logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Prosedur Nutrisi Parenteral, Makan dan Minum Lewat Pembuluh Darah

open-summary

Nutrisi parenteral adalah metode memasukkan nutrisi ke dalam tubuh lewat pembuluh darah, tanpa melalui saluran pencernaan. Umumnya, metode pemberian nutrisi parenteral diterapkan kepada penderita kanker, Crohn’s disease, sindrom usus pendek, dan sindrom iskemia usus.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

16 Agt 2020

Nutrisi parenteral adalah metode memasukkan nutrisi ke dalam tubuh melalui pembuluh darah

Nutrisi parenteral adalah metode memasukkan nutrisi ke dalam tubuh lewat pembuluh darah

Table of Content

  • Mekanisme pemberian nutrisi parenteral
  • Efek samping pemberian nutrisi parenteral
  • Manfaat pemberian nutrisi parenteral
  • Catatan dari SehatQ

Nutrisi parenteral adalah metode memasukkan nutrisi ke dalam tubuh lewat pembuluh darah, tanpa melalui saluran pencernaan. Umumnya, metode pemberian nutrisi parenteral diterapkan kepada penderita kanker, Crohn’s disease, sindrom usus pendek, dan sindrom iskemia usus.

Advertisement

Dalam penerapan metode nutrisi parenteral, jenis nutrisi yang diberikan bisa berupa karbohidrat, protein, elektrolit, gula, lipid, dan elemen lainnya. Pemberian nutrisi parenteral sangat untuk memastikan seseorang tetap terhidrasi dan berenergi.

Mekanisme pemberian nutrisi parenteral

Untuk bisa menjalani pemberian nutrisi parenteral, ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan. Pertama, diskusikan dengan dokter tentang kebutuhan nutrisi secara pasti. Dari sini, dokter akan meresepkan cairan yang memenuhi kebutuhan itu. Pasien menyimpan cairan ini di lemari pendingin atau freezer.

Setiap kali akan digunakan, cairan parenteral harus dikeluarkan dari kulkas 6 jam sebelumnya. Tujuannya agar berangsur mencair seperti suhu ruangan. Kemudian, cairan dalam kantong ini akan dimasukkan dalam tubuh melalui jarum dan selang khusus.

Ada 2 jenis nutrisi parenteral, yaitu total dan periferal. Pada jenis nutrisi parenteral total, umumnya kateter disambungkan ke pembuluh darah besar yang mengalir ke arah jantung. Alternatifnya bisa juga dipasang port tanpa jarum sehingga proses pemberian nutrisi lebih mudah.

Untuk kebutuhan sementara seperti 5-7 hari, umumnya akan dilakukan mekanisme nutrisi parenteral periferal. Artinya, pemberian nutrisi melewati periferal vena saja.

Pemberian nutrisi parenteral dapat dilakukan sendiri di rumah dengan durasi sekitar 10-12 menit, dan harus dalam pengawasan rutin tenaga kesahatan (kunjungan rumah/perawat khusus). Prosedur ini perlu diulangi 5-7 kali dalam sepekan bergantung pada kebutuhan setiap pasien.

Siklus pemberian nutrisi parenteral juga akan diajarkan oleh tenaga medis profesional. Pada sebagian besar kondisi, siklusnya disesuaikan agar bekerja di malam hari saat sedang beristirahat sehingga tidak perlu mengalokasikan waktu khusus di siang hari.

Baca Juga

  • 12 Minuman Pelancar BAB yang Efektif dan Aman
  • Jangan Sembarangan, Kenali Cara Mencairkan Daging Ayam Beku yang Aman bagi Kesehatan
  • Satu Keluarga Tewas Kesetrum Listrik, Ini Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan

Efek samping pemberian nutrisi parenteral

Bagi orang yang menjalani prosedur nutrisi parenteral, tentu ada beberapa efek samping yang perlu diantisipasi, seperti:

  • Penglihatan kabur di malam hari
  • Sariawan
  • Perubahan pada kulit
  • Perubahan detak jantung
  • Merasa bingung
  • Kejang
  • Sulit bernapas
  • Berat badan naik atau turun drastis
  • Tubuh lesu
  • Demam
  • Frekuensi buang air kecil meningkat
  • Daya ingat menurun
  • Kram otot
  • Tangan atau kaki membengkak dan kebas
  • Terus menerus merasa haus
  • Muntah

Mengingat pemberian nutrisi parenteral dilakukan di rumah, sebaiknya segera hubungi dokter apabila salah satu efek samping di atas terjadi. Selain efek samping, ada juga risiko yang kerap muncul akibat prosedur nutrisi parenteral, di antaranya:

Dari keempat risiko di atas, infeksi kateter merupakan yang paling umum terjadi. Untuk itu, perlu dipastikan seluruh peralatan yang digunakan dalam prosedur nutrisi parenteral benar-benar steril dan bersih. Entah itu suntik, kateter, maupun port khusus tanpa jarum, kondisinya harus terjaga. Sangat dianjurkan menggunakan jarum dan selang habis pakai (disposable), serta memerhatikan kaidah keamanan pembuangan (disposal) sampah medis.

Manfaat pemberian nutrisi parenteral

Sebagian besar pasien yang menjalani prosedur nutrisi parenteral mengalami perbaikan kondisi kesehatan. Mungkin memang gejala penyakit yang dirasakan tidak benar-benar hilang, hanya saja tubuh bisa sembuh lebih cepat. Pasien juga akan merasa lebih kuat dan berenergi dalam beraktivitas.

Setelah beberapa pekan pemberian nutrisi parenteral, ahli gizi atau dokter akan meninjau ulang kebutuhan nutrisi. Ini penting untuk mengetahui apakah perlu dilakukan penyesuaian dosis atau kandungannya. Setiap individu berbeda kebutuhannya, jadi perlu melalui rangkaian tes untuk mengetahuinya.

Ada orang yang memerlukan prosedur nutrisi parenteral untuk sementara, ada pula yang selamanya. Terlepas dari durasi yang diperlukan, pemberian nutrisi parenteral dapat menjaga kesehatan dan level energi orang yang mendapatkannya.

Catatan dari SehatQ

Pemberian nutrisi parenteral juga tak mengenal usia, anak-anak hingga orang dewasa bisa menjalaninya tergantung kebutuhan. Bagi yang menjalani prosedur nutrisi parenteral sementara, akan dilakukan evaluasi keseimbangan cairan, kondisi kateter, hingga kemampuan untuk kembali makan atau minum secara oral.

Advertisement

hidup sehatpola hidup sehat

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved