Kebiasaan mengorek hidung atau mengupil berlebihan hingga melukai diri sendiri disebut dengan rhinotillexomania. Berbeda dengan mengupil sesekali yang lazim dilakukan seseorang, kondisi ini disertai dengan obsesi sehingga cukup mengkhawatirkan.
2023-03-19 20:24:39
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Obsesi mengupil yang berlebihan
Table of Content
Kebiasaan mengorek hidung atau mengupil berlebihan hingga melukai diri sendiri disebut dengan rhinotillexomania. Berbeda dengan mengupil sesekali yang lazim dilakukan seseorang, kondisi ini disertai dengan obsesi sehingga cukup mengkhawatirkan.
Advertisement
Selain itu, orang dengan rhinotillexomania juga bisa merasakan stres parah serta cemas berlebih. Terkadang, mereka juga melakukan kebiasaan seperti menggigit kuku.
Orang tentu memiliki alasan mengapa mereka mengupil. Ketika merasa bosan, tegang, atau ingin mengambil kotoran. Masih termasuk wajar, mengorek hidung semacam ini tidak akan menimbulkan masalah apa-apa.
Namun ketika termasuk rhinotillexomania, bahaya bisa saja terjadi. Dalam studi tahun 2001 terhadap 200 partisipan, sebanyak 17% mengaku mengalami masalah serius. Sementara 25% sisanya juga sesekali mengalami mimisan.
Selain itu, rhinotillexomania juga kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan mental seperti obsessive-compulsive disorder, kecemasan berlebih, dan masalah serupa seperti skin picking.
Kebiasaan mengorek hidung disebut berbahaya apabila memenuhi kriteria berupa:
Saking berbahayanya, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi seperti:
Kondisi mengupil berlebihan ini lebih sering ditemui pada anak-anak dan remaja yang beranjak dewasa.
Sama seperti kebanyakan gangguan kompulsif lainnya, tidak diketahui penyebab pasti terjadinya rhinotillexomania. Meski demikian, ada beberapa penjelasan yang mungkin menjadi jawaban mengapa kebiasaan mengorek hidung berlebihan ini terjadi:
Bisa saja, orang yang memiliki kebiasaan rhinotillexomania juga punya riwayat genetik serupa. Mungkin di dalam keluarganya, ada juga perilaku berulang yang fokus pada salah satu bagian tubuh. Artinya, orangtua atau saudara kandung mungkin punya kebiasaan yang berkaitan dengan skin picking lainnya.
Orang dengan kecemasan berlebih bisa saja melampiaskan kepanikan mereka dengan mengupil berlebihan. Biasanya, ini terjadi pada situasi yang memicu kecemasan agar bisa merasa lebih tenang.
Beberapa jenis obat memiliki efek samping munculnya kebiasaan rhinotillexomania. Bahkan, bagi orang yang sebelumnya sama sekali tidak punya masalah dengan kebiasaan mengupil berlebihan. Contoh obat dengan potensi efek samping semacam ini adalah stimulan untuk mengobati ADHD.
Terkadang, perubahan hormon pada perempuan juga bisa memicu munculnya rhinotillexomania. Bahkan, studi pada Juli 2018 ini menemukan bahwa kondisi bisa jadi kian parah saat perubahan hormon cukup ekstrem seperti saat menopause.
Lebih jauh lagi, ada beberapa jenis gangguan rhinotillexomania. Ada yang merasa cukup puas dengan mengorek hidung menggunakan jari. Mereka cenderung membersihkan kotoran atau objek apapun yang ada di rongga hidung secara obsesif.
Di sisi lain, ada pula orang dengan rhinotillexomania yang secara obsesif mencabut bulu hidung. Ini bisa dilakukan baik dengan jari maupun alat lain.
Mengingat kebiasaan mengupil berlebihan bisa jadi berbahaya, maka orang dengan rhinotillexomania perlu mendapat penanganan. Umumnya, penanganan bergantung pada seberapa parah kondisi seseorang.
Beberapa pilihan penanganan di antaranya:
Bagi beberapa orang dengan rhinotillexomania, memastikan tangan sibuk melakukan hal lain sudah cukup efektif untuk menghentikan kebiasaan. Contohnya dengan memegang alat seperti fidget spinner sehingga jari-jari tidak mengorek hidung setiap saat.
Jenis terapi ini fokus membantu seseorang dalam mengganti perilaku negatifnya dengan yang positif. Seorang terapis akan mencari tahu apa penyebab seseorang mengorek hidung berebihan. Jika terjadi secara tiba-tiba, akan dicari tahu pula apa pemicunya.
Belum ada obat spesifik untuk mengobati rhinotillexomania. Namun apabila ini terjadi atas pengaruh masalah lain seperti OCD atau kecemasan berlebih, maka penanganan terhadap kondisi medisnya dapat membuat kebiasaan mengupil berlebihan mereda.
Dengan penanganan yang tepat, rhinotillexomania dapat berkurang atau bahkan berhenti total. Jadi, sebaiknya orang yang mengalami hal ini terbuka dengan dokter atau terapis sehingga bisa tahu bagaimana penanganan yang tepat.
Baca Juga
Apabila pemicu obsesi mengorek hidung adalah stres, maka cari tahu bagaimana cara berdamai dengan hal itu. Namun ketika tidak tahu bagaimana cara menghentikannya, langkah pertama adalah berbicara dengan pakar kesehatan mental.
Penting untuk mendiskusikan hal ini bersama ahlinya karena apabila dibiarkan, mengupil berlebihan bisa membahayakan diri seseorang. Bahkan, risiko komplikasi seperti infeksi pernapasan atau septum berlubang juga tak terhindarkan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut bagaimana membedakan rhinotillexomania dan mengupil biasa, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ambidextrous adalah istilah bagi kelompok orang yang dapat menggunakan kedua sisi tangannya dengan imbang. Kemahiran ini dapat dilatih dengan beberapa cara
Multitasking atau melakukan lebih dari satu pekerjaan sekaligus malah akan membuat produktivitas menurun. Hal ini malah akan membuat pekerjaan lama selesainya.
Psikoterapi adalah metode terapi yang bertujuan membantu pasien dalam mempelajari cara-cara yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah atau kesulitan dalam hidup.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved