Jenis buah tinggi antioksidan banyak macamnya, yang mungkin sudah menjadi bagian dari diet Anda sehari-hari. Namun, beberapa buah memang dilaporkan memiliki kadar antioksidan yang lebih tinggi, terutama buah dari kelompok beri-berian.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
3 Agt 2020
Buah beri-berian menjadi kelompok buah yang kaya antioksidan
Table of Content
Ada banyak alasan agar kita harus lebih rajin makan buah. Salah satu alasan tersebut yakni kandungan antioksidannya, zat yang membantu mengendalikan radikal bebas penyebab penyakit. Buah yang umum kita konsumsi sebenarnya sudah mengandung zat antioksidan. Namun, beberapa jenis buah mengandung antioksidan lebih tinggi dibandingkan buah lain. Apa saja buah tinggi antioksidan tersebut?
Advertisement
Berikut ini beberapa buah kaya antioksidan yang patut kita variasikan untuk menemani hari:
Walau tak begitu akrab dikonsumsi di Indonesia, blueberry merupakan buah antioksidan yang sesekali bisa Anda cicipi. Blueberry diyakini sebagai buah antioksidan tertinggi dibandingkan buah (dan sayuran) lain.
Blueberry mengandung zat antioksidan antosianin yang dapat menjaga kesehatan jantung serta menurunkan kolesterol jahat (LDL). Zat antioksidan dalam blueberry juga dilaporkan dapat memperlambat penurunan fungsi otak.
Stroberi menjadi salah satu buah paling termasyhur di muka bumi. Stroberi kaya dengan vitamin C serta zat antioksidan lain, termasuk antosianin yang layaknya juga ditemukan dalam blueberry.
Seperti yang disampaikan di atas, antosianin berpotensi untuk menurunkan risiko penyakit jantung.
Apabila Anda akrab dengan pengobatan herbal China, Anda mungkin pernah mendengar goji berry. Goji berry merupakan buah kering dari dua tanaman, yakni Lycium barbarum dan Lycium chinense. Buah kering ini telah berabad-abad silam menjadi bagian dari pengobatan tradisional China.
Goji berry menjadi buah antioksidan dengan kadar yang tak kalah tinggi dibanding buah-buah berry lain. Zat antioksidan dalam buah ini dikenal dengan nama polisakarida Lycium barbarum, yang dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan kanker.
Tak sampai di situ, goji berry juga dilaporkan membantu meningkatkan kadar antioksidan di dalam darah.
Rasberi atau raspberry juga mungkin jarang dikonsumsi oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Namun, buah ini juga menjadi salah satu buah tinggi antioksidan yang sesekali bisa Anda cicipi, karena banyak dijual online. Rasberi mengandung 4 mmol antioksidan untuk setiap 100 gramnya.
Seperti buah beri lain, zat antioksidan rasberi juga utamanya adalah antosianin yang berpotensi untuk turunkan risiko penyakit jantung. Antioksidan dalam rasberi juga dikaitkan dengan penurunan risiko kanker, seperti kanker lambung, kanker usus besar, hingga kanker payudara.
Rasanya tak ada orang yang bisa menahan manisnya buah anggur. Buah kecil ini sangat kaya dengan zat-zat antioksidan, termasuk juga antosianin dan proantosianidin. Antioksidan dalam buah anggur diyakini membantu menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung, serta meningkatkan kesehatan sistem imun.
Selain antosianin, proantosianidinn, buah anggur juga mengandung zat antioksidan dari kelompok vitamin dan mineral, yakni vitamin C dan selenium.
Anda pasti tak menyangka bahwa buah kurma juga menjadi buah kaya antioksidan. Bahkan, menurut sebuah laporan dalam Nutrition Journal, buah yang identik dengan bulan Ramadan ini mengantongi antioksidan hingga 1,7 mmol per 100 gram.
Antioksidan dalam kurma beragam macamnya, yang terbagi atas tiga kelompok:
Buah plum juga menjadi salah satu buah kaya antioksidan. Zat antioksidan dalam buah asam manis ini utamanya yakni golongan polifenol, yang dikaitkan dengan kesehatan tulang, kesehatan jantung, dan penurunan risiko diabetes.
Salah satu senyawa polifenol dalam buah plum adalah antosianin. Antosianin menjadi zat antioksidan paling aktif dalam buah plum, baik buah plum segar maupun plum kering.
Buah lain yang kadar antioksidannya cukup mengesankan adalah buah delima. Masih dari studi dalam Nutrient Journal di atas, buah delima bahkan mengandung kadar antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan jeruk dan pepaya.
Salah satu kandungan antioksidan dalam buah delima adalah punicalagins. Punicalagin adalah kelompok senyawa nabati yang terkandung dalam kulit dan airnya. Efek antioksidan punicalagin disebutkan lebih kuat dibandingkan red wine maupun teh hijau, bahkan hingga tiga kali lipat.
Tentu tak lengkap membicarakan buah antioksidan tanpa kehadiran jeruk. Buah populer ini mengandung beragam senyawa yang memiliki efek antioksidan untuk lawan radikal bebas.
Terdapat dua kelompok besar antioksidan dalam buah jeruk, yakni fenolat dan karotenoid. Fenolat dalam jeruk termasuk hesperidin dan antosianin. Sementara itu, karotenoid dalam jeruk termasuk beta-cryptoxanthin dan likopen.
Tentu saja, jangan lupakan vitamin C dalam jeruk yang juga memiliki kekuatan antioksidan.
Baca Juga
Buah antioksidan sebenarnya sangat banyak dan amat melimpah di muka bumi. Konsumsi buah-buahan pun menjadi cara murah dan mudah agar Anda senantiasa sehat, berkat kandungan vitamin, mineral, dan zat-zat antioksidannya. Jangan lupa untuk senantiasa menyisipkan buah-buahan dalam diet Anda. Semoga bermanfaat!
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Setidaknya, tubuh manusia membutuhkan 100 miligram kalium setiap harinya. Manfaat kalium salah satunya adalah melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Tanpa kalium, tubuh tidak bisa berfungsi maksimal.
4 Feb 2020
Manfaat kunyit putih tak boleh Anda abaikan. Mulai dari menangkal bakteri, meredakan nyeri, sebagai antioksidan, hingga mencegah kanker bisa didapatkan dari kunyit putih.
1 Mei 2023
Belakangan banyak orang menganggap makanan mentah justru lebih bernutrisi daripada yang dimasak. Namun sebagian lagi menganggap makan makanan mentah malah dapat menyebabkan penyakit.
8 Nov 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved