian adalah kondisi finansial yang buruk. Jika istri bekerja, situasi keuangan rumah tangga akan lebih stabil. Pada akhirnya, risiko perceraian akibat faktor finansial rumah tangga akan berkurang. 

Bahkan, pada beberapa kasus, suami istri yang bekerja justru lebih menguntungkan dalam keharmonisan hubungan rumah tangga mereka.

3. Saling mengerti kondisi satu sama lain

Istri yang bekerja juga cenderung lebih mengerti dan memahami situasi pekerjaan suami. Hal ini dikarenakan, istri juga mengalami kondisi serupa. Itu sebabnya, istri yang bekerja akan lebih mudah memahami ketika suami disibukkan oleh pekerjaan kantor.

Dikarenakan memiliki kondisi yang serupa, hubungan emosional antara suami dan istri bisa jadi lebih erat. Bahkan, istri pun dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan saat suami mengalami kesulitan di kantor. 

4. Saling dukung untuk kemajuan karier

Ketika istri dan suami sama-sama bekerja, mereka bisa menjadi support system terbaik untuk satu sama lain. Suami dan istri bisa saling berdiskusi untuk mencari solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi di kantor. Tidak hanya itu, suami dan istri pun bisa saling memberikan saran yang berguna untuk kemajuan karier satu sama lain.

Baca juga: Tujuan Bulan Madu Pasangan Suami Istri yang Baru Menikah

Risiko istri bekerja

Selain memberikan keuntungan, tentu saja istri yang bekerja memiliki risiko tersendiri. Berikut ini adalah risiko istri bekerja yang harus diwaspadai: 

1. Hubungan kurang harmonis

Hal ini bisa terjadi ketika istri terpaksa bekerja demi membantu memenuhi kebutuhan finansial keluarga. Istri yang terpaksa bekerja mungkin saja merasa kecewa karena kehidupan pernikahannya tidak sesuai harapan

Selain itu, National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) dalam The Journal of American Medical Women's Association menemukan bahwa istri yang bekerja cenderung lebih mudah stres dan depresi. 

Beberapa faktor penyebabnya seperti diskriminasi gender di tempat kerja, tuntutan pekerjaan yang tinggi, serta harus menyeimbangkan tuntutan pekerjaan dan keluarga.

Ketika kondisi emosional tidak stabil, perdebatan dan pertengkaran antara suami dan istri akan lebih mudah terjadi. Efeknya, hubungan rumah tangga pun jadi renggang dan tidak harmonis.

2. Berkurangnya waktu untuk keluarga

Risiko istri bekerja lainnya adalah waktu yang diberikan untuk keluarga bisa jadi akan lebih sedikit. Apalagi, jika beban pekerjaan istri di kantor cukup besar, sehingga menyita sebagian besar waktunya.

Kesibukan istri juga suami di kantor juga dapat membuat keduanya lelah begitu tiba di rumah. Akibatnya, rasa ingin berbincang dan bercengkrama pun berkurang. Kurangnya quality time bersama keluarga tentu akan memengaruhi keharmonisan keluarga tersebut.

3. Konflik batin suami dan istri

Istri yang bekerja juga dapat menimbulkan konflik batin untuk kedua belah pihak. Suami bisa saja merasa posisinya sebagai kepala keluarga terancam oleh kemandirian istri. Ia dapat merasa tak lagi dibutuhkan dan tak mampu menjadi tempat bersandar istri.

Apalagi jika istri lebih maju dalam hal karir. Ketika suami memiliki perspektif tradisional, bukan tidak mungkin egonya akan tercoreng.

Di sisi lain, istri pun akan ragu untuk melangkah lebih maju. Ia bisa saja enggan berganti pekerjaan atau menolak promosi yang ditawarkan perusahaan demi menghormati suami.

4. Risiko cedera lebih besar

Wanita berisiko lebih besar mengalami kecelakaan dalam bekerja. Pasalnya, saat ini wanita tidak hanya bekerja di dalam ruangan, tetapi juga luar ruangan seperti di bidang konstruksi.

Pekerja konstruksi wanita berisiko lebih tinggi mengalami kecelakaan kerja. Selain itu, risiko kematian akibat kecelakaan juga lebih besar daripada pekerja laki-laki.

Baca juga: Tips Menjalani Hubungan supaya Tetap Awet

Cara menjaga keharmonisan rumah tangga saat istri bekerja

Istri yang bekerja memang memiliki sisi positif dan negatif. Namun, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mencegah konsekuensi buruk yang mungkin terjadi.

Cara mencegah risiko yang mungkin terjadi ketika istri bekerja antara lain:

1. Menjaga kepercayaan, komunikasi, dan pertemanan satu sama lain

Kepercayaan dan komunikasi adalah landasan dari hubungan pernikahan. Jika dua aspek tersebut tidak dibina, hubungan rumah tangga akan mudah goyah.

Selain itu, berusahalah untuk menjadi teman bagi satu sama lain. Dengan begitu, kehidupan rumah tangga akan lebih menyenangkan dan suportif.

2. Hindari kompetisi dan pola komunikasi negatif

Ingatlah bahwa dalam pernikahan, Anda dan pasangan adalah satu tim. Dibanding berkompetisi, mengapa Anda dan pasangan tidak saling mendukung agar lebih maju dalam karir dan aspek kehidupan lainnya?

Selain itu, hindarilah pola komunikasi yang negatif ketika terjadi masalah, seperti saling sindir atau membentak. Sebaiknya, redakanlah emosi Anda terlebih dahulu sebelum memulai komunikasi dengan pasangan.

Baca juga: Mengenal Relationship Red Flag untuk Tentukan Kelanjutan Hubungan

Catatan dari SehatQ

Ketika istri memutuskan untuk bekerja, tentu ada keuntungan yang bisa didapat, misalnya dari segi finansial. Meski begitu, risiko istri bekerja lainnya juga perlu diwaspadai, seperti kurangnya waktu untuk keluarga.

Mengetahui sisi baik dan buruk dari kondisi tersebut tentu akan membantu Anda dan pasangan mewaspadai kemungkinan buruk yang mungkin terjadi.

Advertisement

hubungan seksualkeluarga berencanamenjalin hubungan

Ditulis oleh Ade Irawan

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved