Refleks moro adalah salah satu refleks pada bayi baru lahir yang normal terjadi. Penyebab refleks ini dapat dipicu karena suara keras atau gerakan tiba-tiba yang membuat bayi kaget. Meski merupakan hal yang normal, kamu perlu tahu cara mengatasinya agar bayi tidak terus menerus kaget dan dapat tidur dengan nyenyak.
2023-03-29 01:58:56
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Refleks moro pada bayi akan mulai menghilang seiring bertambahnya usia bayi
Table of Content
Mungkin sebagian orangtua sangat khawatir, ketika melihat bayi baru lahir sering kaget. Kebiasaan ini biasa juga disebut sebagai refleks moro, salah satu respons motorik dasar yang membantu bayi bertahan dan berkembang di lingkungan baru. Sampai berapa lama refleks moro akan terlihat? Apakah ada cara mengatasinya?
Advertisement
Simak penjelasan lengkapnya di sini.
Menjadi salah satu jenis refleks bayi baru lahir, refleks moro atau reflek kejut adalah refleks yang mengacu pada respons motorik tak sadar.
Ciri-ciri utama refleks moro pada bayi baru lahir adalah sering terkejut karena suara atau gerakan.
Hal ini bisa membuatnya merentangkan tangan, menggerakkan kaki, melengkungkan punggung, melemparkan kepala ke belakang, sampai akhirnya kembali ke posisi sebelum ia menunjukkan refleks kaget. Dalam kondisi ini, bayi bisa saja menangis atau tidak.
Tak perlu khawatir berlebihan, karena refleks kejut ini adalah kondisi normal. Sampai usia berapa refleks moro akan hilang? Mengutip Healthy Children, umumnya, refleks moro akan berlangsung sampai usia bayi sekitar 2-4 bulan.
Kemungkinan, refleks moro akan hilang sepenuhnya saat bayi berusia 6 bulan atau bisa juga lebih. Perlu orangtua ingat bahwa setiap bayi berbeda.
Baca Juga
Pada perkembangan bayi, hampir semuanya terlihat asing saat baru lahir. Maka dari itu, tak heran kalau ia mudah terkejut atau bahkan takut dengan suara baru.
Berikut adalah beberapa penyebab yang bisa memicu terjadinya refleks moro pada bayi, seperti:
Terkadang, reflek moro juga bisa terjadi tanpa ada alasan atau penyebab sama sekali.
Namun dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, refleks moro yang berlebihan dan parah mungkin juga merupakan gejala hiperekpleksia atau kondisi neurologis bawaan bayi baru lahir.
Kondisi ini dapat menimbulkan gejala seperti respon kaget berlebih, kekakuan otot, anggota badan kaku dan sulit digerakkan.
Baca Juga
Refleks moro memang merupakan respons alami yang normal terjadi pada bayi. Namun, saat bayi terlalu sering menunjukkan refleks moro, mungkin menjadi tanda ia merasa tidak nyaman karena kondisi tertentu. Hal ini harus segera ditangani karena bisa membuat bayi rewel hingga tidak dapat tidur nyenyak.
Walaupun tidak akan sepenuhnya menghilang, ada beberapa cara yang bisa orangtua lakukan untuk membantu meredakan refleks moro pada bayi agar bisa tetap tenang dan nyenyak tidurnya, yaitu:
Saat sedang merebahkan bayi ke tempat tidur, posisikan ia sedekat mungkin dengan kamu.
Turunkan ia dengan lembut. Lalu, lepas tangan kamu dari badannya, hanya ketika punggung bayi sudah menempel di kasur atau permukaan lembut lainnya.
Hal ini dianggap bisa menghilangkan sensasi terjatuh yang dirasakan oleh bayi, saat sedang direbahkan.
Membedong bayi, bisa membuatnya merasa nyaman, aman, dan bisa tidur lebih lama.
Akan tetapi, membedong juga tidak boleh sembarangan. Gunakan kain yang tidak terlalu tebal, dan selalu cek tingkat kehangatannya, agar bayi tidak merasa terlalu panas ketika dibedong.
Perhatikan cara berjalan, menutup pintu, serta menaruh benda saat bayi tidur. Kalau biasanya orangtua sesuka hati melakukannya, kamu perlu belajar meminimalisir kebisingan untuk mencegah reflek moro berlebihan.
Agar tidurnya lebih nyenyak dan tidak kaget, kamu juga bisa menyalakan white noise.
Agar bayi dapat tidur dengan nyaman dan lelap, kamu perlu meminimalisir pemicu refleks moro. Salah satu caranya adalah dengan menciptakan ruang tidur yang nyaman untuk bayi, seperti meredupkan cahaya atau lampu kamar hingga menidurkan bayi di tempat tidur dengan permukaan yang rata dan kokoh agar si Kecil tidak terganggu.
Baca Juga
Saat kamu melakukan konsultasi rutin dengan dokter, ada baiknya, hal-hal seperti refleks moro, selalu ditanyakan. Sebab, dokter mampu mengidentifikasi refleks normal pada bayi, maupun potensi dari kondisi medis lainnya.
Untuk memastikan kondisi bayi, dokter biasanya akan melihat otot dan saraf dari bayi dengan cermat, untuk memastikan bahwa tidak ada kondisi medis yang mengkhawatirkan.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai reflek moro pada bayi, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Dengan mengetahui klasifikasi umur menurut WHO, Anda dapat mengetahui faktor risiko kesehatan dan menyusun langkah pencegahannya. Apa saja yang bisa dilakukan?
Tanda lahir bisa muncul di bagian tubuh mana pun. Umumnya tak berbahaya. Namun pada beberapa kondisi seperti hemangioma, ada risiko mengarah ke kanker kulit.
Cara mengecilkan perut setelah melahirkan 1 tahun ini dapat dilakukan oleh para ibu yang kurang percaya diri dengan berat badannya. Selain mudah, berbagai aktivitas ini ampuh turunkan berat badan!
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved