Proses spermatogenesis adalah pembentukan sperma di testis, sejak pria memasuki usia pubertas. Agar sel sperma berkualitas, spermatogenesis perlu didukung dengan gaya hidup sehat.
2023-03-18 17:37:41
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang berlangsung di testis
Table of Content
Sperma adalah sel atau gamet dalam reproduksi pria yang bertanggung jawab dalam proses pembuahan. Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis. Spermatogenesis ini memengaruhi kesuksesan sperma dalam membuahi sel telur hingga terjadi kehamilan.
Advertisement
Kenali lebih jauh tentang proses spermatogenesis, faktor yang berpengaruh, serta cara agar proses pembentukan sperma optimal berikut ini.
Proses spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma pada pria. Proses spermatogenesis terjadi di testis, tepatnya di tubulus seminiferus.
Proses spermatogenesis terjadi mulai dari masa pubertas. Saat mencapai pubertas, seorang pria akan menghasilkan jutaan sel sperma setiap harinya, dengan ukuran sekitar 0,05 millimeter.
Sebuah studi menyatakan bahwa pria membutuhkan waktu sekitar 74 hari untuk memproduksi sel sperma baru. Hal ini bisa berbeda pada tiap individu.
Tempat pembentukan sperma adalah testis atau buah zakar yang terletak di dalam skrotum. Tepatnya, di dalam tubulus seminiferus yang merupakan kumpulan tabung berbelit yang terletak di dalam testis.
Tak hanya menghasilkan sperma, testis juga menghasilkan hormon utama pria yaitu testosteron. Tepatnya di sel yang mengelilingi tubulus seminiferus yang disebut sel Leydig.
Tubulus seminiferus menghasilkan sel sperma yang disebut spermatosit. Spermatosit mengalami beberapa kali pembelahan hingga menjadi spermatid. Spermatid adalah sperma muda yang akan tumbuh dan matang hingga menjadi sel sperma.
Setelah terbentuk, sel sperma berjalan ke luar dari tubulus menuju epididimis. Di sinilah tempat sperma matang dan bersiap untuk ejakulasi.
Sekitar 5 minggu sperma melakukan perjalanan melalui epididimis dan menyelesaikan perkembangannya. Setelah keluar dari epididimis, sperma bergerak menuju vas deferens.
Ketika seorang pria terangsang untuk aktivitas seksual, sperma akan bercampur cairan mani, yakni cairan keputihan yang dihasilkan dari vesikula seminalis dan kelenjar prostat.
Akibat rangsangan tersebut, air mani yang mengandung hingga 500 juta sperma didorong keluar dari penis melalui uretra saat ejakulasi.
Baca juga: Fungsi Testis (Buah Zakar) dan Risiko Penyakit yang Menyertai
Ada beberapa faktor yang memengaruhi proses pembentukan sperma maupun masalah kesuburan pada pria, antara lain:
Baca juga: Mengenal 9 Jenis Kelainan Sperma dan Cara Mengatasinya
Cara mendukung proses spermatogenesis yang baik agar menghasilkan sperma yang sehat bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
Agar proses spermatogenesis berjalan lancar dan sperma yang dihasilkan berkualitas, Anda perlu menjalani pola hidup yang sehat dengan menjaga berat badan ideal.
Ini bisa dicapai dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, berhenti merokok, dan membatasi minum alkohol. Namun hindari berolahraga secara berlebihan, karena dapat mengurangi kadar testosteron. Meredakan stres juga dapat membantu mendukung proses pembentukan sperma ini.
Menjalani kehidupan seks yang sehat, seperti menghindari penyakit menular seksual, juga bisa mendukung proses spermatogenesis berjalan lancar. Anda bisa terhindar dari penyakit seperti gonorea dan klamidia dengan tidak berganti-ganti pasangan seksual.
Selain itu, Anda juga disarankan untuk menghindari penggunaan pelumas saat berhubungan seksual. Beberapa studi menunjukkan efek pelumas pada kesuburan. Meski penelitian lebih lanjut tetap diperlukan.
Sperma sangat rentan terhadap paparan panas berlebih dan bahan kimia berbahaya. Beberapa studi menunjukkan peningkatan suhu skrotum bisa menghambat produksi sperma.
Karena itu, Anda disarankan untuk menghindari posisi duduk yang terlalu lama agar suhu di area organ genital tetap terjaga. Anda juga perlu menghindari penggunaan sauna atau hot tub.
Hal sederhana lain yang bisa dilakukan untuk mendukung proses spermatogenesis adalah dengan menghindari menaruh laptop di pangkuan atau area sekitarnya karena bisa membuat area tersebut terlalu panas.
Menjaga area genital agar terhindar dari cedera juga dapat membantu menjaga kualitas sperma, yang dihasilkan.
Jika Anda bekerja di lingkungan yang rawan terpapar bahan kimia berbahaya seperti pestisida dan timbal, gunakan alat pelindung diri (APD) dengan tepat.
Anda juga disarankan untuk menggunakan pakaian dalam yang longgar dan terbuat dari bahan yang nyaman agar tidak gerah
Selalu berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau hendak menjalani terapi medis atau minum obat-obatan. Beberapa jenis prosedur medis ini bisa mengganggu produksi sperma, misalnya terapi radiasi atau kemoterapi.
Baca Juga
Itulah beberapa fakta terkait proses spermatogenesis yang sangat penting dalam menghasilkan sperma. Sperma yang sehat berkualitas tentu sangat dibutuhkan dalam proses pembuahan dan menjaga kualitas hubungan seksual Anda.
Masih ada pertanyaan seputar proses spermatogenesis atau kesehatan reproduksi lainnya? Jangan ragu berkonsultasi melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat lidah buaya untuk pria ternyata cukup beragam. Mulai dari merangsang pertumbuhan rambut, hingga meningkatkan performa seksual. Simak ulasannya berikut ini.
Radang testis (orkitis) dapat disebabkan oleh infeksi bakteri maupun virus. Kondisi ini dapat terjadi pada salah satu atau kedua testis sekaligus.
Manfaat kayu manis untuk pria kabarnya dapat meningkatkan kesuburan pria. Benarkah demikian? Simak informasinya berikut ini.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved