Urutan langkah perawatan luka adalah cuci tangan, bersihkan area luka dengan air mengalir, oleskan salep luka, dan tutup luka dengan perban. Jangan lupa juga untuk rutin mengganti perban hingga luka sembuh.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
18 Nov 2021
Prosedur perawatan luka harus dilakukan dengan benar agar tidak infeksi
Table of Content
Prosedur perawatan luka yang benar penting dilakukan untuk mencegah infeksi dan bekas di kulit. Tidak hanya sekadar menempelkan plester atau perban, Anda juga perlu memperhatikan cara membersihkan luka dengan baik.
Advertisement
Ada banyak jenis luka yang bisa terjadi di kulit, dari luka gores, tusuk, bakar, hingga luka tertutup. Idealnya, tiap jenis luka dirawat dengan cara spesifik sesuai kondisi. Tapi perawatan luka standar umumnya bisa dilakukan sebagai pertolongan awal dan membantu dalam mempercepat penyembuhan.
Apabila luka yang dialami masih ringan, Anda bisa merawatnya sendiri di rumah. Dengan cara yang benar, risiko infeksi dapat diminimalisir dan luka akan cepat sembuh.
Berikut ini adalah langkah perawatan luka yang benar untuk luka terbuka:
Cuci tangan dengan air mengalir mungkin terlihat sepele, tapi ini sebenarnya termasuk langkah perawatan luka yang tidak boleh terlewat.
Tangan adalah salah satu anggota tubuh yang paling banyak dihinggapi oleh bakteri maupun kotoran lain. Jika Anda tidak mencuci tangan sebelum menyentuh luka, risiko kemunculan infeksi akan meningkat.
Untuk menghentikan perdarahan, Anda bisa menekan lembut luka dengan kasa steril selama 20-30 menit. Ikat atau rekatkan kasa menggunakan perban atau plester, dan usahakan untuk tidak terlalu sering membukanya.
Pasalnya, terlalu sering membuka kasa dikhawatirkan akan membuat proses pembekuan darah menjadi tidak optimal.
Agar luka bisa sembuh dengan baik, Anda perlu melakukan cara membersihkan luka yang benar seperti di bawah ini:
Oleskan salep luka yang mengandung antibiotik untuk mencegah infeksi dan petroleum jelly guna mencegah terbentuknya bekas luka. Salep ini juga akan menjaga agar luka tetap lembap.
Tahap perawatan luka selanjutnya adalah menutup luka dengan kasa steril, lalu balutkan perban. Kalau luka tidak teralu besar, Anda bisa menggunakan plester luka.
Pentupan luka adalah tahap penting karena akan membantu jaringan yang rusak dan terpisah agar bisa kembali menyatu. Dengan ini, luka bisa menutup dengan baik. Tahap ini juga akan melindungi luka dari kontaminasi kotoran.
Perban atau plester yang lama tidak diganti bisa menjadi tempat bakteri berkembang biak. Jadi, Anda harus rutin menggantinya setidaknya sehari sekali.
Anda juga perlu langsung mengganti perban apabila perban basah, kotor, atau ada darah yang merembes ke luar.
Selama masa penyembuhan luka, waspadai tanda-tanda infeksi. Segera periksakan diri ke doker bila muncul gejala berupa luka yang semakin nyeri, bengkak, kemerahan, terasa panas bila disentuh, dan mengeluarkan nanah.
Apabila luka terjadi karena terkena benda yang kotor dan Anda belum menerima vaksin tetanus dalam lima tahun terakhir, Anda juga disarankan untuk segera ke rumah sakit atau klinik mendapatkan suntik tetanus.
Baca Juga: Cara Merawat Luka yang Benar Selama Pandemi Covid-19
Tidak semua jenis luka sama. Sebagai contoh, Anda pasti bisa melihat perbedaan luka akibat tergores aspal saat jatuh dengan luka tertusuk pisau ketika memasak di dapur.
Karena itu, Ada baiknya Anda juga mengetahui beberapa jenis luka yang bisa terjadi di kulit berikut ini:
Luka baret atau abrasi adalah luka dangkal yang terjadi di lapisan kulit paling luar. Abrasi biasanya muncul karena gesekan dengan benda yang memiliki permukaan kasar.
Luka baret termasuk luka ringan yang tidak menyebabkan banyak perdarahan. Rasa nyeri yang muncul pun umumnya akan hilang sendiri setelah beberapa saat.
Luka robek memiliki bentuk yang lebih tidak teratur dengan tepi luka yang tampak tidak jelas. Darah yang keluar dan rasa nyeri yang muncul biasa lebih parah daripada luka baret. Kondisi ini biasanya terjadi akibat benturan atau kecelakaan.
Luka iris timbul saat permukaan kulit terkena benda tajam, baik disengaja seperti saat operasi maupun tidak sengaja seperti terkena pisau, gunting, pecahan kaca, dan benda tajam lain.
Beda dengan luka robek, batas pada insisi terlihat rapi dan bentuknya mengikuti benda tajam yang menyebabkan luka.
Luka tusuk biasanya disebabkan oleh benda tajam dengan ujung kecil, seperti jarum, kuku, bahkan gigi. Tingkat keparahannya bisa beragam dan tergantung dari benda yang memicu tusukan.
Luka koyak atau avulsi ditandai dengan lepasnya kulit serta jaringan di bawahnya akibat trauma fisik, seperti kecelakaan lalu lintas, ledakan, atau tembakan. Luka ini biasanya menimbulkan perdarahan yang parah.
Berbeda dari kelima jenis luka di atas yang termasuk sebagai luka terbuka, pada luka tertutup, permukaan kulit tidak terbuka.
Pada luka ini, organ dan pembuluh darah yang berada di bawah kulit bisa rusak. Namun luka tertutup biasa tidak memicu perdarahan yang ke luar dari kulit.
Ciri khas luka tertutup adalah memar, bengkak, dan nyeri. Kondisi ini umumnya terjadi akibat benturan yang keras. Misalnya, akibat kecelakaan, cedera olahraga, atau terkena benda tumpul.
Baca Juga
Tidak semua luka perlu penanganan medis dari dokter. Luka ringan seperti luka baret atau luka tusuk akibat jarum, biasanya bisa sembuh dengan lancar bila Anda melakukan perawatan rumahan yang tepat.
Namun ada beberapa kondisi yang membuat luka perlu segera diperiksakan ke dokter. Contohnya karena luka berisiko lebih tinggi mengalami infeksi atau bisa berbahaya jika dibiarkan.
Untuk lebih jelasnya, mari simak ciri-ciri luka yang harus segera diperiksakan ke dokter di bawah ini:
Apabila Anda masih punya pertanyaan seputar langkah perawatan luka yang paling efektif sesuai kondisi tubuh dan jenis luka, Anda bisa menggunakan fitur Chat Dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh secara gratis di Appstore maupun Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Ada kalanya seseorang ingin tahu cara menghilangkan bekas jahitan atau setidaknya membuatnya lebih samar. Faktor terpenting adalah menjaga area bekas insisi dengan baik pascaoperasi.
6 Okt 2020
Manfaat madu untuk luka memang belum didukung oleh penelitian. Sebelum mengoleskan madu pada luka, Anda disarankan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter.
25 Agt 2021
Luka terbuka rentan infeksi. Penanganan luka terbuka yang benar mulai dari membersihkan tangan, menghentikan perdarahan, menutupi luka, mengoleskan antibiotik, hingga menutupnya.
20 Feb 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved