logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Bayi & Menyusui

Mengenal Apa Itu Refleks Moro pada Bayi dan Cara Mengatasinya

open-summary

Refleks moro adalah salah satu refleks pada bayi baru lahir yang normal terjadi. Penyebab refleks ini dapat dipicu karena suara keras atau gerakan tiba-tiba yang membuat bayi kaget. Meski merupakan hal yang normal, kamu perlu tahu cara mengatasinya agar bayi tidak terus menerus kaget dan dapat tidur dengan nyenyak.


close-summary

2023-03-29 01:58:56

| Fadli Adzani

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

refleks moro pada bayi

Refleks moro pada bayi akan mulai menghilang seiring bertambahnya usia bayi

Table of Content

  • Apa itu refleks moro?
  • Penyebab refleks moro pada bayi
  • Cara mengatasi refleks moro yang berlebihan pada bayi 
  • Catatan dari SehatQ

Mungkin sebagian orangtua sangat khawatir, ketika melihat bayi baru lahir sering kaget. Kebiasaan ini biasa juga disebut sebagai refleks moro, salah satu respons motorik dasar yang membantu bayi bertahan dan berkembang di lingkungan baru. Sampai berapa lama refleks moro akan terlihat? Apakah ada cara mengatasinya?

Advertisement

Simak penjelasan lengkapnya di sini.

Apa itu refleks moro?

Menjadi salah satu jenis refleks bayi baru lahir, refleks moro atau reflek kejut adalah refleks yang mengacu pada respons motorik tak sadar.

Ciri-ciri utama refleks moro pada bayi baru lahir adalah sering terkejut karena suara atau gerakan.

Hal ini bisa membuatnya merentangkan tangan, menggerakkan kaki, melengkungkan punggung, melemparkan kepala ke belakang, sampai akhirnya kembali ke posisi sebelum ia menunjukkan refleks kaget. Dalam kondisi ini, bayi bisa saja menangis atau tidak.

Tak perlu khawatir berlebihan, karena refleks kejut ini adalah kondisi normal. Sampai usia berapa refleks moro akan hilang? Mengutip Healthy Children, umumnya, refleks moro akan berlangsung sampai usia bayi sekitar 2-4 bulan.

Kemungkinan, refleks moro akan hilang sepenuhnya saat bayi berusia 6 bulan atau bisa juga lebih. Perlu orangtua ingat bahwa setiap bayi berbeda.

Baca Juga

  • Memahami Higroma Kistik pada Bayi, Mulai dari Gejala hingga Cara Mengobatinya
  • Apa Perbedaan Alergi Susu Sapi dengan Intoleransi Laktosa?
  • Penyebab dan Gejala Lipoma pada Bayi

Penyebab refleks moro pada bayi

Pada perkembangan bayi, hampir semuanya terlihat asing saat baru lahir. Maka dari itu, tak heran kalau ia mudah terkejut atau bahkan takut dengan suara baru.

Berikut adalah beberapa penyebab yang bisa memicu terjadinya refleks moro pada bayi, seperti:

  • Sensasi mau jatuh. Ini bisa ia rasakan saat orangtua memindahkan posisi gendongan atau saat menaruhnya di tempat tidur.
  • Gerakan tidak terduga. Misalnya, saat kamu mengangkat bayi atau menggeser tubuhnya saat tidur.
  • Suara keras dan tiba-tiba di dekatnya, seperti pintu yang dibanting, benda jatuh ke lantai, dan lain-lainnya.
  • Bayi menyentak lengan atau kakinya, sehingga mengejutkan diri sendiri.
  • Lampu yang terlalu terang. Terutama, saat sebelumnya ruangan gelap atau redup.

Terkadang, reflek moro juga bisa terjadi tanpa ada alasan atau penyebab sama sekali.

Namun dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, refleks moro yang berlebihan dan parah mungkin juga merupakan gejala hiperekpleksia atau kondisi neurologis bawaan bayi baru lahir.

Kondisi ini dapat menimbulkan gejala seperti respon kaget berlebih, kekakuan otot, anggota badan kaku dan sulit digerakkan. 

Cara mengatasi refleks moro yang berlebihan pada bayi 

Refleks moro memang merupakan respons alami yang normal terjadi pada bayi. Namun, saat bayi terlalu sering menunjukkan refleks moro, mungkin menjadi tanda ia merasa tidak nyaman karena kondisi tertentu. Hal ini harus segera ditangani karena bisa membuat bayi rewel hingga tidak dapat tidur nyenyak. 

Walaupun tidak akan sepenuhnya menghilang, ada beberapa cara yang bisa orangtua lakukan untuk membantu meredakan refleks moro  pada bayi agar bisa tetap tenang dan nyenyak tidurnya, yaitu: 

1. Dekap bayi saat sedang merebahkannya

Saat sedang merebahkan bayi ke tempat tidur, posisikan ia sedekat mungkin dengan kamu.

Turunkan ia dengan lembut. Lalu, lepas tangan kamu dari badannya, hanya ketika punggung bayi sudah menempel di kasur atau permukaan lembut lainnya.

Hal ini dianggap bisa menghilangkan sensasi terjatuh yang dirasakan oleh bayi, saat sedang direbahkan.

2. Bedong bayi

Membedong bayi, bisa membuatnya merasa nyaman, aman, dan bisa tidur lebih lama.

Akan tetapi, membedong juga tidak boleh sembarangan. Gunakan kain yang tidak terlalu tebal, dan selalu cek tingkat kehangatannya, agar bayi tidak merasa terlalu panas ketika dibedong.

3. Meminimalisasi suara

Perhatikan cara berjalan, menutup pintu, serta menaruh benda saat bayi tidur. Kalau biasanya orangtua sesuka hati melakukannya, kamu perlu belajar meminimalisir kebisingan untuk mencegah reflek moro berlebihan.

Agar tidurnya lebih nyenyak dan tidak kaget, kamu juga bisa menyalakan white noise.

4. Ciptakan ruang tidur yang nyaman

Agar bayi dapat tidur dengan nyaman dan lelap, kamu perlu meminimalisir pemicu refleks moro. Salah satu caranya adalah dengan menciptakan ruang tidur yang nyaman untuk bayi, seperti meredupkan cahaya atau lampu kamar hingga menidurkan bayi di tempat tidur dengan permukaan yang rata dan kokoh agar si Kecil tidak terganggu.

Catatan dari SehatQ

Saat kamu melakukan konsultasi rutin dengan dokter, ada baiknya, hal-hal seperti refleks moro, selalu ditanyakan. Sebab, dokter mampu mengidentifikasi refleks normal pada bayi, maupun potensi dari kondisi medis lainnya.

Untuk memastikan kondisi bayi, dokter biasanya akan melihat otot dan saraf dari bayi dengan cermat, untuk memastikan bahwa tidak ada kondisi medis yang mengkhawatirkan.

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai reflek moro pada bayi, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.

Advertisement

bayi & menyusuimenidurkan bayibayibayi baru lahir

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved