logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Ensiklopedia

Seperti Apa Tahapan Proses Penutupan Luka?

2 Sep 2021

Table of Content

  • Proses penutupan luka
  • Cara merawat luka

Luka bisa terjadi akibat sejumlah hal secara tiba-tiba, misalnya terjatuh, terbakar, maupun tersayat benda tajam. Bahkan, luka pun dapat muncul sebagai dampak setelah operasi. Namun dengan perawatan yang tepat, proses penutupan luka bisa berlangsung dengan optimal.

Advertisement

Beberapa ciri-ciri luka yang dapat terlihat di kulit adalah goresan pada kulit, sayatan, kemerahan, serta pembengkakan di sekitarnya. Ketika kulit terluka, bahkan akibat prosedur pembedahan sekalipun, bisa menjadi pintu masuk kuman dan berisiko mendatangkan infeksi.

Proses penutupan luka

Proses penutupan luka terjadi dalam beberapa tahapan. Semakin kecil ukuran luka, maka semakin singkat pula waktu yang diperlukan untuk sembuh. Begitu pula sebaliknya. Berikut ini tahapan dalam proses penyembuhan tersebut secara umum.

1. Tahap pembekuan darah

Ketika mengalami sayatan, gesekan, maupun tusukan, tubuh bisa terluka dan mengeluarkan darah. Selanjutnya, ini yang akan terjadi.

  • Darah mulai membeku dalam waktu beberapa menit. Perdarahan pun berkurang atau bahkan berhenti.
  • Bekuan darah mengering dan membentuk keropeng, yang sebenarnya melindungi jaringan di bawahnya dari kuman.

2. Tahap perlindungan dari infeksi

Saat keropeng terbentuk, sistem imunitas mulai melindungi tubuh dari infeksi. Anda pun dapat melihat hal-hal di bawah ini pada luka.

  • Luka sedikit membengkak, berwarna kemerahan atau merah muda, serta menjadi lunak.
  • Ada cairan bening yang keluar dair luka, dan berfungsi membersihkan area ini.
  • Di area luka, pembuluh darah terbuka. Jadi, darah bisa membawa oksigen dan nutrisi pada luka. Oksigen memegang peranan penting bagi proses penutupan luka.
  • Sel darah putih yang dapat melawan infeksi kuman, mulai bekerja menyembuhkan luka.

Tahap kedua proses penutupana luka ini berlangsung selama dua hingga lima hari.

3. Tahap pertumbuhan jaringan

Dalam waktu sekitar tiga minggu ke depan, tubuh mulai memperbaiki pembuluh darah yang rusak. Jaringan-jaringan baru juga ikut tumbuh, dengan tahapan berikut ini.

  • Sel darah merah membantu produksi kolagen. Serat-serat putih juga mulai membentuk jaringan baru.
  • Luka terisi dengan jaringan baru, yang disebut jaringan granulasi.
  • Kulit baru mulai terbentuk di atas jaringan ini.
  • Seiring proses penyembuhan, ukuran luka pun mengecil ke dalam.

4. Tahap pembentukan bekas luka

Di tahap terakhir, bekas luka akan terbentuk dan luka menjadi lebih kuat, dengan tahap-tahap ini.

  • Selama proses penyembuhan, luka akan terasa gatal. Setelah keropeng lepas, kulit jadi terlihat seperti tertarik, kemerahan, dan mengkilat.
  • Bekas luka menjadi lebih kecil dibanding ukuran luka yang sebenarnya. Teksturnya pun tidak sekuat maupun sefleksibel area kulit di sekitarnya.
  • Perlahan-lahan, luka akan memudar dan hilang sepenuhnya. Prosesnya bisa memerlukan waktu selama dua tahun. Meski begitu, ada luka yang tetap meninggalkan bekas.

Bekas luka ini terbentuk karena jaringan baru yang tumbuh secara berbeda dibanding jaringan aslinya. Apabila luka hanya terjadi di permukaan kulit, biasanya tidak akan ada bekasnya. Namun luka yang lebih dalam meninggalkan bekas.

Ada beberapa orang yang lebih berpotensi mengalami bekas luka. Ada pula yang akhirnya memiliki keloid di kulit sebagai bekas luka.

Baca Juga

  • Cara Merawat Luka Operasi Setelah Perban Dibuka
  • Punya Asma? Waspadai Bahaya Kembang Api Ini Bagi Kesehatan
  • Cara Mengobati Luka Bakar Berdasarkan Tingkat Keparahannya

Cara merawat luka

Saat mengalami luka, lakukanlah perawatan yang tepat berikut ini, untuk membantu mencegah infeksi maupun terbentuknya bekas luka.

  • Untuk luka berukuran kecil, bersihkan menggunakan air dan sabun yang lembut. Balut luka dengan plester. Hansaplast memiliki berbagai produk untuk perawatan luka Anda sekeluarga. Mulai dari plester luka, plester luka besar, plester rol kain, salep luka, kasa dan perban, serta spray antiseptik.
  • Untuk luka besar, ikuti petunjuk dari dokter mengenai cara perawatannya.
  • Hindari mengelupas atau menggaruk keropeng, agar proses penyembuhan tidak terhambat. Selain itu, mengelupas maupun menggaruk-garuknya malah berpotensi meninggalkan bekas luka.

Anda memang bisa melakukan perawatan luka secara mandiri di rumah. Namun, segera berkonsultasi dengan dokter apabila luka disertai nyeri yang bertambah parah, kemerahan, nanah berwarna kuning maupun hijau, atau keluarnya cairan bening dari luka dalam volume yang banyak. Sebab, kondisi tersebut menandakan infeksi.

Advertisement

luka bakarpenyembuhan lukainfeksi luka pasca operasibekas luka

Ditulis oleh Maria Yuniar

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved