Refluks asam lambung adalah kondisi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Akibatnya, Anda jadi sering sendawa dan mengalami perut kembung. Pola makan tidak sehat bisa jadi salah satu penyebabnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
13 Nov 2020
Refluks asam lambung dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada tenggorokan dan dada
Table of Content
Refluks asam lambung adalah gangguan pencernaan yang terjadi ketika asam lambung kembali naik ke kerongkongan. Kondisi ini dapat menyebabkan heartburn.
Advertisement
Ini adalah kondisi yang umum terjadi. Masalah pola makan hingga kehamilan bisa menyebabkan orang mengalami refluks asam lambung. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Asam lambung yang naik kembali ke kerongkongan menyebabkan refluks asam lambung. Refluks asam lambung ini terjadi karena melemahnya otot sfingter yang seharusnya bertugas membuka dan menutup untuk mencegah asam lambung kembali naik.
Otot sfingter ini berbentuk katup yang terletak di antara kerongkongan dan lambung. Dalam kondisi normal, katup sfingter esofagus bagian bawah (Lower Esophageal Sphincter/LES) akan membuka saat makanan melewati kerongkongan, lalu segera menutup saat makanan telah berada di dalam lambung.
Pada kondisi refluks asam lambung, LES tidak menutup atau terlalu sering terbuka sehingga asam lambung dapat naik ke esofagus dan menyebabkan ketidaknyamanan.
Penyebab umum refluks asam lambung adalah kelainan lambung yang disebut dengan hernia hiatus, yakni kelainan yang terjadi saat bagian atas lambung dan LES pindah ke atas diafragma (rongga dada). Namun, selain masalah lambung itu sendiri, ada beberapa kondisi yang bisa memicu Anda mengalami refluks asam lambung.
Beberapa hal yang dapat jadi penyebab refluks asam lambung, antara lain:
Ada beberapa gejala yang dapat disebabkan oleh refluks asam lambung. Gejala paling umum adalah heartburn dan regurgitasi.
Heartburn adalah nyeri dan sensasi terbakar di ulu hati, dada, hingga tenggorokan. Sedangkan, regurgitasi merupakan sensasi asam dan pahit di mulut dan tenggorokan karena naiknya asam lambung hingga ke mulut.
Selain kedua gejala tersebut, refluks asam lambung juga dapat menyebabkan gejala-gejala, seperti:
Refluks asam lambung dapat diobati dengan sejumlah perawatan medis yang disertai dengan perubahan gaya hidup. Berikut adalah penjelasan seputar dua hal ini
Perubahan gaya hidup yang tepat dapat membantu mencegah refluks asam lambung kambuh. Berikut adalah berbagai perubahan gaya hidup yang perlu Anda lakukan.
Perawatan medis untuk refluks asam lambung meliputi pemberian obat-obatan dan pembedahan (operasi). Berikut adalah penjelasan seputar kedua jenis pengobatan ini.
Untuk mengatasi gejala refluks asam lambung, dokter dapat meresepkan jenis obat-obatan berupa:
Apabila refluks asam lambung tidak dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan, Dokter mungkin akan menyarankan tindakan operasi atau pembedahan.
Baca Juga
Tindakan operasi untuk mengatasi refluks asam lambung merupakan pilihan terakhir. Dalam artian, tindakan ini hanya dilakukan apabila perawatan berupa perubahan gaya hidup dan pemberian obat-obatan tidak dapat memperbaiki kondisi gangguan refluks asam lambung yang Anda alami.
Apabila Anda punya pertanyaan lebih lanjut seputar refluks asam lambung, Anda bisa bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Bahaya jahe untuk asam lambung yaitu bisa memperparah kondisi Anda. Selain itu, konsumsi jahe lebih dari 4 gram dalam sehari berpotensi memicu masalah kesehatan lain seperti iritasi mulut, sakit perut, heartburn, dan kembung.
25 Agt 2023
Jangan menyepelekan sakit maag. Ketahui apa saja obat alami yang bisa meredakan sakit maag secara efektif!
17 Agt 2022
Muntah darah adalah kondisi muntah bercampur darah atau hanya darah saja. Muntah darah karena maag ditandai dengan warna darah kecokelatan akibat luka pada lambung.
14 Jun 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved