Ciri kanker payudara pada ibu menyusui kerap disalahartikan dengan benjolan lain, seperti mastitis hingga abses. Gejala kanker yang bisa terlihat adalah puting masuk hingga kulit payudara seperti kulit jeruk.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
16 Apr 2023
Ciri kanker payudara pada ibu menyusui sebenarnya bisa berkurang jika Anda terus memberikan laktasi
Table of Content
Ciri kanker payudara pada ibu menyusui kerap disalahartikan dengan tanda-tanda penyakit maupun gangguan pada payudara. Sebab, keduanya terkadang memiliki ciri yang serupa.
Advertisement
Namun, fakta yang menarik menemukan, tidak hanya untuk bayi, menyusui juga ternyata dapat memberikan manfaat yang besar bagi ibu.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan American Journal of Preventive Medicine, ibu menyusui dianggap memiliki risiko lebih rendah untuk menderita kanker payudara dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Globocan pada 2018, kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak diderita oleh wanita Indonesia.
Jumlah kejadian kanker payudara di Tanah Air terus meningkat, dan tercatat pada angka 58.256 kasus baru.
Melihat hal tersebut, langkah pencegahan kanker payudara menjadi penting untuk dilakukan, salah satunya dengan menyusui.
Lalu, apa yang membuat proses menyusui dapat menurunkan risiko kanker payudara?
Keputusan untuk menyusui atau tidak menyusui tentu merupakan hal yang sangat pribadi.
Bagi Anda yang tidak memungkinkan untuk memberikan ASI kepada Si Buah Hati, pencegahan kanker payudara tentu dapat dilakukan dengan berbagai cara lain, seperti menjaga gaya hidup sehat dan olahraga secara teratur.
Namun, bagi Anda yang memiliki kesempatan untuk memberikan ASI secara langsung kepada Si Kecil, menyusui dapat menjadi salah satu langkah pencegahan kanker payudara yang bisa Anda ambil.
Berikut ini manfaat menyusui sebagai perlindungan terhadap risiko kanker payudara.
Riset yang dipublikasikan American Institute for Cancer Research menunjukkan, ibu yang menyusui memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara saat pramenopause, maupun setelah menopause.
Menyusui selama enam bulan atau lebih, juga dinilai dapat memberikan proteksi tambahan bagi ibu.
Proses menyusui menyebabkan perubahan hormon yang dapat menunda periode menstruasi.
Akibatnya, paparan hormon estrogen pada tubuh wanita akan berkurang. Hormon estrogen merupakan hormon yang dapat meningkatkan pertumbuhan sel kanker.
Selain itu, saat menyusui jaringan-jaringan di payudara ikut mengalami perubahan. Hal ini membantu tubuh untuk menyingkirkan sel yang berpotensi mengalami kerusakan DNA sehingga dapat mengurangi risiko munculnya kanker payudara.
Menyusui juga dipercaya dapat menurunkan risiko ibu terkena kanker ovarium atau indung telur. Sebab, hal ini dapat mencegah terjadinya ovulasi (pembuahan).
Semakin sedikit Anda berovulasi, semakin sedikit juga produksi hormon estrogen di tubuh sehingga menghambat pertumbuhan sel abnormal yang dapat berkembang menjadi sel kanker.
ASI merupakan sumber nutrisi yang utama bagi bayi. World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama bayi berusia 6 bulan pertamanya.
Menyusui juga disarankan untuk dilanjutkan hingga anak berusia sekitar dua tahun, disertai dengan pemberian makanan pendamping ASI.
Secara umum, semakin lama seorang ibu menyusui, maka akan semakin besar juga proteksi terhadap kanker payudara.
Risiko kanker payudara dapat berkurang pada ibu yang menyusui selama satu setengah hingga dua tahun.
Bahkan, penelitian yang dipublikasikan pada jurnal The American Journal of Clinical Nutrition menemukan, risiko ciri kanker payudara pada ibu menyusui di Tiongkok dapat turun hingga 63 persen pada ibu yang menyusui hingga enam tahun.
Jumlah tahun tersebut merupakan jumlah total dari lamanya ibu menyusui beberapa anak.
Sebagai contoh, apabila Anda pernah melahirkan tiga anak dan masing-masing anak mendapatkan ASI selama enam bulan, maka jangka waktu menyusui tersebut dihitung selama satu setengah tahun.
Meskipun sangat jarang, sebagian kecil wanita bisa mengalami ciri kanker payudara pada ibu menyusui. Artinya, ibu menyusui bisa terkena kanker payudara.
Ternyata, persentase ibu menyusui bisa terkena kanker payudara diperkirakan 3 persen dari keseluruhan penderita kanker.
Beberapa penelitian dari National Cancer Institute menunjukkan, risiko ciri kanker payudara pada ibu menyusui lebih tinggi pada tahun-tahun setelah kehamilan dan persalinan.
Peningkatan risiko ibu menyusui bisa terkena kanker payudara mungkin disebabkan oleh perubahan hormonal selama kehamilan.
Sebelum mengetahui ciri kanker payudara pada ibu menyusui, payudara menyusui umumnya bertekstur kasar dan bergelombang karena payudara penuh yang normal, dan saluran yang tersumbat sesekali.
Baca Juga
Sebaiknya, Anda selalu memperhatikan bagaimana bentuk payudara Anda biasanya dan kenali tanda-tanda benjolan mencurigakan yang memerlukan perhatian medis.
Mengingat, memang ibu menyusui bisa terkena kanker payudara. Bisa jadi, itu adalah ciri kanker payudara pada ibu menyusui.
Saat Anda menyusui, kemungkinan besar Anda akan lebih memahami bagaimana tampilan dan ukuran payudara Anda.
Meskipun begitu, melakukan pemeriksaan payudara sendiri di rumah secara rutin sebaiknya tidak Anda abaikan. Hal ini agar gejala kanker payudara pada ibu menyusui terdeteksi sejak dini.
Biasanya, benjolan yang mengkhawatirkan pada ciri kanker payudara pada ibu menyusui adalah yang benjolan tidak kunjung sembuh.
Agar tak salah paham, Anda juga harus memahami jenis-jenis benjolan yang mungkin muncul di payudara.
Secara umum, benjolan nonkanker akan terasa halus dan bulat, serta bergerak di dalam payudara.
Sembari memberikan perawatan puting dan payudara saat menyusui, kenali beberapa benjolan yang sering disalah artikan sebagai ciri-ciri kanker payudara:
Mastitis adalah infeksi pada jaringan payudara yang disebabkan terjadi akibat bakteri atau saluran susu yang tersumbat. Gejala mastitis lain, diantaranya:
Jika mastitis tidak diobati, abses bernanah yang menyakitkan bisa saja terjadi. Bentuknya mungkin akan tampak terlihat seperti benjolan bengkak berwarna merah dan panas.
Meskipun ini benjolan nonkanker sebaiknya Anda segera memeriksakannya ke dokter agar efeknya tidak memicu kanker payudara.
Fibroadenoma atau fibroadenoma mammae (FAM) adalah tumor nonkanker yang bisa timbul di payudara.
Fibroadenoma umumnya akan muncul ditandai dengan benjolan kecil di salah satu atau kedua payudara, yang teraba padat dan mudah untuk digerakkan.
Galactocele (galaktokel) adalah benjolan jinak pada payudara yang terjadi pada wanita menyusui.
Galactocele muncul saat Anda akan menghentikan proses menyusui sehingga ASI mengalami berhenti memproduksi dan menyebabkan sumbatan pada saluran susu di area payudara.
Galactocele umumnya ditandai dengan adanya benjolan di payudara yang tidak nyeri, pada salah satu atau kedua payudara, dan berupa massa tunggal atau jamak.
Ciri-ciri kanker payudara pada ibu menyusui muncul akibat adanya cairan yang menumpuk.
Hal yang membedakan antara ciri mastitis dengan ciri kanker payudara pada ibu menyusui adalah timbulnya benjolan di sekitar payudara.
Sayangnya, tonjolan ini jarang diketahui ibu menyusui. Untuk itu, kenalilah ciri kanker payudara pada ibu menyusui yang bisa Anda perhatikan ini:
Baca Juga
Ciri kanker payudara pada ibu menyusui perlu diketahui. Hal ini dikarenakan pada saat menyusui, ibu pun juga mengalami benjolan maupun rasa nyeri.
Tanda-tanda tersebut pun juga kerap ditemukan pada penyakit yang kerap ditemukan saat ibu menyusui, seperti mastitis, abses payudara, fibroadenoma, dan galactocele.
Memang, ditemukan penelitian jika menyusui mampu mengurangi risiko kanker payudara. Namun, bukan tidak mungkin jika ibu menyusui bisa terkena kanker payudara.
Perlu diingat juga, laktasi bukanlah satu-satunya cara untuk menurunkan risiko kanker payudara pada ibu menyusui.
Anda juga tetap perlu menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga, dan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
Di samping itu, penting bagi ibu menyusui untuk memahami cara mendeteksi kanker payudara.
Jika Anda mengalami nyeri pada payudara yang diikuti dengan benjolan ataupun ciri kanker payudara pada ibu menyusui lainnya, segera konsultasikan dengan dokter bedah onkologi.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Makanan sehat bisa menjaga kesehatan tubuh, termasuk rahim. Bahkan, makanan yang tepat juga bisa bantu mempercepat penyembuhan infeksi rahim. Apa saja daftarnya?
17 Jul 2023
Penyebab kista ovarium dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu kista fungsional dan kista patologis. Kista ovarium fungsional disebabkan gangguan fungsi folikel yang memicu pembengkakan di indung telur, sedangkan kista patologis dipicu pertumbuhan sel yang tidak normal pada indung telur.
26 Mei 2023
Dalam dunia medis, terbukanya jahitan caesar dikenal sebagai C-section dehiscence. Ada sejumlah tanda jahitan caesar terbuka yang bisa Anda amati sendiri, mulai dari kulit kemerahan hingga perdarahan.
23 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved