logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

Proktitis Adalah Peradangan Rektum, Bisakah Dicegah?

open-summary

Proktitis adalah peradangan pada rektum, bagian saluran pencernaan yang menghubungkan anus dan usus besar. Penyebab proktitis tersebut dapat beragam, mulai dari infeksi, peradangan pada usus, hingga efek samping antibiotik dan terapi kanker.


close-summary

2023-03-26 06:41:43

| Arif Putra

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Proktitis adalah peradangan pada rektum yang timbulkan beragam gejala

Proktitis dapat sebabkan beragam gejala, seperti rasa sakit di bagian anus

Table of Content

  • Ragam penyebab proktitis atau peradangan pada rektum
  • Penanganan proktitis dari dokter
  • Pencegahan proktitis
  • Catatan dari SehatQ

Selain usus dan lambung, rektum merupakan bagian tubuh yang juga tak dapat dipisahkan dari sistem pencernaan. Namun, jaringan dinding rektum atau bagian dalamnya juga dapat mengalami peradangan. Peradangan pada rektum ini disebut dengan proktitis.

Advertisement

Proktitis dapat menimbulkan gejala yang tak nyaman, seperti sensasi ingin buang air terus-menerus. Gejala lain juga dapat menyiksa, seperti sakit di anus dan rektum, keluarnya darah dan lendir, diare, dan rasa sakit saat buang air besar. Kenali penyebab proktitis yang salah satunya bisa Anda hindari.

Ragam penyebab proktitis atau peradangan pada rektum

Berikut ini penyebab proktitis yang patut untuk dipahami dengan baik:

1. Penyakit peradangan usus

Peradangan usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulseratif, dapat memicu proktitis. Setidaknya, 30% penderita radang usus juga mengalami peradangan pada rektum mereka.

2. Infeksi

Infeksi dapat menyebabkan terjadinya proktitis. Infeksi tersebut dapat berupa infeksi menular seksual, terutama pada individu yang melakukan seks anal. Infeksi menular seksual tersebut termasuk gonore, herpes genital, dan klamidia.

Infeksi non-seksual juga bisa memicu proktitis, seperti infeksi akibat bakteri salmonella,shigella, dan campylobacter .

3. Terapi radiasi untuk kanker

Terapi radiasi yang diarahkan pada rektum dapat memicu peradangan pada rektum. Radiasi yang ditujukan pada area di sekitar rektum, seperti prostat, juga dapat memicu proktitis tersebut.

Proktitis yang disebabkan oleh radiasi dapat terjadi di awal terapi dan berlangsung hingga beberapa bulan setelah terapi. Namun, ada pula kasus proktitis yang terjadi beberapa tahun setelah terapi radiasi dilakukan.

4. Antibiotik

Pada beberapa kasus, konsumsi antibiotik dapat membunuh bakteri baik yang hidup di usus. Sebagai akibatnya, bakteri Clostridium difficile dapat berkembang dan memicu peradangan di rektum.

5. Intoleransi protein (pada bayi)

Beberapa bayi yang baru lahir akan mengalami intoleransi terhadap protein dari makanan atau dari susu formula. Intoleransi tersebut akan memicu terjadinya peradangan pada saluran pencernaan bayi. Belum diketahui dengan jelas penyebab kondisi ini.

6. Tindakan bedah

Proktitis jenis ini disebut dengan diversion proctitis. Proktitis ini dapat terjadi pada pasien yang menjalani operasi pada usus dan melibatkan tindakan pengalihan (diversion) saluran feses dari rektum ke stoma (lubang yang dibuat oleh dokter).

7. Penumpukan sel darah putih

Beberapa kasus proktitis dapat terjadi jika eosinofil (sel darah putih) berkumpul di dinding rektum. Proktitis ini biasanya terjadi pada anak-anak di bawah usia dua tahun.

8. Trauma

Proktitis atau peradangan pada rektum juga dapat disebabkan oleh trauma, seperti seks anal yang berlebihan.

Penanganan proktitis dari dokter

Karena penyebab proktitis dapat beragam, maka pengobatan peradangan ini juga akan didasarkan pada faktor pemicu di atas. Beberapa penanganan proktitis dari dokter, yaitu:

1. Obat-obatan

Obat-obatan seperti antibiotik dan anti-peradangan dapat diresepkan dokter untuk menangani proktitis:

  • Antibiotik, jika proktitis disebabkan oleh bakteri dalam kasus infeksi menular seksual dan infeksi non-seksual. Contoh antibiotik yang akan diresepkan yaitu doxycycline.
  • Antivirus, untuk kasus proktitis yang disebabkan oleh infeksi virus. Contoh antivirus yang dapat diberikan yaitu acyclovir untuk infeksi herpes.
  • Obat untuk atasi peradangan, seperti sucralfate, mesalamine, sulfasalazine, dan metronidazole pada pasien proktitis yang menjalani terapi radiasi.
  • Obat kortikosteroid, seperti prednisone dan budesonide untuk pasien yang menderita peradangan usus
Obat-obatan
Obat-obatan seperti antibiotik, antivirus, dan antiradang dapat menangani proktitis, tergantung penyebabnya

Obat-obatan bisa dikonsumsi pasien proktitis secara oral atau oles, maupun diberikan secara intravena, supositoria, atau enema melalui anus.

2. Operasi

Pasien mungkin akan membutuhkan tindakan bedah atau operasi, jika ia menderita peradangan usus dan diikuti dengan kasus proktitis yang sering terjadi. Pada beberapa kasus, mengangkat area yang rusak karena peradangan ini menjadi satu-satunya langkah yang efektif.

Pencegahan proktitis

Di antara semua penyebab proktitis di atas, salah satu faktor yang bisa kita hindari adalah infeksi menular seksual. Risiko infeksi menular seksual dapat dikurangi dengan cara berikut ini:

  • Setia pada satu pasangan dan tidak bergonta ganti pasangan
  • Menggunakan kondom yang berbahan lateks
  • Berhati-hati jika pasangan menunjukkan gejala infeksi menular seksual, seperti penampakan luka atau keluarnya cairan dari alat kelaminnya
  • Menghindari seks anal

Baca Juga

  • Punya Banyak Kandungan Nutrisi, Ini Manfaat Biji Bunga Matahari untuk Kesehatan
  • 6 Penyakit yang Sering Muncul saat Bulan Puasa, dan Pencegahannya
  • Sederet Makanan Penyebab Diare yang Harus Anda Hindari

Catatan dari SehatQ

Penyebab proktitis atau peradangan rektum dapat beragam, mulai dari peradangan usus hingga infeksi. Beberapa kasus proktitis dapat diatasi dengan konsumsi obat-obatan. Namun, tindakan bedah mungkin akan diperlukan pada sebagian pasien.

Advertisement

proktitispencernaangangguan pencernaan

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved