Saat hamil dan menyusui pilihlah obat batuk untuk ibu menyusui yang aman dikonsumsi bagi bayi dan produksi ASI atau gunakan cara alami ini untuk atasi batuk kering dan batuk berdahak.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
12 Sep 2023
Obat batuk untuk ibu menyusui tidak bisa dikonsumsi sembarangan
Table of Content
Batuk dapat menyerang siapa saja, tidak terkecuali ibu menyusui. Jika sudah begini, adakah obat batuk untuk ibu menyusui yang aman digunakan?
Advertisement
Sama seperti saat hamil, ibu menyusui tidak boleh meminum obat apa pun secara serampangan. Pasalnya, kandungan dalam obat tersebut bisa berpindah pada air susu ibu (biasanya kurang dari satu persen) sehingga sedikit-banyak juga akan memengaruhi kondisi buah hati Anda.
Untuk mengetahui obat batuk ibu menyusui yang aman, Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Jika tidak, Anda minimal harus mengecek komposisi obat batuk tersebut sebelum meminumnya dan pastikan kandungan aktifnya memang aman untuk ibu hamil dan menyusui.
Batuk adalah gejala yang berhubungan dengan masalah kesehatan lainnya, yakni flu atau alergi. Batuk flu bisa sembuh sendiri tanpa obat dalam 1-2 minggu, sedangkan batuk alergi bisa berhenti jika Anda menghindari pemicu alergi yang menyebabkannya.
Meskipun demikian, batuk bisa sangat mengganggu aktivitas, termasuk pada ibu menyusui. Untuk itulah, Anda dapat meredakan batuk dengan penggunaan obat yang tepat.
Obat batuk untuk ibu menyusui yang beredar di pasaran biasanya mengandung lebih dari satu bahan aktif yang dapat meredakan batuk. Beberapa zat tersebut aman dikonsumsi oleh ibu menyusui, beberapa lainnya tidak.
Bahan-bahan dalam obat batuk ibu menyusui yang relatif aman dikonsumsi, di antaranya:
Paracetamol bukanlah obat batuk, bahkan ini tidak bisa digunakan untuk meredakan batuk. Namun, paracetamol dapat meredakan gejala flu pada ibu menyusui, misalnya nyeri otot, pusing, dan demam (bila ada).
Dengan kata lain, paracetamol dapat mengurangi ketidaknyamanan yang menyertai batuk sambil menunggu infeksi virusnya reda. Paracetamol juga aman digunakan oleh ibu menyusui, sekalipun diminum sedikit melebihi dari dosis yang direkomendasikan oleh dokter.
Obat batuk dekongestan yang mengandung pseudoephedrine dan phenylephedrine, sering digunakan untuk mengatasi batuk karena infeksi virus flu. Dekongestan tergolong sebagai obat batuk untuk ibu menyusui yang relatif aman, namun cara kerja obat ini dapat memengaruhi kegiatan menyusui Anda.
Dekongestan meringankan batuk dengan menyempitkan pembuluh darah di sekitar hidung sehingga Anda dapat bernapas lebih lega. Di sisi lain, penyempitan pembuluh darah juga dapat memengaruhi pasokan darah ke payudara sehingga produksi ASI juga ikut terganggu.
Jejak zat dalam dekongestan juga dapat menyebabkan beberapa bayi rewel. Namun, efek samping pada bayi ini dapat diminimalisir jika Anda menggunakan obat dekongestan yang berbentuk semprot hidung alias nasal spray.
Satu hal yang perlu dicatat, Anda sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi pseudoephedrine karena dapat menurunkan jumlah ASI.
Antihistamin dapat digunakan pada batuk yang disebabkan oleh reaksi alergi. Untuk batuk ibu menyusui jenis ini pilihlah yang mengandung diphenhydramine dan chlorpheniramine (mengakibatkan mengantuk), atau loratadine dan fexofenadine (tidak menyebabkan kantuk).
Obat batuk ibu menyusui ini digunakan bila batuk Anda sangat mengganggu. Obat ini bisa dibeli bebas, namun sebaiknya hanya dikonsumsi dengan resep dokter. Disarankan penggunaan obat ini pada ibu menyusui dengan bayi berusia di atas 2 bulan.
Obat batuk untuk ibu menyusui di apotik yang aman dikonsumsi selanjutnya adalah codeine. Codeine adalah obat pereda nyeri dari ringan hingga sedang yang tersedia dalam dosis 10,15 hingga 20 mg. Selain meredakan nyeri, obat ini juga dapat meredakan batuk pada orang dewasa. Obat ini aman dikonsumsi oleh ibu hamil dengan memperhatikan pemakaian atau resep dokter.
Meski dicap sebagai obat batuk yang aman untuk ibu menyusui, selalu perhatikan reaksi bayi setelah Anda menggunakan obat-obatan di atas. Sebaiknya, hentikan pemakaian obat jika bayi mengalami perubahan perilaku, seperti sangat rewel, sering mengantuk, malas menyusu, atau memperlihatkan sikap yang tidak seperti biasanya.
Penggunaan obat untuk mengobati batuk atau pilek pada ibu menyusui haruslah diperhatikan dengan baik agar tidak berdampak buruk pada ASI maupun sang bayi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih obat batuk di antaranya terkait dengan kandungan yang terdapat dalam obat batuk kering maupun obat batuk berdahak untuk ibu menyusui yang dikonsumsi.
Beberapa jenis atau kandungan obat batuk untuk ibu menyusui yang sebaiknya dihindari ketika mengonsumsi obat flu atau batuk adalah seperti Aspirin sebagai pereda nyeri dan guaifenesin sebagai pengencer dahak untuk obat batuk berdahak. Guaifenesin tidak disarankan karena belum ada penelitian lebih anjut yang menyebutkan bahwa obat batuk ini aman untuk ibu menyusui.
Selain kedua obat di atas, hindari juga obat batuk kering untuk ibu menyusui dan yang mengandung pottasium iodide. Kandungan ini dapat terserap ke dalam ASI dan konsumsi yang berulang dapat meningkatkan risiko gangguan fungsi tiroid pada bayi.
Dikutip dari Health Information for Westero Australians, untuk meminmalisir efek samping, Anda dapat mengambil langkah aman dalam meminum obat ketika menyusui. Gunakan dosis serendah mungkin, minum obat setelah bayi menyusu atau baru saja tertidur, memeas atau membuang ASI jika Anda hanya minum obat selama beberapa hari dan sebisa mungkin gunakan cara alternatif selain meminum obat batuk seperti nasal spray.
Baca Juga
Saat hamil dan menyusui, Anda sebaiknya lebih mengutamakan cara-cara alternatif yang lebih alami dalam meredakan gejala batuk. Cara-cara yang direkomendasikan adalah:
Anda juga dapat menghisap permen lozenges untuk meredakan tenggorokan. Minum air hangat yang dicampur lemon dan madu juga dapat membantu membuat jalan napas lebih lega.
Beberapa makanan dan minuman seperti madu, nanas hingga probiotik juga dapat menjadi obat batuk alami untuk ibu menyusui yang juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Bila batuk Anda tidak reda setelah menggunakan obat batuk untuk ibu menyusui di atas, jangan langsung beralih pada obat herbal. Sebaliknya, periksakan diri Anda ke dokter agar batuk Anda dapat ditangani sesuai dengan penyebabnya.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Salah satu perlengkapan yang mungkin diperlukan oleh seorang ibu yang baru melahirkan adalah bantal menyusui. Dengan memilih bantal penyangga yang tepat, rasa pegal dan tak nyaman saat menyusui dapat diminimalkan. Bayi juga bisa lebih memperoleh ASI dengan maksimal.
20 Apr 2023
ASI diproduksi secara khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Tak hanya tinggi protein, ketahui apa saja kandungan gizi serta lemak baik dalam ASI.
9 Jan 2023
Cara mengatasi batuk kering tidak harus selalu menggunakan obat di apotek. Menggunakan bahan-bahan alami seperti berkumur menggunakan air garam juga bisa Anda jadikan alternatif untuk mengatasi batuk kering.
25 Mei 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved