Proses pembentukan tulang disebut sebagai osteogenesis dan osifikasi. Faktanya, tubuh terus membangun jaringan tulang baru dan memecah tulang tua sesuai kebutuhan.
9 Jan 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Proses pembentukan tulang terbagi dua, yaitu osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral.
Table of Content
Tulang adalah bagian dari sistem gerak manusia, yang terbuat dari jaringan ikat, kalsium, dan sel-sel untuk khusus untuk menyusun rangka tubuh. Lalu, bagaimana proses pembentukan dan pertumbuhan tulang dalam tubuh manusia? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.
Advertisement
Sebelum terbentuk anatomi tulang manusia yang lengkap, proses pembentukan tulang sudah dimulai sejak bayi di dalam kandungan.
Proses pembentukan tulang disebut sebagai osifikasi atau osteogenesis. Proses osifikasi dimulai dari proses mengubah tulang rawan (jaringan fibrosa) menjadi tulang keras. Osifikasi dimulai sekitar bulan ketiga perkembangan janin dalam kandungan dan selesai pada masa perkembangan remaja di waktu akhir.
Osteoblas (sel pembentuk tulang), osteosit (sel tulang dewasa), dan osteoklas (sel pemecah tulang) adalah tiga jenis sel yang terlibat dalam pengembangan, pertumbuhan, dan pembentukan kembali tulang.
Ada dua jenis osifikasi, yakni osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral. Berikut penjelasannya:
Osifikasi intramembran adalah proses pembentukan tulang tengkorak dan tulang cangkang. Selama osfikasi di tengkorak, sel-sel yang berasal dari perkembangan saraf berubah menjadi nodul padat.
Proses ini diawali dengan sel punca mesenkimal berkumpul dan membentuk osteoblas. Saat inilah osifikasi dimulai dan mencakup tahap-tahap berikut:
Osifikasi endokondral melibatkan penggantian tulang rawan hialin dengan jaringan tulang. Pada anatomi tubuh manusia, ini adalah sebagian besar pembentukan tulang kerangka.
Tulang-tulang ini disebut tulang endokondral. Dalam proses ini, tulang rawan hialin merupakan cikal bakal tulang yang akan dibentuk.
Berikut ini adalah proses pembentukan tulang endokronal:
Biasanya, setelah bayi lahir, pusat osifikasi sekunder terbentuk pada epifisis (ujung tulang panjang).
Pada tahap ini, bisa disebut bahwa osifikasi adalah perkembangan tulang rawan menjadi lebih panjang. Osifikasi di epifisis mirip dengan diafisis. Hanya saja tulang spons tetap dipertahankan.
Ketika osifikasi sekunder selesai, tulang rawan hialin sepenuhnya digantikan oleh tulang keras, kecuali pada dua area:
Baca Juga
Proses pembentukan dan pertumbuhan tulang rawan biasanya berhenti pada awal usia 20-an.
Saat itu, lempeng epifisis telah benar-benar mengeras hingga hanya garis epifisis tipis yang tersisa.
Itu sebabnya, tulang tidak bisa lagi tumbuh panjang saat seseorang mencapai usia 20-an. Meskipun tulang berhenti tumbuh panjang, kepadatan atau diameter tulang dapat terus meningkat seumur hidup. Peningkatan diameter ini disebut dengan pertumbuhan apposisional.
Proses peningkatan diameter ini terjadi dalam 2 tahap, yakni:
Kedua proses tersebut meningkatkan diameter tulang, sekaligus menjaga tulang tidak terlalu berat dan besar.
Struktur jaringan tulang pada proses pembentukan dan pertumbuhan beraneka ragam dan memiliki fungsinya masing-masing. Pada dasarnya, terdapat tiga jenis jaringan tulang dalam tubuh manusia, yaitu:
Jenis jaringan tulang kompak terdiri dari lapisan luar yang kuat, tahan lama, dan padat. Sebagian besar jenis jaringan tulang dalam tubuh manusia adalah jaringan kompak
Berbeda dengan tulang kompak, jaringan tulang spons terdiri dari berbagai jaringan-jaringan yang berbentuk seperti gelondongan dan lebih lentur, kurang padat, dan ringan.
Struktur jaringan tulang ini terdapat pada bagian ujung tulang dan terasa halus. Jaringan ini dilapisi dengan tulang rawan yang merupakan penghubung tulang dengan organ tubuh lainnya.
Secara umum, jaringan-jaringan tulang tersebut berfungsi untuk:
Secara khusus, pembentukan dan penyimpanan sel darah merah berada dalam sumsum tulang. Sumsum tulang bisa ditemukan pada jaringan tulang jenis spons yang merupakan kunci dari sistem kekebalan tubuh manusia.
Jaringan tulang terus-menerus melakukan perbaikan. Bahkan, mungkin sekarang proses tersebut sedang berlangsung dalam tubuh Anda. Proses perbaikan jaringan tulang lama melibatkan dua proses, yaitu proses resorpsi dan formasi.
Baca Juga
Dari total jumlah proses pembentukan tulang manusia dewasa, semuanya dibagi ke dalam lima kelompok jenis, yaitu:
Contoh tulang yang termasuk sebagai tulang panjang adalah tulang lengan dan tulang kering di kaki. Jumlah tulang manusia jenis ini memang tidak banyak.
Namun, proses pertumbuhannya paling signifikan di antara jenis tulang lain dan menjadi penentu tinggi tubuh seseorang.
Sesuai namanya, tulang pendek berukuran lebih kecil dari tulang panjang. Bisanya, tulang ini berbentuk segi empat atau bulat. Beberapa contoh tulang pendek adalah tulang-tulang yang menyusun pergelangan tangan dan kaki.
Tulang datar adalah tulang berbentuk pipih yang tipis. Ukuran tulang datar bisa bervariasi, mulai dari kecil hingga besar. Contoh tulang pipih antara lain tulang rusuk, tulang panggul, dan lempengan tulang tengkorak.
Tulang dengan bentuk tidak beraturan, tidak dapat masuk ke dalam kategori bentuk tulang panjang, pendek, maupun datar. Sebab, bentuk tulang ini cukup acak.
Contoh dari tulang tidak beraturan adalah tulang-tulang penyusun tulang belakang, tulang ekor, dan tulang pipi.
Tulang sesamoid adalah tulang yang baru terbentuk setelah bayi lahir. Tulang ini terbentuk berada di antara tendon yang mengikat sendi tubuh. Hanya ada dua jumlah tulang seamoid di dalam tubuh manusia, yaitu tulang patella (berada di lutut), dan tulang pisiform (berada di area tangan).
Baca Juga
Mengutip dari Better Health, jumlah tulang dalam tubuh manusia berada dalam kisaran 206 tulang. Ini belum termasuk dengan tulang di gigi dan tulang kecil yang berada dalam tendon.
Proses perbaikan dan pembentukan jaringan tulang dipengaruhi oleh hormon tubuh, seperti vitamin D, hormon paratiroid, testosteron, dan estrogen.
Maka dari itu, sebaiknya jaga kesehatan tulang mulai dari sekarang untuk mencegah masalah kesehatan. Seperti patah tulang, osteoporosis, infeksi tulang, radang tulang, hingga pertumbuhan abnormal.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak mengenai proses pembentukan dan pertumbuhan tulang manusia, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Tanaman porang (iles-iles) punya banyak manfaat kesehatan. Meski asing, manfaat porang dapat mengatasi sembelit hingga menurunkan kolesterol dalam darah.
Bawang putih untuk kolesterol disinyalir memiliki manfaat yang baik. Kandungan allicin dan alin di dalamnya dapat berperan sebagai antikolesterol. Anda dapat mengonsumsi satu atau dua siung bawang putih per hari.
Alergi kedelai merupakan salah satu jenis reaksi yang paling sulit dihindari, mengingat ada banyak sekali olahan makanan dari kacang kedelai. Reaksi ini muncul ketika sistem imun tubuh salah mengira protein tidak berbahaya di kedelai sebagai partikel berbahaya dan menyerangnya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved