Susu untuk lansia memiliki banyak manfaat, namun tidak mutlak harus dikonsumsi selama Anda bisa memenuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D dari sumber makanan yang lain.
4.5
(2)
19 Agt 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Susu untuk lansia masih menuai pro dan kontra
Orang yang sudah berusia lanjut atau lansia memiliki kebutuhan kalsium yang lebih tinggi dibanding orang dengan usia di bawahnya. Oleh karena itu, para senior ini diharapkan mengintensifkan konsumsi makanan maupun minuman yang kaya akan kalsium, misalnya susu untuk lansia.
Advertisement
Susu untuk lansia bukan hanya kaya akan kalsium, namun juga vitamin D yang sangat dibutuhkan oleh tubuh mereka. Meski demikian, susu bukan hanya bertindak sebagai pemenuh gizi untuk orang yang sudah berusia senja, namun juga memastikan lansia dapat menjalani hidup dengan nyaman di usia tuanya.
Untuk itu, lansia dianjurkan untuk minum susu setidaknya 3 gelas per hari untuk memenuhi kebutuhan kalsium di usia lanjut. Lebih baik lagi bila Anda memilih susu yang rendah lemak (low fat) maupun tidak mengandung lemak (fat-free) agar kesehatan jantung juga tetap terjaga.
Penggunaan susu untuk lansia sendiri hingga saat ini masih menuai pro dan kontra, baik dari segi efektivitasnya maupun keamanannya. Bagi pihak yang prosusu, konsumsi tiga gelas susu per hari (setara 1.200 mg kalsium) dipercaya memiliki manfaat bagi lansia, seperti:
Osteoporosis adalah penyakit yang identik dengan lansia. Kondisi ini ditandai dengan tulang yang sudah keropos sehingga rawan retak bahkan patah. Setiap tahun, osteoporosis mengakibatkan 2 juta kasus fraktur, termasuk lebih dari 250.000 kejadian pinggang yang patah.
Penelitian lain membuktikan bahwa orang yang rajin minum susu memiliki lebih banyak kadar gluthatione (antioksidan) di otaknya. Khasiat ini kerap diartikan bahwa minum susu untuk lansia dapat mencegah pikun, namun hal tersebut masih perlu bukti ilmiah yang lebih lanjut.
Susu untuk lansia juga banyak yang mengandung kalium yang mengonsumsinya dapat menurunkan risiko Anda terkena penyakit kardiovaskular, termasuk stroke. Meskipun demikian, pastikan Anda memilih susu yang juga rendah lemak karena susu tinggi lemak justru akan meningkatkan risiko lansia terkena aterosklerosis alias penumpukan lemak di pembuluh jantung.
Konsumsi vitamin D yang cukup dapat merangsang produksi hormon serotonin yang salah satu fungsinya adalah membuat Anda tidur lebih nyenyak. Serotonin juga dapat menurunkan risiko Anda terkena depresi, meski klaim ini masih harus dibuktikan lebih lanjut.
Di sisi lain, ada anggapan pula yang menyatakan minum susu untuk lansia tidak akan mencegah Anda terkena osteoporosis. Bahkan, mereka berpendapat semakin banyak orang minum susu, semakin tinggi kemungkinan untuk terkena serangan jantung atau kanker prostat.
Lalu, mana yang harus Anda ikuti?
Pada banyak orang, susu untuk lansia memang bisa menjadi jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan mereka akan kalsium maupun vitamin D. Namun, susu untuk lansia ini pun tidak wajib dikonsumsi asalkan Anda tetap mencukupi kebutuhan kalsium dan vitamin D dari sumber makanan lainnya.
Baca Juga
Bagi lansia yang memiliki alergi susu sapi atau tidak mampu membeli susu untuk lansia yang harganya memang mahal, terdapat alternatif sumber kalsium dan vitamin D yang dapat Anda coba, yaitu:
Suplemen yang mengandung kalsium dan vitamin D juga bisa dikonsumsi, apalagi jika Anda mengalami defisiensi kalsium dan vitamin D. Namun, penggunaan suplemen ini harus dilakukan dengan petunjuk dokter agar Anda terhindar dari efek sampingnya bila dikonsumsi secara berlebihan.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Susu sapi A2 berasal dari susu sapi perah khusus yang hanya menghasilkan protein-beta kasein A2. Susu ini dipercaya lebih sehat dan mudah dicerna daripada susu sapi biasa.
Susu protein bisa meningkatkan massa otot, asal dilakukan berbarengan dengan olahraga. Kenali berbagai manfaat susu protein untuk tubuh Anda.
Cara mengenalkan susu formula pada bayi diperlukan jika ibu tidak bisa memberikan ASI. Hal yang harus dilakukan untuk memberikan susu formula adalah dengan oles tetesan ASI ke puting botol susu hingga menggendong dengan jarak yang dekat dengan orang tuanya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Rahmita Dewi
Dijawab oleh dr. Evelin Kwandang
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved