Refleks Moro adalah penyebab anak sering kaget saat tidur sehingga menjadi hal yang normal terjadi. Perlahan-lahan, refleks ini akan hilang ketika anak menginjak usia 6 bulan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
13 Sep 2023
Anak sering kaget saat tidur disebabkan oleh refleks Moro
Table of Content
Suara kencang, gerakan secara tiba-tiba, atau perubahan sekecil apapun di sekitarnya bisa membuat bayi sering merasa kaget saat tidur.
Advertisement
Penyebab gerakan bayi yang sering kaget saat tidur ini adalah respons refleks yang disebut refleks Moro. Ini adalah salah satu dari berbagai macam gerakan refleks bayi lainnya.
Orangtua tak perlu merasa khawatir berlebihan karena refleks ini akan hilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai bayi sering terkejut saat tidur.
Reflek Moro pada bayi dimulai sejak ia lahir dan menjadi salah satu tanda dari perkembangan bayi.
Reflek Moro adalah respons motorik tanpa disengaja yang sudah ada sejak bayi baru lahir.
Gerakan secara tiba-tiba ini adalah cara untuk melindungi diri juga menandakan bahwa ia mampu berkembang di lingkungan baru.
Mengutip dari Stanford Chidren’s Health, ciri khas utama refleks ini adalah bayi merentangkan kedua tangan dan menggerakkan kaki saat kaget.
Pada saat yang sama, kepalanya juga sedikit mengarah ke belakang. Kemudian, kedua tangan akan mengarah kembali mendekat ke tubuh mereka.
Refleks ini bisa disertai dengan tangisan maupun tidak. Refleks Moro akan muncul ketika terlelap sehingga terlihat seakan bayi suka kaget saat tidur.
Orangtua tak perlu khawatir karena adanya Moro ini justru berarti bayi berkembang secara normal.
Baca Juga
Ketika anak tidak menunjukkan refleks Moro atau hanya muncul di satu sisi tubuh, itu bisa jadi merupakan gejala terjadinya:
Selain karena reflek moro, ada banyak faktor lain yang menjadi penyebab bayi sering atau suka kaget saat tidur. Beberapa di antaranya adalah:
Setiap bayi mempunyai gerakan refleks atau rasa kaget yang berbeda-beda. Refleks lain muncul beberapa hari setelah lahir dan berhenti lebih cepat.
Akan tetapi, umumnya refleks sering kaget saat tidur ini berlangsung hingga bayi berusia sekitar 2 bulan. Seiring berjalannya waktu, refleks mulai memudar pada usia 12 minggu dan kemungkinan akan hilang pada usia 4 - 6 bulan.
Mengingat lehernya semakin kuat menopang kepala, saat kaget bayi hanya akan merentangkan kedua lengan tanpa menggerakkan kepala atau kaki.
Apabila pada usia lebih dari 7 bulan bayi masih sering terkejut saat tidur, sebaiknya orangtua melakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Baca Juga
Meskipun refleks Moro atau bayi sering kaget saat tidur adalah tanda perkembangan yang baik pada bayi, ini juga bisa menurunkan kualitas tidurnya.
Oleh karena itu, sebaiknya orangtua juga perlu mengetahui cara menidurkan bayi agar kualitas tidurnya tidak terganggu.
Berikut adalah beberapa cara untuk menenangkan dan meminimalisasi bayi sering terkejut saat tidur, di antaranya adalah:
Ketika akan menurunkan bayi dari gendongan, sebisa mungkin dekatkan tubuhnya ke pelukan Anda selama mungkin.
Setelah sudah menyentuh kasur, baru lepaskan secara perlahan. Ini seharusnya cukup untuk mencegah ia merasakan sensasi terjatuh yang dapat memciu bayi kaget saat tidur.
Anda juga bisa membungkus bayi dengan kain bedong atau swaddle untuk membuat mereka merasa nyaman. Namun, pastikan tidak mengikatnya terlalu rapat terutama di bagian pinggang ke bawah.
Penting untuk tidak sembarangan membedong bayi. Pastikan selalu menggunakan kain tipis yang tidak membatasi gerakan tubuh bayi sehingga mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS).
Baca Juga
Bayi berusia di bawah 4 bulan masih belum maksimal menopang kepala. Oleh sebab itu, orangtua bisa memegang leher serta kepala bayi untuk menggendong atau menenangkannya. Ini juga dilakukan untuk mencegah bayi sering terkejut saat tidur.
Baca Juga
Refleks Moro ini sudah ada bahkan sejak usia janin masih 25 minggu dalam kandungan. Bagi orang yang pertama kali melihatnya, mungkin akan merasa kaget atau khawatir ketika bayi kaget saat tidur dan terus berulang.
Namun, selalu ingat bahwa refleks Moro merupakan indikator perkembangan bayi yang normal.
Umumnya, dokter spesialis anak akan memeriksa bagaimana respons bayi saat baru lahir. Selama tidak ada tanda-tanda perkembangan tidak normal, seperti refleks hanya di satu sisi tubuh atau berlangsung cukup lama seperti kejang, orangtua tak perlu risau.
Advertisement
Ditulis oleh Atifa Adlina
Referensi
Artikel Terkait
Cara melebatkan rambut bayi dilakukan untuk merawat kulit kepala dan menjaga asupan nutrisi bayi. Agar rambut bayi tumbuh lebat, berikan lidah buaya dan vitamin D.
25 Apr 2023
Manfaat ikan tuna untuk bayi cukup beragam, seperti mencegah beragam penyakit. Meskipun demikian, Anda perlu perhatikan porsi dan cara mengolahnya agar tidak berdampak buruk pada kesehatan bayi.
18 Nov 2019
Kapan ASI keluar? Kemungkinan ASI keluar pada saat hamil hingga 3-4 hari pascamelahirkan. Cara agar ASI keluar bisa dilakukan dengan memberikan perawatan berupa pijat payudara hingga pompa ASI rutin.
21 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved