Bagi penderita penyakit autoimun, apa yang dikonsumsi bagaikan dua kutub magnet, bisa meredakan rasa nyeri atau membuatnya kian parah. Makanan berperan penting dalam meredakan peradangan. Beberapa resep jus untuk autoimun seperti campuran jahe dan sayuran hijau bisa membantu mengatasi radang.
20 Nov 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Jus kunyit dapat diminum oleh penderita autoimun
Table of Content
Bagi penderita penyakit autoimun, apa yang dikonsumsi bagaikan dua kutub magnet, bisa meredakan rasa nyeri atau membuatnya kian parah. Makanan berperan penting dalam meredakan peradangan. Beberapa resep jus untuk autoimun seperti campuran jahe dan sayuran hijau bisa membantu mengatasi radang.
Advertisement
Jika peradangan tidak mereda, maka dapat berdampak buruk terutama bagi penderita penyakit autoimun. Namun, makanan dan minuman yang dikonsumsi dapat membantu meredakan peradangan.
Ramuan dan jus untuk autoimun umumnya terbuat dari bahan alami yang dapat mengatasi peradangan. Tak hanya itu, khasiatnya juga dapat mengelola sistem imun sehingga tubuh bisa pulih secara alami.
Beberapa jenis minuman yang dapat membantu mengatasi peradangan adalah:
Temuan menarik dari Journal of Immunology menemukan bahwa ramuan air dan soda kue dapat meredakan peradangan. Namun, perlu diingat bahwa konsumsi soda kue dalam jangka panjang bisa mengakibatkan kerusakan liver hingga pengeroposan tulang. Studi tahun 2018 itu bahkan membatasi konsumsi hanya selama 2 minggu.
Dengan mengonsumsi ramuan ini, respons autoimun akan menjadi lebih tenang. Caranya cukup dengan mencampurkan ¼ sendok teh soda kue dengan 250-500 ml air. Konsumsi ramuan ini setelah makan.
Daun peterseli atau parsley yang digabungkan dengan jahe akan menambah khasiat anti-peradangannya. Di dalam peterseli terdapat kandungan aktif carnosol yang bisa meredakan radang pada penderita rheumatoid arthritis.
Sementara jahe dapat mencegah produksi molekul peradangan seperti prostaglandin dan leukotriene. Itu sebabnya, jus untuk autoimun ini biasa digunakan untuk mengurangi rasa nyeri dan kaku pada otot serta melancarkan pencernaan.
Cara membuatnya adalah dengan mencampur:
Ramuan ini bisa dikonsumsi setiap hari selama 2-3 bulan.
Kandungan curcumin dalam kunyit dikenal memiliki beragam khasiat terutama jika berhubungan dengan peradangan dalam tubuh. Ada banyak penelitian yang menemukan manfaat kunyit meredakan nyeri sendi pada penyakit rheumatoid arthritis dan multiple sclerosis.
Tak hanya itu, curcumin juga membantu mengelola protein, enzim, dan sitokin pada penderita penyakit yang berkaitan dengan sistem saraf pusat. Memadukannya dengan lemon pun memberi manfaat bagi pencernaan.
Untuk membuatnya, rebus bahan-bahan seperti:
Tambahkan pula madu untuk pemanis. Namun, jangan merebusnya hingga mendidih. Racikan ini bisa disimpan di lemari pendingin selama 2-3 hari.
Manfaat kaldu tulang terutama dari ayam sangat baik untuk persendian. Selain itu, kaldu juga merupakan sumber asam amino anti-peradangan seperti proline, glycine, dan arginine. Kolagen di dalamnya juga dapat menyehatkan persendian.
Tak hanya itu, mengonsumsi kaldu secara berkala juga dapat meningkatkan kualitas tidur, mengoptimalkan daya ingat serta kesehatan mental. Untuk membuatnya, campurkan bahan-bahan seperti:
Kaldu bisa dikonsumsi 1-2 cangkir setiap harinya, baik secara langsung maupun sup. Jika disimpan di freezer, kaldu bisa bertahan hingga 3 bulan.
Baca Juga
Ramuan di atas dapat membantu mengatasi radang serta meredakan keluhan pada penyakit autoimun. Jika masih ragu perpaduan minuman apa yang cocok untuk mengatasi autoimun, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kandungan buah rambutan kaya nutrisi yang baik untuk kesehatan, dan tidak menyebabkan batuk.
Manfaat low fat yogurt bisa bantu melancarkan pencernaan dan menghindari infeksi saluran pembuangan. Nutrisinya juga bisa mencegah osteoporosis saat tua nanti.
Kalori nasi putih hanya sekitar 91 kalori dalam 70 gram porsi penyajian. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan produk mi instan dalam porsi yang sama.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved