Ranidaphobia adalah ketakutan berlebihan terhadap hewan amfibi seperti katak dan kodok. Kondisi ini dapat diatasi dengan terapi perilaku kognitif, terapi pemaparan, konsumsi obat-obatan, hingga menerapkan pola hidup sehat sehari-hari.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
14 Jul 2021
Penderita ranidaphobia akan merasa cemas saat berhadapan dengan katak
Table of Content
Katak merupakan salah satu hewan yang cukup sering dihindari oleh banyak orang. Alasannya pun beragam, beberapa orang merasa jijik atau geli ketika melihat hewan amfibi satu ini, namun ada juga yang menghindar karena takut dengan racunnya.
Advertisement
Di sisi lain, ada juga orang yang merasakan ketakutan ekstrem terhadap katak. Tak hanya saat melihat secara langsung, rasa takut juga muncul di waktu mereka memikirkan atau melihat hal- hal yang berkaitan dengan katak, baik itu gambar, patung, maupun boneka. Apabila Anda juga mengalaminya, kondisi ini dikenal dengan istilah ranidaphobia.
Ranidaphobia adalah kondisi ketika seseorang mengalami ketakutan atau kecemasan ekstrem pada saat memikirkan atau berhadapan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan katak. Kondisi ini tergolong sebagai fobia spesifik, yang merupakan jenis gangguan kecemasan.
Istilah ini berasal dari bahasa latin di mana “Rani” memiliki arti “hewan amfibi seperti katak dan kodok” serta “phobia” yang berarti “fobia atau ketakutan”. Selain ranidaphobia, fobia katak juga dikenal dengan nama batrachophobia.
Ketika memikirkan atau berhadapan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan katak, sejumlah gejala akan dirasakan penderita ranidaphobia. Gejala yang muncul bisa dirasakan secara fisik maupun psikologis.
Berikut ini beberapa gejala yang mungkin dialami oleh penderita fobia katak:
Gejala yang dirasakan masing-masing penderitanya mungkin akan berbeda satu sama lain. Untuk mencari tahu kondisi yang mendasari, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala di atas.
Hingga saat ini, apa yang menjadi penyebab fobia spesifik seperti ranidaphobia belum diketahui secara pasti. Namun, sejumlah faktor diduga turut berkontribusi dalam berkembangnya kondisi ini.
Pengalaman traumatis di masa lalu yang berhubungan dengan katak atau kodok bisa menjadi salah satu faktor pemicu batrachophobia. Sebagai contoh, penderita fobia ini mungkin pernah dikejar oleh kawanan katak tanpa sebab. Hal tersebut menyebabkan trauma dan berkembang menjadi fobia terhadap katak.
Selain pengalaman buruk di masa lalu, fobia hewan katak juga dapat terjadi sebagai perilaku yang dipelajari. Misal, anggota keluarga atau sahabat Anda ternyata memiliki fobia terhadap katak. Kondisi tersebut bisa menular karena Anda terlalu sering mendengar cerita-cerita menakutkan terkait katak.
Dalam beberapa kasus, faktor genetik juga dapat bermain dalam munculnya kondisi ini pada diri Anda. Anda lebih berisiko untuk menderita ranidaphobia apabila orangtua mengidap fobia serupa.
BACA JUGA: Fobia Ketinggian (Akrofobia) - Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Ada beragam tindakan yang dapat dijadikan pilihan untuk mengatasi batrachophobia. Dokter mungkin akan meresepkan obat, merekomendasikan terapi, atau kombinasi antara keduanya untuk menangani masalah Anda. Sejumlah perawatan rumahan juga bisa Anda lakukan untuk mengurangi keparahan gejala.
Sejumlah cara mengatasi ranidaphobia adalah sebagai berikut:
Melalui terapi perilaku kognitif, ahli kesehatan mental akan mengidentifikasi pola dan emosi negatif yang berkontribusi terhadap fobia Anda. Tujuan dari terapi CBT adalah mengubah pola pikir dan perilaku negatif yang muncul saat berhadapan dengan katak menjadi lebih rasional.
Dalam terapi ini, Anda akan dipaparkan secara langsung dengan apa yang menjadi ketakutan. Pemaparan akan dilakukan secara bertahap mulai dari berpikir, berbicara, melihat gambar atau video, berada dalam satu ruangan, menyentuh, bahkan hingga menggenggam katak. Ahli kesehatan mental juga akan mengajarkan teknik relaksasi dan pernapasan dalam terapi pemaparan.
Obat-obatan tertentu dapat membantu mengurangi keparahan gejala yang muncul akibat ranidaphobia. Beberapa obat yang mungkin diresepkan seperti beta-blocker maupun benzodiazepine.
Menerapkan pola hidup sehat bisa membantu meredakan gejala fobia spesifik seperti batrachophobia. Maka dari itu, mulai sekarang terapkanlah pola hidup sehat mulai dari rutin berolahraga, konsumsi makanan bergizi, beristirahat dengan cukup, menghindari alkohol dan kopi, serta mempraktikkan teknik relaksasi untuk mengatasi kecemasan.
Baca Juga
Ranidaphobia adalah ketakutan berlebihan terhadap hewan amfibi seperti katak dan kodok. Kondisi ini dapat diatasi dengan terapi perilaku kognitif, terapi pemaparan, konsumsi obat-obatan, hingga menerapkan pola hidup sehat sehari-hari.
Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Bayu Galih Permana
Referensi
Artikel Terkait
Fobia merupakan gangguan kecemasan yang menyebabkan seseorang memiliki ketakutan berlebihan dan terkesan tidak masuk akal terhadap situasi tertentu.
25 Apr 2023
Arachibutyrophobia adalah ketakutan pada situasi saat selai kacang menempel di langit-langit mulut. Orang yang memiliki arachibutyrophobia tidak sepenuhnya memiliki fobia selai kacang, tetapi hanya pada kondisi khusus tersebut.
29 Jul 2022
Arachnophobia adalah fobia laba-laba dan hewan invertebrata arachnida lainnya. Takut yang tidak rasional ini bahkan bisa menurunkan kualitas hidup seseorang.
16 Mei 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved