Batuk berdahak pada anak dapat diatasi secara alami dengan mengonsumsi madu, minum air putih hangat, hingga terapi uap. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa mengganggu waktu tidur anak.
2023-03-28 13:05:08
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Madu, jahe, dan lemon merupakan bahan alami yang ampuh meredakan batuk berdahak pada anak
Table of Content
Batuk berdahak pada anak tentu sangat meresahkan orang tua. Terkadang anak sampai tidak bisa tidur jika batuk berlangsung terus-menerus.
Advertisement
Kondisi ini terjadi ketika saluran pernapasan anak mengalami iritasi atau infeksi. Tubuh anak pun meresponsnya dengan menghasilkan lebih banyak lendir atau dahak yang kemudian dikeluarkan melalui batuk.
Penanganan anak batuk berdahak bergantung pada penyebabnya. Kebanyakan batuk berdahak pada anak disebabkan oleh virus yang sebenarnya tidak membutuhkan pengobatan.
Namun, jika penyebabnya bakteri, obat antibiotik diperlukan untuk membantu mengatasinya. Selain itu, terdapat beberapa cara alami yang dapat Anda dilakukan agar batuk berdahak mereda.
Perawatan alami tidak seketika menyembuhkan batuk berdahak pada anak. Namun, metode ini dapat membantu meredakan batuk sehingga anak bisa tidur dengan lebih nyaman.
Berikut adalah cara mengatasi batuk berdahak pada anak secara alami yang bisa Anda lakukan di rumah.
Madu merupakan salah satu cara mengobati batuk berdahak pada anak secara alami. Zat yang terkandung di dalamnya diketahui memiliki efek meredakan batuk.
Sebuah riset telah membuktikan dengan mencoba tiga jenis madu dan terbukti berhasil meredakan batuk. Bukan hanya meredakan batuk, kualitas tidur anak bahkan menjadi lebih baik.
Sebuah riset lain membuktikan bahwa madu lebih baik daripada beberapa zat yang terkandung dalam berbagai obat batuk.
Pemberian setengah sendok teh madu murni sebelum tidur diharapkan dapat membantu meredakan batuk berdahak pada anak.
Namun, bila anak belum berusia satu tahun, sebaiknya Anda tidak memberikan madu untuk mencegah penyakit botulisme yang berbahaya.
Minum air putih merupakan cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Ketika kebutuhan air terpenuhi, maka tubuh akan berfungsi dengan maksimal, termasuk sistem kekebalan tubuh.
Infeksi yang menjadi penyebab batuk berdahak pada anak dipercaya lebih cepat sembuh ketika tubuh berfungsi dengan maksimal.
Air putih hangat direkomendasikan untuk anak berusia di atas 6 bulan karena dapat melegakan saluran napas ketika anak mengalami batuk berdahak.
Mencukupi kebutuhan cairan anak dengan memberikan asupan makanan cair dan minuman, seperti sup ayam dan air putih, dapat mencegah dehidrasi dan membantu mengencerkan dahak.
Seperti pada poin sebelumnya, jika anak sudah MPASI cairan hangat dinilai lebih baik dalam meredakan batuk terus-menerus yang bisa menyebabkan sakit tenggorokan dan dada terasa tidak nyaman pada anak.
Sementara itu, jika anak masih minum ASI, teruskan pemberiannya secara rutin.
Salah satu cara menghilangkan batuk berdahak pada anak adalah istirahat yang cukup. Sebab, istirahat dapat membantu memulihkan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Jadi, biarkan anak berbaring dan tidur dengan cukup. Sistem imun yang kuat mampu melawan berbagai virus penyebab penyakit dengan efektif.
Ketika anak berbaring, gunakan bantal tambahan agar kepala dan lehernya sedikit terangkat sehingga dahak tidak menumpuk di tenggorokan.
Namun, jangan tumpuk bantal secara berlebihan karena bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan sakit leher.
Cara meredakan batuk berdahak pada anak juga bisa dilakukan dengan menelungkupkan tubuhnya, terutama jika mereka masih berusia bayi hingga balita.
Metode ini dianggap dapat membantu mengencerkan dahak secara alami. Saat menelungkupkan anak, jangan lupa untuk menepuk-nepuk punggung mereka secara lembut dan hati-hati.
Cara mengatasi batuk berdahak pada anak dapat dilakukan dengan berkumur air garam hangat. Namun, pastikan anak sudah bisa berkumur dengan benar.
Anda juga dapat mencontohkan dahulu caranya agar anak tidak menelan air kumur. Cara membuat air garam hangat cukup mudah, Anda hanya perlu mencampurkan segelas air hangat dengan 1/2 sdt garam.
Jahe diketahui memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Salah satunya sebagai cara mengatasi batuk berdahak pada anak.
Sebuah riset menyebutkan bahwa jahe memiliki efek terhadap relaksasi otot polos pada saluran pernapasan. Mekanisme ini dapat membuat jalan napas lebih terbuka dan mengurangi batuk berdahak.
Rebus 2 potongan jahe sebesar kotak korek api yang telah dikupas dan dicincang dalam 4 gelas air (±1000mL) selama 15 menit. Bagi air rebusan tadi menjadi 3 bagian. Berikan 1 bagian tiap 8 jam pada anak.
Namun, jangan diberikan berlebihan karena pada orang dewasa saja maksimal pemberian adalah 4 gram dalam satu hari.
Jika anak sudah cukup besar, kira-kira menginjak usia SD, Anda dapat memberinya air lemon hangat untuk meredakan batuk berdahak.
Air lemon hangat dapat membantu mengencerkan dahak anak dengan baik. Namun, jangan terlalu berlebihan memberikannya agar tidak menyebabkan gangguan pencernaan pada si kecil.
Jauhkan anak dari paparan polusi udara, seperti asap rokok atau asap kendaraan, yang dapat menyebabkan kondisi batuk berdahaknya semakin parah.
Polusi udara juga bisa meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan, seperti bronkitis atau pneumonia pada anak.
Anda dapat melakukan terapi uap sendiri di rumah dengan menyiapkan air hangat di dalam baskom dan mencampurkannya dengan minyak kayu putih atau minyak telon secukupnya.
Setelah itu, biarkan anak menghirup uap yang keluar dari baskom tersebut. Cara menyembuhkan batuk berdahak pada anak ini dapat membantu melegakan tenggorokannya.
Anda dapat menghangatkan tubuh anak dengan membiarkannya berendam sebentar di dalam bak air hangat.
Ketika tubuhnya hangat, dahak dinilai lebih mudah keluar. Segera keringkan tubuh anak setelah berendam agar mereka tidak kedinginan.
Untuk meredakan batuk berdahak pada anak, gunakan humidifier agar udara lebih lembap. Humidifier adalah alat pelembap udara yang bekerja dengan menyemprotkan air ke udara.
Pelembap udara ini dapat membantu mengurangi lendir yang ada di tenggorokan dan membuat pernapasan anak lebih lega.
Rempah-rempah dapat membantu mengencerkan dahak dengan baik. Kandungan zat-zat di dalam bahan-bahan alami ini diketahui ampuh membunuh virus dan bakteri penyebab dahak.
Namun, sebaiknya Anda menggunakan rempah-rempah dengan benar dan atas persetujuan dari dokter.
Baca Juga
Itulah beberapa cara mengatasi batuk berdahak pada anak secara alami. Jika kondisi ini tidak kunjung membaik, Anda dapat mempertimbangkan pemberian obat batuk berdahak untuk anak yang diformulasikan sebagai penghancur dahak sehingga tenggorokan terasa lebih lega.
Memang terdapat berbagai merek obat batuk anak yang bisa dengan mudah Anda dapatkan di apotek. Akan tetapi, pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada label kemasan atau sesuai dengan anjuran dokter.
Walaupun demikian, Akademi Pediatrik Amerika Serikat tidak merekomendasikan pemberian obat batuk yang dijual bebas pada anak berusia di bawah 4 tahun.
Selain itu, segera periksakan anak ke dokter jika menunjukkan kondisi berikut.
Baca Juga: Cara Mengatasi Batuk Berdahak pada Bayi dengan Efektif
Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui penyebab dan menentukan penanganan yang tepat bagi si kecil. Pemberian obat batuk berdahak untuk anak yang ampuh akan disesuaikan dengan penyebabnya.
Jika ingin berdiskusi lebih lanjut seputar batuk berdahak pada anak yang tak kunjung sembuh, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penderita TBC perlu menjalani pengobatan jangka panjang. Cara dan aturan minum obat TBC yang benar perlu diterapkan untuk menghindari kekambuhan dan munculnya resistensi antibiotik.
Psikolog anak dapat membantu menangani gangguan pada psikologis anak. Jika anak menunjukkan perilaku, emosi, atau perkembangan yang tak sebagaimana mestinya, ajaklah ia berkonsultasi.
Uvula bengkak sering terjadi karena infeksi atau sebagai tanda tubuh sedang bermasalah. Meski gangguan ini sepele, penyebabnya ada juga yang bersifat genetik.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved