logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

12 Jenis Obat dan Golongannya Sesuai Kegunaan

open-summary

Ada berbagai macam jenis dan bentuk sediaan obat, mulai dari obat padat, seperti tablet, semipadat, cair, hingga gas. Injeksi, Obat sirop, uap termasuk beberapa di antaranya yang pernah Anda lihat. Obat dibuat ke dalam berbagai bentuk, untuk menyesuaikan dosis dan kondisi pasien.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

9 Agt 2023

jenis sediaan obat

Ada berbagai jenis sediaan obat dengan fungsi yang berbeda-beda

Table of Content

  • Jenis obat berdasarkan bentuk sediaan
  • Golongan obat berdasarkan terapi medis 
  • Tujuan klasifikasi obat  

Obat adalah bahan aktif yang mampu memengaruhi struktur dan fungsi tubuh yang telah diakui secara farmakologis. Terdapat berbagai jenis obat yang digunakan dokter atau tenaga kesehatan lain untuk melakukan diagnosis, penyembuhan, dan/atau pencegahan  suatu penyakit.

Advertisement

Agar tidak salah pengertian, kenali lebih jauh tentang jenis dan bentuk sediaan obat melalui artikel berikut ini. 

Jenis obat berdasarkan bentuk sediaan

Obat biasanya dikelompokkan berdasarkan kesamaannya, salah satunya bentuk atau wujudnya. Dalam istilah farmasi, bentuk obat disebut sebagai sediaan.

Sediaan obat ini bisa berbentuk padat, semipadat, cair, maupun gas. 

Bentuk sediaan obat akan berpengaruh terhadap jumlah takaran dan kecepatan kerja bahan aktif di dalamnya sampai diserap oleh tubuh. 

Berikut ini beberapa jenis obat berdasarkan bentuk sediaan. 

1. Tablet

Tablet merupakan jenis obat yang paling umum ditemui
Tablet merupakan jenis obat yang paling umum ditemui

Tablet adalah jenis sediaan yang paling umum Anda jumpai, umumnya berbentuk bulat. Tablet berisi campuran bahan aktif obat dan zat tambahan untuk menunjang manfaatnya. 

Sebagaimana sediaan obat padat lainnya, tablet umumnya diberikan secara oral, alias diminum.

Terdapat beragam jenis sediaan tablet, salah satunya tablet salut selaput atau tablet coating. Tablet coating dibedakan lagi berdasarkan jenis salut selaput yang melapisinya, antara lain:

  • Tablet salut gula
  • Tablet salut film
  • Tablet salut enteric

Selain berdasarkan lapisannya, beberapa jenis tablet juga ada yang dibedakan berdasarkan cara pemberian obat, yakni dikunyah, diisap, maupun ditaruh di bawah lidah.

2. Kapsul

Satu lagi jenis obat sediaan padat yang cukup sering digunakan masyarakat adalah kapsul.

Kapsul dikemas dalam sebuah cangkang berbentuk tabung keras atau lunak yang terbuat dari gelatin atau pati. Di dalam kapsul berisi bahan aktif obat yang telah dihaluskan. 

3. Kaplet

Kaplet merupakan gabungan bentuk kapsul dan tablet. Dalam hal ini, kaplet adalah tablet yang dibungkus lapisan gula dan pewarna menarik untuk menjaga kelembapan dan kontaminasi saat di lambung. 

Meski begitu, ada pula kaplet yang tidak dilapisi selaput. Persis seperti tablet, hanya saja bentuknya panjang atau lonjong menyerupai kapsul.

4. Pil

Obat granul merupakan salah satu bentuk variasi pil
Obat granul merupakan salah satu bentuk variasi pil

Berbeda dengan tablet, pil berbentuk bundar (bola) dan berukuran kecil. Granul merupakan salah satu bentuk variasi pil.

5. Serbuk atau puyer 

Serbuk atau puyer merupakan campuran kering obat dan zat kimia yang telah dihaluskan. Berbeda dengan kapsul yang dilapisi dengan cangkang, obat puyer biasanya bisa langsung diminum setelah dilarutkan dalam air dan aman bagi lambung. 

Bagi orang yang susah minum obat, pemberian obat puyer biasanya lebih memudahkan.

6. Suppositoria 

Suppositoria merupakan jenis obat semipadat yang bisa larut atau melunak pada suhu tubuh. Suppositoria biasanya diberikan melalui anus, vagina, atau uretra. 

7. Obat oles

Tidak hanya supoositoria, obat oles juga termasuk golongan obat semipadat. 

Sesuai namanya, obat oles umumnya diberikan secara topikal atau dioleskan ke permukaan kulit atau selaput lendir. Itu sebabnya, obat oles masuk ke kelompok obat topikal.

Beberapa jenis obat oles, meliputi:

  • Krim
  • Losion
  • Salep
  • Gel

8. Obat cair 

Bentuk sediaan obat cair lebih mudah diberikan untuk anak-anak
Bentuk sediaan obat cair lebih mudah diberikan untuk anak-anak

Bentuk sediaan obat cair mengandung berbagai zat kimia terlarut. Jenis obat ini biasanya diberikan secara oral maupun topikal. Beberapa jenis obat cair, antara lain:

  • Larutan atau solutio
  • Elixir
  • Sirop
  • Emulsi

9. Suspensi

Suspensi termasuk ke dalam kelompok obat cair. Suspensi mengandung campuran obat berupa zat padat yang telah melebur dalam cairan. 

Jenis obat ini biasanya memberikan keterangan “kocok dahulu sebelum diminum” pada kemasan obat. 

10. Injeksi

Injeksi merupakan sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi, atau serbuk yang siap pakai atau perlu dilarutkan terlebih dahulu. 

Pemberian injeksi (suntikan) dilakukan melalui jaringan tubuh dengan tujuan agar kerja obat lebih cepat.

Baca Juga

  • 8 Manfaat Arang Aktif untuk Kesehatan dan Kecantikan
  • 7 Obat Radang Sendi, Ampuh Redakan Nyeri dan Radang
  • Bisa Mengatasi Berbagai Infeksi, Apa Itu Antibiotik Cipro?

11. Obat tetes

Obat tetes, disebut juga guttae, merupakan sediaan berupa larutan, emulsi, atau suspensi yang diberikan dengan cara ditetes. 

Beberapa jenis obat tetes meliputi:

  • Guttae (obat dalam)
  • Guttae oris (tetes mulut)
  • Guttae auriculares (tetes telinga)
  • Guttae nasales (tetes hidung)
  • Guttae ophtalmicae (tetes mata)

12. Inhaler

Jenis obat yang digunakan untuk nebulizer berbentuk sediaanuap
Jenis obat yang digunakan untuk nebulizer berbentuk sediaanuap

Inhaler termasuk sediaan obat dalam bentuk gas atau uap. Sediaan obat uap ini biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan atau penyakit pernapasan. 

Jenis obat ini memiliki partikel obat yang lebih kecil sehingga lebih mudah diserap melalui saluran pernapasan. 

Selain inhaler, beberapa jenis sediaan obat gas atau uap meliputi nebulizer dan vaporizer.

Golongan obat berdasarkan terapi medis 

Selain bentuk, jenis obat juga bisa dikelompokkan berdasarkan kegunaan dan kesamaan kandungan bahan kimia di dalamnya. 

Hal ini pulalah yang mendasari farmakope Amerika Serikat atau United State Pharmacopeia (USP) dalam melakukan pengelompokan obat, berdasarkan golongannya.

Berikut ini beberapa golongan obat yang termasuk dalam klasifikasi USP, antara lain:

  • Analgesik, yakni obat pereda nyeri
  • Antibakteri, yakni obat yang mengatasi infeksi bakteri
  • Antidepresan, yakni obat untuk menangani gejala depresi
  • Antikejang (antikonvulsan), yakni obat mencegah dan mengatasi kejang atau serangan epilepsi
  • Antijamur, yakni obat yang mengatasi infeksi jamur
  • Antiemetik, yakni obat yang mengatasi mual dan muntah
  • Antihistamin, yakni obat untuk melawan efek histamin sebagai penyebab alergi
  • Anti-inflamasi, yakni obat yang mengatasi peradangan
  • Obat tidur, yakni obat yang mampu mengatasi gangguan tidur 
  • Anestetik, yakni obat bius

Tujuan klasifikasi obat  

Klasifikasi atau pengelompokan obat bertujuan memastikan Anda menggunakan obat dengan tepat dan aman untuk mencapai manfaat maksimal. Hal ini berkaitan dengan kandungan bahan aktif dalam obat yang bisa memengaruhi kondisi tubuh Anda. 

Dengan begitu, Anda dan dokter akan memiliki pemahaman yang lebih baik terkait tujuan pengobatan, risiko yang mungkin terjadi, dan menentukan jenis obat mana yang cocok untuk kondisi Anda. 

Misalnya, pada kondisi demam yang tak kunjung turun setelah diberikan obat tablet dalam kurun waktu tertentu, dokter bisa memberikan bentuk sediaan obat cair melalui injeksi. Hal ini bertujuan mempercepat kerja obat dan mencegah perburukan. 

Lebih dari itu, tujuan lain dari klasifikasi atau golongan obat antara lain:

  • Mengetahui kemungkinan interaksi obat
  • Mengetahui kemungkinan resistensi obat
  • Memastikan tahapan pengobatan yang tepat

Sebenarnya, masih banyak jenis klasifikasi obat berdasarkan aspek dan lembaga yang berbeda. Namun, dengan mengetahui klasifikasi bentuk sediaan obat dan jenis obat berdasarkan efeknya secara medis, paling tidak Anda bisa memahami tujuan dan risiko pengobatan yang akan Anda jalani.  

Sebelum konsumsi obat, pastikan Anda telah memahami instruksinya sesuai yang arahan dokter atau apoteker. Jangan lupa memastikan tanggal expired, agar Anda tidak minum obat kedaluwarsa.

Advertisement

minum obat saat menyusuimengonsumsi obat saat hamilminum obatobat bebas terbatas

Ditulis oleh Yanita Nur Indah Sari

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved