Rasisme adalah paham negatif yang menganggap suatu ras lebih unggul dibanding yang lainnya. Pola pikir ini pun berdampak buruk bagi kesehatan. Apa saja efek buruknya?
2023-03-29 18:22:28
Rasisme adalah pandangan yang menganggap suatu ras paling baik
Table of Content
Rasisme adalah isu sensitif yang sayangnya masih banyak terjadi di negara dengan beragam latar belakang budaya. Pembahasan mengenai ras sendiri merupakan salah satu dari 4 hal yang sebaiknya tidak disinggung oleh masyarakat selain suku, agama, dan antargolongan.
Advertisement
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, rasisme alias rasialisme adalah prasangka seseorang berdasarkan keturunan bangsanya atau paham bahwa ras sendiri adalah ras yang paling unggul. Prasangka atau paham ini mengakibatkan seseorang memperlakukan orang lain yang rasnya berbeda dengan tidak adil alias berat sebelah.
Sudah banyak penelitian yang mengatakan bahwa rasisme adalah tindakan yang dapat memperburuk kondisi fisik dan mental korbannya. Dari segi kesehatan fisik, orang yang sering menjadi korban tindakan rasisme berpotensi mengalami stres yang bila berkepanjangan, akan merusak tubuh dengan meningkatkan risiko beberapa penyakit, antara lain:
Berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), orang yang sering menjadi korban rasisme berpotensi lebih besar mengalami tekanan darah tinggi alias hipertensi akibat stres.
Stres akibat menjadi korban rasisme bisa berujung pada pola hidup tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi alkohol secara berlebihan, penyalahgunaan narkoba, dan lain-lain.
Sebuah penelitian juga menemukan bahwa para korban rasisme lebih rentan mengalami peradangan internal yang menaikkan kemungkinan mengalami penyakit kronis, seperti sakit jantung dan gangguan ginjal.
Kondisi fisik lain yang terjadi pada korban rasisme adalah gangguan tidur serta masalah fungsi psikologis, terutama pada korban usia separuh baya.
Selain memengaruhi fisik, rasisme juga berisiko menggangu kesehatan mental para korban. Suatu riset menunjukkan, beberapa masalah mental yang biasanya dialami korban rasisme adalah:
Rasisme adalah isu yang serius karena dapat mematikan harapan, motivasi, dan ketangguhan seseorang dalam menjalani hidup. Risiko-risiko di atas bisa muncul ketika tindakan rasisme yang diterima korban berbentuk verbal maupun fisik.
Baca Juga
Banyak hal dapat mengakibatkan munculnya atau bertahannya rasisme di tengah masyarakat, salah satunya adalah stereotype yang muncul turun-temurun. Stereotype kemudian bisa menimbulkanS faksi, yakni kelompok eksklusif yang merasa harus memusuhi orang-orang yang berada di luar kelompok tersebut.
Meskipun demikian, belum terlambat bagi Anda untuk melakukan serangkaian langkah pencegahan agar rasisme bisa diminimalisir keberadaannya. Tindakan preventif untuk mencegah berkembangnya rasisme adalah dengan:
Tidak mudah mengubah pandangan orang tentang ras tertentu. Demikian pula halnya dengan isu rasisme yang tidak akan hilang dalam waktu singkat.
Akan tetapi, setidaknya Anda punya peran dalam mencegah generasi mendatang memiliki pola pikir negatif yang sama. Dengan demikian, rasisme diharapkan tidak terlalu berkembang di masa mendatang lewat penerapan langkah-langkah kecil di atas.
Apabila Anda pernah menjadi korban rasisme, atau mengenal orang dengan kondisi serupa, ada baiknya berkonsultasi dengan psikolog maupun psikiater. Anda bisa melakukan booking secara online di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Selain itu, Anda juga melaporkan pelaku pada pihak berwenang. Sebab, diskriminasi terhadap ras dan etnis, melanggar Undang-Undang No. 40 Tahun 2008.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ciri-ciri orang percaya diri dapat Anda lihat dari pola pikir dan perilakunya. Beberapa sikap yang umumnya ditunjukkan orang dengan kepercayaan diri tinggi antara lain menganggap diri sendiri berharga, tak takut gagal, berani melakukan kesalahan, dan menerima kelemahan yang dimiliki.
Hikikomori adalah fenomena saat seseorang memilih untuk melakukan isolasi dan menarik diri dari lingkungan sosial. Kondisi ini dapat memicu kemunculan gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, demensia, hingga keinginan untuk bunuh diri.
Amarah adalah sebuah bentuk emosi yang normal, bahkan baik bagi kesehatan. Namun, memperhatikan cara mengendalikan emosi sangat penting agar bisa menghadapi masalah dengan positif dan lebih baik. Kendalikan emosi dengan mengenal penyebab munculnya rasa marah dan mempelajari cara untuk menenangkan diri.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved