Menua adalah sebuah proses yang pasti dialami oleh setiap makhluk hidup. Perubahan fungsi tubuh dan beberapa sistem penunjang tubuh lainnya menjadi tanda proses penuaan. Terdapat perbedaan proses penuaan antara pria dan wanita. Meski sering kali dianggap menyusahkan kesehatan, Anda tetap bisa menjaga kesehatan di usia senja.
2023-03-28 10:31:54
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Proses penuaan diikuti sejumlah perubahan fisik pada lansia
Table of Content
Proses penuaan adalah perubahan biologis, fisiologis (fungsi tubuh), psikologis, perilaku, sosial, dan lingkungan yang alamiah terjadi pada seluruh makhluk hidup, termasuk manusia. Proses penuaan ini akan memengaruhi bentuk fisik seseorang hingga kinerja organ tubuh secara keseluruhan.
Advertisement
Tiga perubahan paling umum yang terjadi pada proses penuaan adalah munculnya keriput, menurunnya daya ingat, hingga mengalami masa menopause pada wanita.
Baca Juga
Proses penuaan yang terjadi seiring bertambahnya usia dapat memengaruhi seluruh organ tubuh manusia. Tak hanya fisik, berikut adalah beberapa perubahan fisiologis pada lansia seiring proses penuaan.
Sistem kardiovaskuler melibatkan jantung, pembuluh darah, dan komponen darah yang bekerja sama menjalankan sirkulasi darah pembawa nutrisi dan oksigen ke jaringan tubuh. Sistem ini sangat krusial dalam proses metabolisme tubuh.
Seiring pertambahan usia, pembuluh darah dan arteri menjadi lebih kaku. Kondisi ini bisa disebabkan akibat penuaan atau gaya hidup tidak sehat yang dijalankan selama masa muda.
Akibatnya, jantung perlu kerja lebih keras untuk memompa darah karena pembuluh darahnya tang tidak lagi elastis. Perubahan ini meningkatkan risiko hipertensi (tekanan darah tinggi) dan masalah kardiovaskuler lainnya, seperti aterosklerosis atau penyakit jantung.
Pada proses penuaan, ukuran dan kepadatan tulang Anda akan semakin menyusut. Hal ini membuatnya lebih lemah dan rentan terhadap masalah tulang.
Itu sebabnya, beberapa lansia lebih rentan mengalami cedera ketika jatuh, seperti patah tulang. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh osteoporosis yang umum terjadi pada orang tua.
Tidak hanya itu, penuaan juga dapat membuat gigi rentan terhadap kerusakan dan infeksi. Masalah gigi yang kerap dialami lansia, antara lain gigi tanggal dan kebutuhan menggunakan gigi palsu.
Para orang tua juga kerap mengeluhkan masalah otot dan sendi seiring usia yang semakin menua. Hal ini karena, bersamaan dengan bertambahnya waktu, otot dan persendian juga akan mengalami penurunan daya tahan, kekuatan, hingga kelenturan.
Akibatnya, kemampuan koordinasi, keseimbangan, dan stabilitas akan terpengaruh.
Penuaan juga dapat menyebabkan perubahan struktur pada usus besar. Tidak jarang bahwa lansia kerap kali mengalami sembelit atau sulit buang air besar.
Tidak hanya itu, faktor lain seperti kurang minum, kurang makan makanan berserat, dan kurang banyak gerak juga turut memengaruhi sistem pencernaan pada lansia.
Selain itu, penyakit lain seperti diabetes, konsumsi obat-obatan dan suplemen zat gizi, juga meningkatkan risiko terkena sembelit pada lansia.
Proses penuaan juga menyebabkan otot-otot dasar panggul dan kandung kemih melemah dan kurang elastis.
Akibatnya, banyak lansia jadi sering buang air kecil. Tak jarang, beberapa dari mereka juga kesulitan untuk menahan buang air kecil, atau inkontinensia urine.
Salah satu sistem tubuh yang paling terdampak saat proses penuaan adalah daya ingat dan kemampuan berpikir.
Demensia dan Alzheimer adalah masalah penurunan fungsi kognitif yang paling umum terjadi pada lansia.
Seiring bertambahnya usia, Anda akan mengalami penurunan penglihatan, menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, hingga perubahan lensa mata yang dapat berujung pada katarak.
Selain mata, gangguan pendengaran pada lansia juga umum terjadi sehingga kesulitan mengikuti percakapan sehari-hari. Menurunnya kemampuan pendengaran karena usia disebut dengan presbikusis.
Perubahan fisik pada lansia yang paling kentara kasatmata saat proses penuaan terjadi adalah munculnya kerutan. Kondisi ini terjadi karena seiring bertambahnya usia, kulit menjadi lebih tipis dan kurang elastis.
Selain itu, penuaan juga membuat jaringan lemak bawah kulit menjadi semakin berkurang dan lebih rapuh.
Berkurangnya jaringan lemak bawah kulit juga membuat produksi minyak alami menurun sehingga kulit para orang tua terasa lebih kering.
Organ reproduksi juga ikut terdampak pada proses penuaan. Pada wanita, saat memasuki masa menopause, hormon estrogen akan semakin menurun bahkan hilang secara alami. Inilah yang mengakibatkan vagina terasa kering sehingga memengaruhi kenyamanan dalam berhubungan seksual.
Sementara itu, pada pria, menua juga akan memengaruhi kemampuan ereksi. Impotensi dapat terjadi akibat penurunan hormon testosteron. Kondisi ini membuat lansia pria kesulitan atau mempertahankan ereksi.
Baca Juga
Wanita dan pria tentu sama-sama mengalami penuaan. Namun, sebagaimana dikutip oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski), terdapat beberapa perbedaan proses penuaan antara wanita dan pria.
Perbedaan proses penuaan (aging) adalah:
Meskipun penuaan merupakan hal yang pasti, menjaga kesehatan secara keseluruhan dapat memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup di hari tua.
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperlambat proses penuaan.
Lakukan aktivitas fisik secara teratur dan konsisten, seperti berjalan, jogging, berenang, yoga, dan aktivitas lain yang Anda senangi.
Rutinitas ini dapat mempertahankan berat badan, menurunkan risiko penyakit jantung, menjaga kesehatan tulang, dan meningkatkan produksi hormon bahagia.
Anda dianjurkan untuk melakukan olahraga minimal selama 30 menit sehari, dengan frekuensi tiga kali seminggu.
Untuk mencegah penuaan dini, konsumsi makanan bergizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin, dan mineral bisa menjadi solusi.
Anda juga dapat meningkatkan konsumsi sayur dan buah, serta makanan berserat lainnya. Kurangi makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak hewani, seperti seafood dan jeroan.
Sebaiknya, Anda juga membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak untuk menghindari penyakit degeneratif.
Kementerian Kesehatan RI menganjurkan konsumsi gula sebanyak maksimal 4 sendok makan, 1 sendok teh garam, dan 5 sendok makan lemak (G4G1L5) setiap harinya
Seiring dengan pertambahan usia, fungsi tulang juga akan mengalami penurunan. Kalsium dan vitamin D sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang pada lansia.
Anda juga bisa mengonsumsi makanan mengandung vitamin D lain, seperti produk susu, brokoli, kangkung, salmon, tuna, telur, dan tahu.
Dalam kondisi tertentu, dokter dapat meresepkan suplemen kalsium atau vitamin D untuk mencukupi kebutuhan kalsium harian Anda.
Tak hanya itu, Anda juga bisa mendapatkan asupan vitamin D dengan berjemur di pagi hari. Tak perlu terlalu lama, yakni hanya sekitar 15 menit. Pastikan Anda memakai tabir surya untuk mencegah masalah akibat radiasi sinar UV.
Baca Juga
Merokok dapat memperbesar risiko pengerasan arteri (aterosklerosis) serta memicu peningkatan tekanan darah dan detak jantung. Itu sebabnya, agar masalah kardiovaskuler dapat dicegah, sebaiknya hindari merokok, bahkan sejak usia muda. Ini juga berlaku terhadap asap rokok (perokok pasif).
Stres dapat memicu timbulnya berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung dan depresi. Hindari stres dengan melakukan hal-hal yang Anda senangi atau melakukan meditasi, olahraga, dan berkumpul dengan teman atau keluarga.
Tidur atau istirahat cukup sangat penting untuk mengistirahatkan tubuh Anda sejenak dari berbagai rutinitas harian. Selain itu, kualitas tidur yang baik juga dapat meningkatkan penyembuhan dan perbaikan jantung. Anda dianjurkan untuk tidur selama 6-9 jam per hari.
Masalah kesehatan dapat muncul beruntun saat proses penuaan dan terakumulasi di hari tua. Namun, jangan khawatir karena hal ini bisa dicegah.
Untuk mengetahui cara menjaga kesehatan tubuh hingga tua secara menyeluruh, Anda dapat menggunakan fitur chat dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Merawat penderita Alzheimer membutuhkan kesabaran dan kehati-hatian. Sebab, penderita Alzheimer umumnya cepat lupa (pikun) dan sulit sekali mengingat kejadian yang baru saja terjadi. Apa saja tips perawatan Alzheimer?
Pada lansia yang pendengarannya sudah berkurang karena presbikusis, penggunaan alat bantu dengar, penting dilakukan. Pasalnya, jika dibiarkan, kondisi tersebut akan terus bertambah parah, dan bahkan meningkatkan risiko depresi.
Semakin awal seseorang menjaga kesehatan otak, akan semakin berpengaruh terhadap tajamnya daya ingat saat menua kelak. Aktivitas yang mengasah kemampuan kognitif dan menantang akan membantu menjaga kesehatan otak.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved