Proktitis adalah peradangan pada rektum, bagian saluran pencernaan yang menghubungkan anus dan usus besar. Penyebab proktitis tersebut dapat beragam, mulai dari infeksi, peradangan pada usus, hingga efek samping antibiotik dan terapi kanker.
2023-03-26 06:41:43
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Proktitis dapat sebabkan beragam gejala, seperti rasa sakit di bagian anus
Table of Content
Selain usus dan lambung, rektum merupakan bagian tubuh yang juga tak dapat dipisahkan dari sistem pencernaan. Namun, jaringan dinding rektum atau bagian dalamnya juga dapat mengalami peradangan. Peradangan pada rektum ini disebut dengan proktitis.
Advertisement
Proktitis dapat menimbulkan gejala yang tak nyaman, seperti sensasi ingin buang air terus-menerus. Gejala lain juga dapat menyiksa, seperti sakit di anus dan rektum, keluarnya darah dan lendir, diare, dan rasa sakit saat buang air besar. Kenali penyebab proktitis yang salah satunya bisa Anda hindari.
Berikut ini penyebab proktitis yang patut untuk dipahami dengan baik:
Peradangan usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulseratif, dapat memicu proktitis. Setidaknya, 30% penderita radang usus juga mengalami peradangan pada rektum mereka.
Infeksi dapat menyebabkan terjadinya proktitis. Infeksi tersebut dapat berupa infeksi menular seksual, terutama pada individu yang melakukan seks anal. Infeksi menular seksual tersebut termasuk gonore, herpes genital, dan klamidia.
Infeksi non-seksual juga bisa memicu proktitis, seperti infeksi akibat bakteri salmonella,shigella, dan campylobacter .
Terapi radiasi yang diarahkan pada rektum dapat memicu peradangan pada rektum. Radiasi yang ditujukan pada area di sekitar rektum, seperti prostat, juga dapat memicu proktitis tersebut.
Proktitis yang disebabkan oleh radiasi dapat terjadi di awal terapi dan berlangsung hingga beberapa bulan setelah terapi. Namun, ada pula kasus proktitis yang terjadi beberapa tahun setelah terapi radiasi dilakukan.
Pada beberapa kasus, konsumsi antibiotik dapat membunuh bakteri baik yang hidup di usus. Sebagai akibatnya, bakteri Clostridium difficile dapat berkembang dan memicu peradangan di rektum.
Beberapa bayi yang baru lahir akan mengalami intoleransi terhadap protein dari makanan atau dari susu formula. Intoleransi tersebut akan memicu terjadinya peradangan pada saluran pencernaan bayi. Belum diketahui dengan jelas penyebab kondisi ini.
Proktitis jenis ini disebut dengan diversion proctitis. Proktitis ini dapat terjadi pada pasien yang menjalani operasi pada usus dan melibatkan tindakan pengalihan (diversion) saluran feses dari rektum ke stoma (lubang yang dibuat oleh dokter).
Beberapa kasus proktitis dapat terjadi jika eosinofil (sel darah putih) berkumpul di dinding rektum. Proktitis ini biasanya terjadi pada anak-anak di bawah usia dua tahun.
Proktitis atau peradangan pada rektum juga dapat disebabkan oleh trauma, seperti seks anal yang berlebihan.
Karena penyebab proktitis dapat beragam, maka pengobatan peradangan ini juga akan didasarkan pada faktor pemicu di atas. Beberapa penanganan proktitis dari dokter, yaitu:
Obat-obatan seperti antibiotik dan anti-peradangan dapat diresepkan dokter untuk menangani proktitis:
Obat-obatan bisa dikonsumsi pasien proktitis secara oral atau oles, maupun diberikan secara intravena, supositoria, atau enema melalui anus.
Pasien mungkin akan membutuhkan tindakan bedah atau operasi, jika ia menderita peradangan usus dan diikuti dengan kasus proktitis yang sering terjadi. Pada beberapa kasus, mengangkat area yang rusak karena peradangan ini menjadi satu-satunya langkah yang efektif.
Di antara semua penyebab proktitis di atas, salah satu faktor yang bisa kita hindari adalah infeksi menular seksual. Risiko infeksi menular seksual dapat dikurangi dengan cara berikut ini:
Baca Juga
Penyebab proktitis atau peradangan rektum dapat beragam, mulai dari peradangan usus hingga infeksi. Beberapa kasus proktitis dapat diatasi dengan konsumsi obat-obatan. Namun, tindakan bedah mungkin akan diperlukan pada sebagian pasien.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Mengonsumsi makanan pahit ternyata memberikan banyak manfaat untuk kesehatan. Beberapa makanan pahit yang baik untuk kesehatan Anda di antaranya pare, sayuran cruciferous, teh hijau, hingga kopi.
Cuka beras kerap ditambahkan ke berbagai hidangan untuk menambah rasa dan kelezatan. Akan tetapi, cuka ini juga dipercaya memiliki beragam manfaat untuk kesehatan. Apa saja?
Penyebab tipes atau demam tifoid adalah bakteri Salmonella Typhi (S. Typhi). Penyakit tipes sangat mudah menjangkiti manusia jika kebersihan makanan dan lingkungan sekitar tidak terjaga.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved