logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Bayi & Menyusui

Kenali Kolik pada Bayi, Penyebab dan Bagaimana Cara Mengatasinya

open-summary

Kolik pada bayi adalah hal yang umum terjadi. Namun, penyebab dan cara mengatasinya harus orangtua pahami, karena sering menangis dan rewel bukan hanya gejala kolik. Akan tetapi, juga bisa jadi tanda gangguan kesehatan lainnya.


close-summary

2023-03-27 12:38:41

| Aby Rachman

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

kolik pada bayi

Kolik pada bayi adalah kondisi saat bayi menangis terus menerus tanpa penyebab yang jelas dan tak bisa dihentikan

Table of Content

  • Apa itu kolik pada bayi?
  • Penyebab kolik pada bayi
  • Ciri-ciri kolik pada bayi
  • Cara mengatasi kolik pada bayi
  • Kapan harus ke dokter?

Kolik pada bayi baru lahir biasa ditandai dengan bayi yang tiba-tiba menangis dan rewel. Bayi yang mengalami kolik bisa menangis lebih dari tiga jam setiap hari selama lebih dari tiga minggu.

Advertisement

Meskipun ini adalah kondisi yang umum terjadi pada bayi, tetapi ada sejumlah gejala kolik yang sebaiknya orangtua waspadai. Simak penjelasan lengkap beserta cara mengatasinya.

Apa itu kolik pada bayi?

Kolik adalah kondisi saat bayi menangis terus menerus tanpa sebab yang jelas. Bayi akan menangis secara berlebihan hingga berjam-jam setiap hari, padahal dalam kondisi sehat.

Mengutip dari Kids Health, saat kolik bayi bisa menangis lebih dari 3 jam setiap hari, selama lebih dari tiga minggu. Kondisi ini umumnya bisa terjadi pada bayi baru lahir usia dua minggu atau lebih.

Pada kasus yang parah, kolik pada bayi bisa berlangsung hingga 6-8 minggu. Namun, setelah bayi berusia 3-4 bulan, kolik akan menghilang dengan sendirinya.

Orangtua juga perlu tahu bahwa kolik adalah kondisi yang umum terjadi pada bayi dan bisa hilang dengan sendirinya. Kondisi ini tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin atau bahkan pemberian ASI atau susu formula

Tak perlu khawatir berlebihan, perkembangan bayi yang mengalami kolik tetap dapat tumbuh normal seperti anak-anak lain yang mungkin tidak pernah kolik saat kecil.

Penyebab kolik pada bayi

Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa penyebab kolik karena ini adalah kondisi yang terjadi dari berbagai faktor. Sebagai contoh, kolik bisa disebabkan karena timbunan gas dalam perut bayi.

Berikut adalah beberapa faktor penyebab lainnya yang memicu terjadinya kolik, seperti:

  • Sistem pencernaan mulai berkembang dan menimbulkan kejang pada otot bayi.
  • Perut bayi kembung/begah.
  • Hormon yang menyebabkan sakit perut atau suasana hati yang rewel.
  • Terlalu sensitif atau terstimulasi oleh cahaya, kebisingan, dan semacamnya.
  • Bayi yang murung.
  • Sistem saraf yang masih belum berkembang sempurna.

Selain beberapa kondisi yang telah disebutkan, kolik pada bayi juga bisa disebabkan oleh kondisi yang lebih serius. Sejumlah kondisi tersebut seperti:

  • Terdapat infeksi.
  • Refluks asam atau masalah perut.
  • Peradangan otak dan sistem saraf.
  • Masalah mata, seperti goresan atau peningkatan tekanan.
  • Detak jantung tidak teratur.
  • Cedera tulang, otot, atau jari.

Patut diketahui, ada banyak hal yang menyebabkan bayi menangis dan tidak semua tangisan berarti kolik.

Jika Anda khawatir terhadap kondisi si Kecil, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh dan menghindari komplikasi lebih lanjut.

Ciri-ciri kolik pada bayi

Bayi menangis dan rewel adalah kondisi yang umum terjadi selama tiga bulan pertama kehidupannya. Namun, tangisan saat kolik mempunyai pola berbeda.

Tanda kolik yang paling sering terlihat adalah menangis selama tiga jam atau lebih dalam sehari, bahkan tiga hari atau lebih dalam seminggu. Paling sering, tangisan dimulai pada sore hari. Kondisi ini dapat menyebabkan bayi sawan.

Pada bayi yang sehat, ciri-ciri bayi kolik di antaranya adalah:

  • Periode menangis yang terprediksi. Bayi akan menangis di waktu yang sama setiap hari, seperti hanya pada malam hari atau sore hari.
  • Menangis yang intens dan sulit diredakan. Bayi bisa menangis terus menerus selama 1-3 jam dan bisa terjadi 3-4 kali dalam seminggu.
  • Saat menangis, wajah bayi memerah dan kulit di sekitar mulut pucat.
  • Pstur kaki melingkar atau terangkat ke perut, serta otot perut kencang.
  • Kemudian saat diraba, kakinya terasa dingin.
  • Bayi menangis tanpa sebab yang jelas dan menangis dengan tiba-tiba.

Cara mengatasi kolik pada bayi

Meskipun kolik adalah kondisi umum yang dapat hilang dengan sendirinya, berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi kolik pada bayi.

  • Gendong bayi selama menangis, Anda bisa menggunakan gendongan kain atau selimut.
  • Mandikan bayi dengan air hangat.
  • Pijat perut bayi dengan lembut menggunakan minyak telon.
  • Mengendong bayi dengan posisi tegak saat menyusu dan bantu bayi bersendawa.
  • Ubah pola makan atau ganti susu formula, karena bisa jadi penyebab bayi kolik adalah alergi.
  • Ciptakan suasana tenang dengan meredupkan cahaya lampu dan memberikan alunan musik yang menenangkan.
  • Ajak bayi jalan-jalan sambil mengajaknya berbicara.

Selain melakukan perawatan di atas, pemberian probiotik dan obat pereda gas seperti simethicone juga dinilai ampuh untuk mengatasi kolik pada bayi.

Namun, walaupun terbilang aman, konsumsi obat-obatan atau makanan tertentu tetaplah harus berdasarkan rekomendasi dokter. 

Teruslah mencoba berbagai metode dan menemukan cara yang menurut Anda sesuai untuk menenangkan si Kecil.

Patut diingat, kolik pada bayi akan menghilang dengan sendirinya. Jadi, tetap jaga kondisi Anda agar kondisi kolik pada bayi tersebut tidak membuat kesehatan Anda menurun.

Kapan harus ke dokter?

Gejala menangis atau rewel tidak selalu berarti bayi mengalami kolik.

Jika caramengatasi kolik pada bayi sudah Anda lakukan dan tangisan tidak kunjung mereda, bahkan hingga berhari-hari, Anda perlu memperhatikan kondisi kesehatannya.

Segera periksa apakah bayi mengalami tanda-tanda sakit yang serius, sehingga menyebabkan ia menangis tanpa henti. Adapan sejumlah kondisi berikut dapat menjadi tanda kapan Anda harus membawa bayi ke dokter anak:

  • Menangis terus menerus dan tangisan semakin parah.
  • Demam hingga 38 derajat.
  • Kurang aktif dan tidak mau menyusu.
  • Feses bayi encer atau terdapat darah.
  • Bayi muntah.
  • Mengalami penambahan atau pengurangan berat badan
  • Terasa tidak nyaman dan mengalami masalah pernapasan.

Kolik pada bayi bisa menyebabkan energi orangtua terkuras. Untuk itu, tetap jaga kesehatan Anda dan atur gaya hidup yang sehat agar tidak mengalami sakit maupun stres.

Mintalah bantuan orang-orang terdekat seperti pasangan atau pengasuh untuk mengatasi kolik pada bayi Anda.

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai kolik pada bayi, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.

Advertisement

tumbuh kembang bayikolik pada bayibayi & menyusuikesehatan anakperkembangan bayi

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved