Proses pembentukan sel telur atau oogenesis terjadi di dalam kelenjar reproduksi indung telur, atau yang memiliki nama lain ovarium. Proses ini terjadi dalam tiga fase, yakni fase penggandaan, pertumbuhan, hingga pematangan.
2023-03-30 11:55:03
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Tentunya pada setiap orang, proses pembentukan sel telur bisa berlangsung berbeda dari yang lain
Table of Content
Begitu menakjubkannya tubuh perempuan, sel telur mereka bahkan sudah ada jauh sebelum masuk ke usia produktif. Menariknya, proses pembentukan sel telur atau oogenesis terjadi dalam beberapa tahap. Ketika proses pembentukan ini tuntas, maka sel telur siap dibuahi ketika masuk masa ovulasi.
Advertisement
Bagi pria, proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis.Tidak jauh berbeda dengan proses itu, pada perempuan prosesnya disebut oogenesis. Dalam tahap ini, sel telur yang belum matang terus berubah hingga menjadi sel telur matang.
Proses pembentukan sel telur atau oogenesis terjadi di dalam kelenjar reproduksi di dalam indung telur, atau yang dikenal juga dengan nama lain ovarium. Dalam kelenjar ini, dihasilkan gamet (sel germinal) untuk proses pembentukan sel telur selanjutnya.
Beberapa tahap proses pembentukan sel telur adalah:
Ketika masa perkembangan janin, beberapa sel yang ada di dalam sel telur perempuan berukuran lebih besar ketimbang yang lain. Sel-sel ini kemudian membelah diri (mitosis) menghasilkan jutaan oogonia atau sel induk telur (oogonium).
Fase selanjutnya adalah growth phase atau fase pertumbuhan, yaitu fase yang paling lama. Pada tahap ini, sel induk telur berkembang menjadi sel telur yang lebih besar atau disebut dengan oosit primer. Oosit dengan ukuran lebih kecil akan menjadi badan polar pertama.
Oosit primer memiliki jumlah kromosom yang sama dengan sel induk telur yaitu 23 pasang kromosom dan badan polar pertama. Kemudian, oosit sekunder akan kembali mengalami mitosis membentuk badan polar kedua dan ootid.
Pada masa pubertas, bisa ditemukan sekitar 60.000 hingga 80.000 folikel primer di tiap sel telur.
Fase ketiga sekaligus terakhir adalah maturation phase atau fase pematangan, yaitu ketika meiosis I sudah terpenuhi. Saat berada dalam tahap ini, dua sel haploid terbentuk dalam folikel, namun ukurannya berbeda.
Satu sel anak akan membentuk badan kutub, sementara sel anak lainnya masuk dalam tahap meiosis II. Kemudian, badan kutub akan membentuk dua badan kutub ketika oosit sekunder berada di tahap metafase meiosis kedua.
Dengan demikian, bisa dipahami bahwa proses pembentukan sel telur dimulai lewat meiosis (pembelahan yang menghasilkan 4 gamet) dan mitosis (pembelahan yang menghasilkan 2 sel anak identik).
Apabila setelah proses degenerasi ootid tidak ada proses pembuahan, maka siklus pembentukan sel telur akan diulang kembali sejak awal. Tandanya, lapisan rahim akan dilepaskan dan perempuan akan mengalami menstruasi.
Ada beberapa hormon yang berpengaruh pada proses pembentukan sel telur. Tentunya pada setiap orang, proses pembentukan sel telur bisa berlangsung berbeda dari yang lain.
Beberapa hormon yang turut berpengaruh adalah:
Hormon LH berfungsi mengatur sikus menstruasi dan juga ovulasi pada tubuh perempuan. Tak hanya itu, hormon LH juga merangsang pelepasan sel telur.
Selain hormon LH, hormon FSH juga dikenal sebagai hormon penting untuk reproduksi. Ketika sel telur siap dibuahi, hormon FSH berfungsi untuk merangsang terjadinya ovulasi.
Hormon penting untuk membantu perkembangan reproduksi
Hormon yang dapat menebalkan dinding rahim sehingga sel telur dapat berkembang
Baca Juga
Fase yang terjadi setelah proses pembentukan sel telur adalah ovulasi. Normalnya, ovulasi terjadi sekitar 12 hari setelah hari pertama haid. Namun, rentang harinya bisa berbeda antara tiap perempuan.
Siklus menstruasi rata-rata berkisr 28 hari. Fase-fase ini meliputi:
Fase ini dimulai pada hari pertama menstruasi. Selama fase ini hormon seperti FSH dan LH akan dilepaskan dan merangsang pertumbuhan sekitar 15-20 sel telur di dalam cangkangnya.
Fase ketika perempuan berada dalam masa paling subur, berlangsung selama 28 hingga 48 jam. Sel telur yang telah matang bergerak ke arah tuba falopi dan pada fase inilah bisa terjadi pembuahan saat sperma bertemu sel telur.
Fase ketiga adalah kondisi ketika sel telur matang tidak dibuahi sehingga produksi hormon akan berhenti. Kemudian, sel telur akan larut perlahan dalam waktu 24 jam. Begitu pula halnya dengan lapisan rahim, juga akan luruh sehingga terjadi menstruasi.
Pada masa menopause, sistem reproduksi perempuan secara bertahap berhenti menghasilkan hormon yang diperlukan untuk siklus reproduksi. Pada tahap ini, siklus menstruasi bisa menjadi tidak teratur sebelum akhirnya berhenti.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter terkait proses pembentukan sel telur pada ovarium, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Perbedaan darah haid dan darah keguguran perlu dikenali dengan saksama, khususnya saat ada dugaan kehamilan. Dengan begitu, kaum hawa tidak akan merasa terlalu panik ketika mengalami perdarahan vagina yang tak normal.
Warna darah haid menandakan kesehatan reproduksi seorang wanita. Tak hanya merah, darah haid juga bisa muncul dalam warna lain, di antaranya hitam, abu-abu, cokelat, bahkan oranye.
Tampon mungkin tak asing bagi wanita Indonesia untuk menyerap darah haid. Namun penggunaan tampon secara sembarangan dapat memicu toxic shock syndrome. Tips menggunakan tampon dengan aman adalah jangan memakai tampon terlalu lama serta ikuti petunjuk pemakaian.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved