Naik turunnya berat badan bukan cuma seputar kalori dan seberapa banyak aktivitas fisik yang Anda lakukan. Ada faktor yang juga turut berpengaruh yaitu hormon leptin. Menariknya, resistensi leptin yaitu ketika tubuh tidak merespons leptin merupakan pemicu bertambahnya berat badan seseorang.
6 Sep 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Sulit diet akibat resistensi leptin
Table of Content
Naik turunnya berat badan bukan cuma seputar kalori dan seberapa banyak aktivitas fisik yang Anda lakukan. Ada faktor yang juga turut berpengaruh yaitu hormon leptin. Menariknya, resistensi leptin yaitu ketika tubuh tidak merespons leptin merupakan pemicu bertambahnya berat badan seseorang.
Advertisement
Secara garis besar, leptin adalah hormon yang berperan besar dalam naik turunnya berat badan seseorang. Jadi, apabila Anda selama ini masih mengira berat badan terkait dengan kalori saja, ada baiknya berkenalan lebih jauh dengan si hormon leptin ini.
Hormon leptin diproduksi oleh sel-sel lemak dalam tubuh. Terkadang, hormon ini disebut dengan satiety hormone atau starvation hormone. Sesuai namanya, dia berperan penting dalam menentukan rasa kenyang dan lapar seseorang.
Target utama dari leptin adalah otak, utamanya area hipotalamus. Saat cadangan lemak sudah terpenuhi, hormon leptin akan memberikan komando kepada otak.
Komando berisi perintah untuk berhenti merasa lapar dan tak perlu lagi makan. Di saat yang sama, tubuh mulai membakar kalori dengan kecepatan normal.
Inilah peran utama hormon leptin. Dalam jangka panjang, leptin berperan dalam mengenalikan energi, termasuk jumlah kalori yang dikonsumsi dan dibakar. Begitu pula dengan berapa banyak lemak yang disimpan dalam tubuh.
Sistem leptin inilah yang memberikan sinyal kapan seseorang merasa kenyang atau lapar. Hormon ini menjaga betul agar seseorang tidak merasa terlalu kenyang atau terlalu lapar sehingga dapat menjalankan fungsinya sebaik mungkin.
Seberapa banyaknya hormon leptin seseorang bergantung pada sel-sel lemak dalam tubuhnya. Makin banyak sel lemak yang tersedia, makin banyak pula leptin yang diproduksi.
Dalam tubuh, leptin dibawa oleh aliran darah menuju otak. Di sinilah sinyal untuk hipotalamus tersampaikan. Hipotalamus adalah bagian otak yang mengatur kapan dan seberapa banyak seseorang perlu makan.
Kemudian ketika seseorang makan, lemak tubuh akan naik. Begitu pula dengan hormon leptin. Saat itulah sinyal yang muncul adalah rasa kenyang dan mulai proses membakar kalori.
Sebaliknya, ketika tidak makan, lemak tubuh akan menurun. Hormon leptin juga ikut drop. Di fase ini, akan muncul keinginan untuk makan lebih banyak. Proses membakar kalori juga berkurang.
Sistem ini disebut negative feedback loop, mirip seperti mekanisme kendali untuk berbagai fungsi fisiologis lainnya seperti bernapas, temperatur tubuh, hingga tekanan darah.
Sayangnya, mekanisme ini bisa terganggu ketika seseorang mengalami resistensi leptin. Artinya, sinyal yang dikirim oleh leptin ke otak tidak bekerja dengan baik.
Ini rentan terjadi pada orang obesitas. Sebab, kadar leptin dalam tubuhnya sangat tinggi. Begitu pula dengan kadar lemak.
Idealnya bagi orang obesitas, mereka membatasi seberapa banyak asupan kalori. Sebab, otak tahu bahwa sudah ada banyak lemak dan energi yang tersimpan dalam tubuh.
Namun dalam kondisi resistensi leptin, otak tidak melihat sinyal yang dikirimkan hormon pengendali rasa lapar dan kenyang ini. Konsekuensinya, sangat mungkin seseorang mengonsumsi terlalu banyak kalori ketimbang yang dibakar. Sebab otak terus-menerus berpikir bahwa tubuh sedang kelaparan.
Kini, resistensi leptin disebut sebagai salah satu penyebab biologis terjadinya obesitas. Tak ayal, sebab otak akan berpikir bahwa:
Artinya, makan terlalu banyak dan kurang berolahraga bukan lagi menjadi penyebab utama kenaikan berat badan. Bisa jadi, ada peran hormon dan otak yang menjadi dalang di baliknya, yaitu resistensi leptin.
Bisa jadi pula, resistensi leptin merupakan salah satu alasan gagal diet berulang-ulang. Bagi orang yang memiliki kondisi resistensi hormon leptin, berat badan turun memang mengurangi massa lemak dalam tubuh.
Namun, otak tidak berhasil mengembalikan resistensi leptin kembali seperti sedia kala. Ketika leptin drop, tentu saja akan menyebabkan seseorang menjadi mudah lapar, nafsu makan tinggi, hilang motivasi untuk berolahraga, serta jumlah kalori yang terbakar saat istirahat pun sedikit.
Pada saat yang sama, otak selalu berpikir bahwa tubuh sedang kelaparan dan siklus ini terus berulang. Ini pula yang bisa jadi penjelasan logis mengapa seseorang bisa mengalami naik turun berat badan dengan cepat alias yo-yo diet.
Cara paling efektif mendeteksi apakah Anda mengalami resistensi leptin atau tidak adalah dengan melihat kaca. Apabila ada tumpukan lemak terutama di area perut, hampir pasti sedang mengalami resistensi leptin.
Dari situ, fokuslah pada menjalani gaya hidup sehat. Strategi ini efektif untuk mengalahkan bisikan dari otak bahwa tubuh selalu dalam kondisi lapar.
Coba lakukan hal-hal seperti menghindari makanan diproses berlebih, konsumsi serat larut air, tidur cukup, berolahraga, serta konsumsi protein.
Tak kalah penting, juga mengurangi asupan karbohidrat agar trigliserida tetap terkendali. Sebab, trigliserida yang tinggi akan mencegah sampainya leptin dari sirkulasi darah ke otak.
Baca Juga
Memang beberapa cara di atas tidak instan dan mustahil terwujud sekejap. Perlu konsistensi, komitmen, sekaligus pengingat bahwa tubuh tidak sedang terus-menerus lapar.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar bagaimana mengatasi resistensi hormon leptin, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Banyak kandungan gizi kacang hijau yang bermanfaat untuk kesehatan, seperti folat, protein, serta berbagai vitamin dan mineral.
Menurunkan berat badan dengan efektif adalah salah satu cara untuk mendapatkan berat badan ideal yang sehat. Menurunkan berat badan dapat dilakukan dengan mengetahui kebutuhan kalori harian agar dapat mencapai keadaan defisit energi dalam batas normal.
Jeruk kumquat berasal dari China. Dalam bahasa Mandarin, namanya berarti jeruk emas. Kandungan 100 gram jeruk dapat memenuhi 73% kebutuhan vitamin C harian dan kaya antioksidan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved