Proses kehamilan mulai terjadi ketika pembuahan (pertemuan sel telur dan sperma) berhasil. Kehamilan dapat berlanjut ataupun tidak tergantung dari beberapa faktor.
26 Agt 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Proses kehamilan berawal dari berhasilnya pembuahan
Table of Content
Sebagian orang dapat mengalami kehamilan dengan mudah. Faktanya, proses terjadinya kehamilan adalah hal yang rumit, karena terdiri dari berbagai macam tahapan. Ketika proses pembuahan berhasil (bertemunya sel telur dan sperma), kehamilan pun belum tentu dapat dengan mulus berjalan.
Advertisement
Simak penjelasan lengkap mengenai proses kehamilan, mulai dari ovulasi, pembuahan, sampai terjadinya kehamilan.
Proses kehamilan diawali saat saat sel sperma bertemu dengan sel telur. Kemungkinan, butuh waktu sekitar dua hingga tiga minggu setelah berhubungan seks untuk hamil, apabila proses pembuahan berhasil.
Berikut adalah beberapa tahapan proses kehamilan yang sebaiknya Anda pahami.
Pembuahan adalah langkah pertama dalam proses kehamilan. Lebih jelasnya, pembuahan atau konsepsi adalah proses saat sel sperma masuk ke dalam rahim dan bertemu sel telur.
Saat ejakulasi, ada jutaan sel sperma yang keluar. Namun, hanya dibutuhkan satu sel sperma untuk membuahi sel telur dan menciptakan kehamilan.
Setelah air mani masuk ke dalam vagina, sperma akan berenang melalui leher rahim untuk menuju tuba falopi. Sel telur yang sudah matang nantinya akan menunggu di tuba falopii ini untuk bertemu dengan sel sperma.
Biasanya, sperma membutuhkan waktu selama 15-45 menit untuk mencapai sel telur setelah ejakulasi.
Namun, prosesnya bisa lebih lama jika Anda belum ovulasi. Sebab, saat belum ovulasi, sel telur akan tetap berada di ovarium (indung telur) untuk proses pematangan.
Jadi, jika Anda berhubungan seks di luar waktu ovulasi, sel sperma kemungkinan tidak akan “bertemu” dengan sel telur di tuba falopii dan menunggu sampai waktu ovulasi tiba.
Melansir Planned Parenthood, sel sperma dapat bertahan hidup di dalam rahim selama 5 hari sebelum akhirnya akan mati. Sementara itu, sel telur yang sudah matang biasanya dapat berada di tuba falopii selama sekitar 12-24 jam untuk menunggu sperma.
Artinya, jika Anda berhubungan seks tidak tepat di waktu ovulasi, kemungkinan hamil tetap ada dan dapat terjadi.
Ketika proses pembuahan berhasil (sperma bertemu sel telur), sel telur kemudian akan bergerak menuruni tuba falopi menuju rahim. Selama perjalanan menuju rahim ini, sel telur yang berhasil dibuahi akan membelah menjadi dua sel, empat sel, hingga lebih banyak sel.
Sel telur akan menjadi kelompok yang tumbuh sekitar 100 sel dan membentuk bola sel yang disebut sebagai blastocyst (blastokista). Bola sel ini akan sampai ke rahim sekitar 3-4 hari atau paling lama seminggu setelah pembuahan.
Setelah sampai di rahim, bola sel mungkin masih akan mengapung sekitar 2-3 hari lagi sebelum akhirnya menempel di dinding rahim. Hasil pembelahan sel telur yang menempel di dinding rahim inilah yang disebut proses implantasi.
Baca Juga
Menempelnya blastokista atau bola sel pada lapisan rahim (endometrium) disebut dengan implantasi. Implantasi biasanya dimulai sekitar 6 hari setelah pembuahan.
Proses kehamilan akan mulai masuk pada tahap pembentukan janin. Sel-sel bagian dalam bola blastokista tadi akan berkembang menjadi embrio. Sementara, sel-sel bagian luarnya akan membentuk plasenta.
Pada saat ini, tubuh seorang wanita akan mulai memproduksi hormon hCG. Hormon ini dikenal sebagai salah satu hormon kehamilan, yang jadi indikasi kehamilan saat Anda melakukan tes kehamilan.
Seiring dengan pembentukan embrio dan plasenta, tubuh juga akan melepaskan hormon estrogen dan progesteron yang akan menyebabkan endometrium menebal.
Penebalan dinding rahim bertujuan untuk menyediakan nutrisi yang dibutuhkan blastokista, agar embrio berkembang dan tumbuh menjadi janin.
Tanda pembuahan berhasil yang paling awal mungkin bisa dilihat dari munculnya flek pada beberapa hari setelah berhubungan seks. Ini bisa jadi tanda bahwa proses implantasi sedang berlangsung.
Meski demikian, tidak semua wanita akan mengalaminya.
Selain itu, berhasilnya pembuahan juga bisa ditandai dengan munculnya tanda-tanda kehamilan awal, seperti::
Sebenarnya, gejala proses terjadinya kehamilan di atas hampir mirip dengan gejala premenstrual syndrome (PMS). Apabila Anda sedang merencanakan kehamilan, tidak ada salahnya untuk memastikannya dengan alat tes kehamilan.
Kapan waktu yang tepat untuk tes kehamilan? Anda dapat melakukan tes kehamilan sejak hari pertama terlambat menstruasi. Jika tidak mengetahui kapan harinya, coba lakukan dengan alat tes kehamilan setidaknya 21 hari setelah terakhir kali berhubungan seksual tanpa menggunakan kondom.
Baca Juga
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai proses terjadinya kehamilan? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Sebagian ibu hamil merasa khawatir untuk mengonsumsi udang karena takut mengandung merkuri tinggi yang membahayakan kehamilan. Padahal makan udang untuk ibu hamil sebetulnya aman-aman saja.
Suami selingkuh saat istri hamil sering terjadi akibat adanya banyak perubahan pada bentuk. Semua ini bisa dicegah dengan menjalin komunikasi dengan pasangan.
Program hamil anak laki-laki bertujuan untuk menjaga sel sperma dengan kromosom Y sehingga bisa membuahi sel telur. Cara yang ditempuh pun mulai dari program bayi tabung hingga memilih posisi seks tertentu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved