Q fever (query fever) atau demam Q adalah infeksi yang disebabkan bakteri Coxiella burnetii. Umumnya, bakteri ini ditemukan pada hewan seperti sapi, domba dan kambing. Gejalanya beragam, mulai dari yang ringan hingga parah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
27 Nov 2020
Gejala Q fever atau demam Q biasanya akan muncul belakangan setelah penderitanya terinfeksi.
Table of Content
Q fever (query fever) atau demam Q adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Coxiella burnetii. Bakteri ini biasanya dapat ditemukan pada hewan ternak, seperti sapi, domba dan kambing.
Advertisement
Mereka yang bekerja di peternakan atau berprofesi sebagai dokter hewan paling berisiko mengidap Q fever. Untuk memahami lebih dalam seputar penyakit ini, mari kita kenali penyebab, gejala dan cara mengatasinya.
Manusia dapat mengidap Q fever setelah menghirup debu yang sudah terkontaminasi oleh hewan yang terinfeksi.
Tidak hanya sapi, domba, atau kambing saja yang bisa menularkan Q fever. Hewan peliharaan, seperti kucing, anjing, hingga kelinci, juga dapat membawa bakteri Coxiella burnetii dan menularkannya pada manusia.
Bakteri penyebab Q fever paling banyak ditemui pada plasenta atau cairan ketuban milik hewan yang terinfeksi. Namun, bakteri itu juga bisa ditularkan jika manusia terpapar dengan urine, feses, dan susu hewan yang terinfeksi.
Saat zat pengangkut bakteri ini mengering, bakteri Coxiella burnetii dapat menjadi debu dan bertaburan di udara sehingga berpotensi dihirup oleh manusia.
Gejala Q fever biasanya tidak akan muncul hingga 2-3 minggu setelah Anda terpapar dengan bakteri penyebabnya. Selain itu, Anda juga bisa tidak mengalami gejala Q fever ketika terinfeksi bakteri Coxiella burnetii.
Gejala yang muncul biasanya ringan dan umumnya berbeda pada setiap orang. Berikut adalah gejala Q fever yang bisa terjadi:
Dalam kasus yang langka, Q fever dapat menunjukkan gejala yang lebih serius jika infeksinya kronis (berlangsung selama 6 bulan). Selain itu, Q fever juga bisa datang lagi walau sudah sembuh.
Mereka yang mengidap penyakit pada katup jantung atau memiliki sistem imun lemah berisiko mengalami Q fever yang lebih serius ini.
Q fever yang sudah kronis dianggap sangat berbahaya karena dapat merusak organ vital, seperti jantung, hati, otak, dan paru-paru.
Komplikasi Q fever bisa datang jika infeksi bakterinya merusak jantung, hati, paru-paru, dan otak. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegah Penyakit Amerika Serikat (CDC), hanya sekitar 5 persen pasien yang akan mengalami Q fever kronis.
Komplikasi paling umum Q fever adalah endokarditis bakterial, yakni peradangan pada lapisan dalam bilik dan katup jantung. Kondisi ini perlu segera ditangani untuk menghindari komplikasi berbahaya.
Selain endokarditis bakterial, ada sejumlah komplikasi Q fever lainnya yang lebih jarang terjadi, seperti:
Berbagai komplikasi Q fever di atas bisa terjadi pada mereka yang punya riwayat penyakit pada katup jantung, masalah pada pembuluh darah, memiliki sistem imun lemah, atau sedang hamil.
Dokter akan memberikan pengobatan yang didasari oleh tingkat keparahan Q fever. Obat-obatan antibiotik biasanya diresepkan untuk menangani penyakit ini.
Jika infeksinya ringan, biasanya dokter tidak akan memberikan obat-obatan apa pun karena Q fever bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
Jika infeksinya sudah parah, dokter bisa memberikan obat antibiotik doksisiklin. Obat antibiotik ini akan diberikan pada penderita Q fever dewasa maupun anak-anak. Doksisiklin harus segera dikonsumsi, meskipun hasil dari laboratorium belum keluar.
Durasi pengobatan biasanya mencapai 2-3 minggu. Gejala Q fever seperti demam biasanya akan hilang dalam waktu beberapa hari.
Saat infeksinya sudah kronis, dokter akan memberikan obat-obatan antibiotik selama beberapa bulan agar infeksinya dapat disembuhkan. Antibiotik yang biasanya diberikan yaitu kombinasi doksisiklin dan hidroklorokuin.
Baca Juga
Jika Anda berisiko tinggi mengidap Q fever dan belum mendapatkan vaksinnya, segera lakukan tindakan pencegahan ini:
Bagi Anda yang memiliki hewan peliharaan atau tinggal di dekat peternakan, waspadalah terhadap Q fever. Lakukanlah cara-cara pencegahan di atas agar tidak tertular infeksinya.
Bagi Anda yang ingin tahu lebih lanjut mengenai Q fever, cobalah bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play!
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Perlu waktu yang lama saat dokter mendiagnosis penyakit lupus. Ini karena gejalanya bisa berubah dan timbul secara perlahan. Kenali apa saja gejala lupus pada wanita.
28 Des 2022
Di tahun 2022, daftar penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan jumlahnya mencapai 144, mulai dari kejang demam, tetanus, HIV/AIDS, hingga konjungtivitis.
18 Feb 2022
Cara mencegah serangan jantung perlu dilakukan, untuk menghindari kematian mendadak di usia lanjut. Mulai dari menghentikan kebiasaan merokok hingga mengelola stres, ini dia cara mencegah serangan jantung!
1 Jul 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved