Pseudobulbar affect adalah kondisi yang bisa menyebabkan Anda tertawa sambil menangis dengan tidak terkendali dan dalam situasi apapun. Penyebab gangguan ini adalah akibat adanya kerusakan pada jaringan otak.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
25 Feb 2021
Pseudobulbar affect bisa sebabkan menangis sambil tertawa
Table of Content
Pseudobulbar affect adalah gangguan sistem saraf yang membuat seseorang tertawa atau menangis secara tak terkendali, bahkan dalam situasi yang tidak tepat sekalipun.
Advertisement
Untuk memahami lebih lanjut seputar gangguan ini, berikut adalah penjelasan mengenai gejala, penyebab, dan pengobatan pseudobulbar affect.
Pseudobulbar affect sering kali disalahartikan sebagai depresi atau gangguan bipolar karena emosi yang berubah-ubah. Supaya tidak keliru, berikut gejala pseudobulbar affect yang dapat dialami oleh penderitanya:
Menangis sambil tertawa dan gejala-gejala lain yang disebutkan di atas terjadi beberapa kali dalam sehari atau sebulan.
Efek pseudobulbar dapat membuat penderitanya merasa malu, cemas, bahkan mengganggu kehidupan sehari-hari. Karena gangguan ini bisa terjadi secara tiba-tiba, tidak jarang penderitanya memilih menarik diri dari lingkungan sosial.
Pseudobulbar affect dipercaya terjadi akibat kerusakan pada korteks prefrontal, yakni area otak yang membantu mengendalikan emosi.
Tidak hanya itu, kerusakan pada area lain dan perubahan kimia di otak yang terkait dengan suasana hati dianggap memiliki peran dalam menyebabkan pseudobulbar affect. Cedera atau penyakit yang memengaruhi otak juga dinilai bisa menjadi penyebabnya.
Sejumlah gangguan pada otak lainnya yang dapat memicu pseudobulbar affect, antara lain:
Jika Anda pernah atau sering mengalami gejala-gejala pseudobulbar affect seperti menangis sambil tertawa, jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. Apalagi jika kondisi ini sampai membuat Anda kesulitan menjalani hidup dengan normal.
Hidup dengan gangguan pseudobulbar affect memang tidak mudah. Namun, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengendalikan gejala-gejala yang muncul. Jadi, saat Anda tiba-tiba menangis sambil tertawa tanpa alasan yang jelas, cobalah alihkan perhatian Anda.
Ubah posisi tubuh menjadi lebih nyaman, kemudian tarik napas dalam-dalam dengan perlahan. Rilekskan bahu dan dahi Anda karena gangguan ini bisa membuat otot menegang.
Pengobatan efek pseudobulbar juga dapat dilakukan untuk untuk mengurangi keparahan dan frekuensi gejala yang dialami. Adapun pilihan pengobatan gangguan pseudobulbar affect yang diberikan, yaitu:
Antidepresan yang diresepkan oleh dokter dapat membantu mengurangi gejala pseudobulbar affect yang Anda alami.
Untuk pengobatan PBA, jenis obat-obatan ini umumnya diresepkan dengan dosis yang lebih rendah daripada yang digunakan untuk mengobati depresi.
Obat ini disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat yang dirancang khusus untuk mengobati PBA. Penderita multiple sclerosis dan ALS yang menggunakan obat ini juga terbukti lebih jarang mengalami gejala-gejala penyakitnya.
Selalu konsultasikan pada dokter mengenai pengobatan yang tepat untuk Anda. Dokter akan mempertimbangkan efek samping pengobatan maupun kondisi lain yang Anda miliki. Mintalah dukungan dari keluarga maupun orang terdekat untuk kesembuhan Anda.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar masalah kesehatan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Dampak overthinking tidak baik bagi kesehatan. Kebiasaan ini dapat memicu stres, kesulitan tidur, perubahan nafsu makan, hingga masalah kesehatan mental.
15 Mei 2023
Ada seribu alasan berbeda yang membuat seseorang meminjam uang alias utang. Namun ketika berutang dilakukan untuk kebutuhan konsumtif, bisa-bisa yang dipertaruhkan adalah kesehatan mental. Mulai dari stres hingga depresi.
14 Mei 2021
Psikodrama adalah jenis terapi mental yang dilakukan dengan metode seperti sedang bermain drama. Drama yang dimainkan disesuaikan dengan peristiwa dari masa lalu pasien yang menjalani terapi.
15 Jan 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved