Leishmania adalah kelompok parasit protozoa yang menjadi penyebab penyakit tropis leishmaniasis. Leishmania dapat berpindah dari lalat pasir yang menggigit pasien penyakit ini.
2023-03-30 06:43:32
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Leishmania umumnya hidup di dalam lalat pasir yang terinfeksi
Table of Content
Parasit merupakan organisme yang hidup di dalam makhluk lain atau inang yang “mencuri” makanan dan kebutuhan dari inang tersebut Terdapat tiga kelas parasit yang dapat memicu penyakit pada manusia, termasuk protozoa. Salah satu jenis protozoa yang menginfeksi manusia adalah Leishmania. Leishmania dapat menimbulkan penyakit yang disebut leishmaniasis. Ketahui lebih lanjut tentang Leishmania dan leishmaniasis.
Advertisement
Leishmania adalah kelompok parasit protozoa yang menjadi penyebab penyakit leishmaniasis. Leishmania umumnya hidup di dalam lalat pasir yang terinfeksi. Apabila lalat pasir yang terinfeksi menggigit seseorang, Leishmania dapat berpindah ke orang tersebut dan memicu leishmaniasis.
Parasit dari spesies Leishmania hidup dan membelah diri di dalam lalat pasir betina. Serangga pembawa ini menyukai lingkungan lembap dan aktif pada periode-periode hangat. Lalat pasir pembawa Leishmania juga aktif saat malam hari, dari waktu senja hingga fajar.
Hewan domestik seperti anjing dapat menjadi “tempat penampungan” Leishmania tanpa mengalami penyakit yang disebabkan oleh parasit ini. Leishmania dapat berpindah dari hewan ke lalat pasir, kemudian ke manusia.
Perpindahan Leishmania dari manusia ke manusia juga bisa terjadi melalui transfusi darah dan penggunaan bersama jarum suntik. Di beberapa wilayah, penularan leishmaniasis bisa terjadi dari manusia ke lalat pasir, kemudian ke manusia lain.
Setidaknya, terdapat 20 spesies Leishmania yang menyebabkan infeksi leishmaniasis. Lalat pasir pembawa parasit ini umumnya hidup di lingkungan tropis dan subtropis dan telah memicu epidemi di wilayah Asia, Afrika bagian timur, dan Amerika Selatan.
Leishmaniasis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit Leishmania. Penyakit ini terdiri atas beberapa jenis yang mungkin memberikan gejala-gejala khas. Jenis-jenis leishmaniasis, termasuk:
Leishmaniasis kutaneous adalah jenis leishmaniasis yang paling sering terjadi. Infeksi parasit Leishmania ini dapat menyebabkan gejala seperti luka di kulit. Biasanya, gejala-gejala leishmaniasis kutaneous muncul beberapa minggu atau bulan setelah pasien digigit oleh lalat pasir. Namun, adakalanya gejala baru muncul setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Leishmaniasis mukokutaneus merupakan jenis leishmaniasis yang langka dan biasanya terjadi setelah leishmaniasis kutaneous sembuh (subset). Gejala infeksi parasit Leishmania ini utamanya yaitu luka di mulut, hidung, atau bibir. Luka di bagian tersebut biasanya muncul satu hingga lima tahun setelah luka dari leishmaniasis kutaneous pulih.
Gejala lain dari leishmaniasis mukokutaneous dapat berupa:
Leishmaniasis viseral terkadang disebut juga dengan leishmaniasis sistemik atau kala azar. Jenis infeksi Leishmania ini umumnya terjadi dua hingga delapan bulan setelah pasien tergigit lalat pasir.
Sebagai jenis yang viseral (dalam), leishmaniasis dapat merusak organ bagian dalam tubuh seperti limpa dan hati. Sumsum tulang dan sistem imun juga dapat terganggu akibat leishmaniasis viseral dan bisa fatal jika tidak ditangani.
Gejala umum dari leishmaniasis viseral akibat infeksi parasit Leishmania, termasuk:
Penanganan untuk infeksi protozoa Leishmania ini adalah obat-obatan antiparasit, seperti amphotericin B. Selain antiparasit, dokter juga akan menawarkan penanganan lain berdasarkan jenisnya.
Luka akibat leishmaniasis kutaneus sebenarnya dapat pulih dengan sendirinya. Namun, penanganan dengan obat antiparasit dapat mempercepat durasi waktu untuk sembuh, mengurangi bekas luka, dan menurunkan risiko penyakit lanjutan. Luka di kulit yang memicu kerusakan akibat infeksi ini juga mungkin membutuhkan operasi plastik.
Tak seperti leishmaniasis kutaneus, lesi akibat leishmaniasis mukokutaneus tidak dapat pulih dengan sendirinya. Dokter akan memberikan amphotericin B liposomal dan paromomycin untuk menangani jenis infeksi parasit Leishmania ini.
Leishmaniasis viseral yang menyerang organ dalam selalu membutuhkan penanganan medis. Beberapa obat yang akan diresepkan dokter termasuk natrium stiboglukonat, amphotericin B, paromomycin, dan miltefosine.
Baca Juga
Leishmania adalah protozoa parasit yang memicu infeksi leishmaniasis. Terdapat beberapa jenis Leishmaniasis yang di antaranya bisa fatal jika tidak ditangani. Untuk mendapatkan informasi lain terkait Leishmania dan leishmaniasis, Anda bisa menanyakan ke dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Aplikasi SehatQ tersedia gratis di Appstore dan Playstore yang berikan informasi kesehatan terpercaya.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Siklus hidup cacing kremi mulai dari telur, larva hingga berkembang menjadi dewasa terjadi di dalam tubuh manusia. Cacing ini sangat mudah menyebar dari satu manusia ke manusia lain, dan menyebabkan infeksi. Siklus hidup cacing kremi bisa diputus, selama orang yang terinfeksi menjalani perilaku hidup bersih dan sehat.
Perbedaan akut dan kronis adalah pada durasi munculnya gejala dan terjadinya penyakit. Keduanya bisa saja berkembang menjadi parah, atau malah tidak. Penyakit akut umumnya dapat langsung disembuhkan, sedangkan penyakit kronis tidak bisa disembuhkan meski bisa dikontrol.
Malaria adalah penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk. Meski sudah sembuh, malaria bisa kambuh lagi. Apa tanda dan gejala malaria yang kambuh?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved