Sakit mata pada bayi biasanya merupakan genetik (bawaan) atau didapat setelah lahir. Melakukan deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu anak Anda terhindar dari gangguan mata seumur hidup.
13 Agt 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Mata bayi yang tidak sejajar maupun tidak fokus perlu diwaspadai
Table of Content
Sakit mata pada bayi biasanya bawaan (genetik atau gangguan pada kehamilan) maupun didapat setelah lahir. Deteksi dini dan pengobatan segera sangatlah penting untuk menghindari gangguan penglihatan permanen.
Advertisement
Mata bayi harus diperiksa pada pemeriksaan neonatal pertama untuk mengetahui adanya kelainan struktural, seperti katarak, opasitas kornea, ptosis dan retinoblastoma. Kemudian pemeriksaan mata dilakukan kembali setelah bayi berusia enam bulan dan setiap kali kontrol ke dokter.
Anak dengan kelainan mata harus dirujuk ke dokter spesialis mata. Deteksi kelainan mata atau gangguan penglihatan yang terlambat dilakukan akan menimbulkan konsekuensi jangka panjang, seperti gangguan penglihatan maupun potensi berkembangnya penyakit lain.
Jika Anda melihat tanda-tanda sakit mata pada anak berikut ini, segera konsultasikan ke tenaga medis:
Sebagian besar mata bayi baru lahir terkadang terlihat tidak sejajar (strabismus atau juling). Namun, setelah 4 bulan, mata juling yang terjadi secara terus-menerus bukanlah sesuatu yang wajar. Jika Anda mencurigai bayi Anda juling, segera beri tahu dokter anak Anda.
Bayi usia 3 bulan harus dapat mengikuti gerakan suatu objek, seperti mainan atau bola. Mata mereka harus bergerak saat mainan atau objek melintas di depan mereka. Jika bayi tidak dapat melakukan kontak mata yang stabil atau tampak tidak dapat melihat, segera beritahu dokter anak.
Jika Anda melihat salah satu dari tanda atau gejala berikut, segera konsultasikan dengan dokter anak:
Ada banyak penyakit dan gangguan mata yang dapat memengaruhi penglihatan anak. Jika anak menunjukkan gejala masalah penglihatan, ia harus dirujuk ke dokter mata untuk evaluasi dan diagnosis lebih lanjut. Deteksi dan pengobatan dini sangat penting untuk menghindari gangguan penglihatan permanen.
Beberapa jenis masalah mata pada bayi dan anak-anak ialah sebagai berikut:
Alergi bisa menyerang siapa saja, termasuk balita. Alergi mata disebabkan oleh hal-hal seperti bulu hewan peliharaan, tanaman/serbuk sari, dan jamur. Jika Anda melihat mata anak Anda berair atau iritasi, itu bisa jadi tanda bahwa mereka mengalami alergi.
Konjungtivitis sangat umum terjadi pada anak-anak. Ada tiga jenis konjungtivitis berdasarkan penyebabnya, yaitu:
Mata malas adalah gangguan yang biasanya dimulai pada masa bayi dan anak usia dini. Gangguan ini berdampak pada ketajaman visual dan memengaruhi perkembangan penglihatan. Kondisi ini harus segera diobati karena dapat menyebabkan masalah penglihatan jangka panjang jika diabaikan.
Kelainan refraksi, seperti astigmatisme, hyperopia (rabun dekat), dan myopia (rabun jauh) sangat umum terjadi pada anak-anak dan balita. Kondisi ini dapat diperbaiki dengan kacamata yang diresepkan oleh dokter mata.
Mata juling terjadi ketika mata tidak bergerak serempak atau sejajar dengan arah yang sama. Penyebab mata juling pada bayi biasanya karena terdapat gangguan pada otot mata, saraf yang memberi informasi ke otot, maupun bagian otak yang mengatur gerakan mata.
Baca Juga
Sistem penglihatan anak dan balita masih berkembang, sehingga gangguan dan kelainan penglihatan dapat berdampak besar pada kesehatan penglihatan jangka panjang. Jika anak Anda mengalami salah satu dari masalah ini, saatnya konsultasikan dengan dokter untuk mencegah gangguan lebih parah di kemudian hari.
Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang sakit mata pada anak tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bayi baru lahir memiliki sederet fakta unik dan kebiasaan yang normal terjadi dalam perkembangannya. Tahu tidak, kalau umumnya jarak pandang anak bayi yang baru saja lahir cukup pendek, yakni hanya 20-30 cm.
Potensi daun sirih untuk mata diklaim mampu mengatasi infeksi bakteri karena punya sifat antibakteri dan antimikroba. Namun, apa benar aman?
Beberapa jenis obat tetes mata mengandung zat kimia yang berbahaya jika terkena mata dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, jika memang terpaksa menggunakan obat tetes mata, pastikan tidak terlalu sering.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R Hakbar Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved