logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

Full Day School, Apa Saja Keunggulan dan Kekurangannya?

open-summary

Full day school adalah strategi pendidikan yang dilakukan untuk memperpendek waktu anak berada di luar sekolah. Meski dianggap efektif, strategi ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.


close-summary

2023-03-22 19:16:44

| Asni Harismi

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Full day school untuk anak

Seorang anak berlari di koridor sekolah

Table of Content

  • Pengertian full day school
  • Tujuan full day school
  • Apa saja keunggulan full day school?
  • Apa saja kekurangan full day school?

Masih ingatkah Anda tentang wacana penerapan full day school? Rencana ini sempat booming pada 2017 lalu, terutama ketika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu, Muhadjir Effendy, menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah.

Advertisement

Dalam Permendikbud Pasal 2 ayat (1) disebutkan bahwa peserta didik wajib bersekolah selama 5 hari dalam 1 minggu. Yang menjadi kontroversi adalah kewajiban anak untuk bersekolah selama 8 jam dalam 1 hari atau 40 jam dalam satu minggu dengan waktu istirahat sekitar 30 menit per hari.

Artinya, setiap hari anak dari jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri harus mengenyam pendidikan mulai dari jam 07.00 hingga 16.00. Wacana ini pun menuai pro dan kontra.

Pengertian full day school

Full day school adalah strategi pendidikan yang dilakukan untuk memperpendek waktu anak berada di luar sekolah. Sekolah yang menerapkan sistem full day school akan memperpanjang jam belajar peserta didiknya sehingga mereka lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah dengan sederet kegiatan berguna.

Ide dasar full day school adalah menjauhkan anak dari efek negatif rumah maupun lingkungan di sekitar tempat tinggalnya. Dengan lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah, anak diharapkan lebih fokus pada pendidikannya sehingga berkembang menjadi pribadi yang baik pula.

Full day school sudah diterapkan di beberapa negara seperti Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat dan terbukti berhasil mencapai tujuan yang dimaksud. Di sana, sistem sekolah seperti ini dilakukan juga untuk memfasilitasi para orangtua yang ingin menyeimbangkan antara kehidupan keluarga dengan kariernya.

Di Indonesia, pro kontra full day school tidak terbendung pada 2017 lalu. Meski demikian, beberapa sekolah negeri maupun swasta saat ini telah menerapkannya. Kemendikbud menekankan bahwa kegiatan yang dilakukan selama anak bersekolah tidak harus berhubungan dengan dunia akademis.

Guru atau tenaga pengajar juga bisa melibatkan anak dalam kegiatan ekstrakurikuler, mengaji, pramuka, kompetisi olahraga, dan lain-lain. Kegiatan pembelajaran juga dapat divariasikan dengan dilakukan di luar sekolah, misalnya mengadakan kunjungan ke museum maupun sanggar seni dan budaya.

Tujuan full day school

Sistem full day school dibuat dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan dengan cara menunjang proses KBM secara lebih menyeluruh untuk dapat menjangkau setiap aspek dari perkembangan akademis siswa.

Dengan lebih lamanya siswa menghabiskan waktu di sekolah, mereka diharapkan tidak hanya akan mendapatkan proporsi pendalaman teori yang lebih banyak, melainkan juga lewat aplikasi ilmu secara nyata.

Pemerintah mengharapkan aktivitas sekolah seharian penuh ini dapat menghadirkan cara belajar yang lebih menyenangkan, interaktif, dan praktis. Para pengajar diharapkan bisa membuat sekolah tidak lagi hanya dianggap sebagai tempat tatap muka sambil duduk belajar saja, melainkan lebih daripada itu.

Pemerintah juga menganjurkan kegiatan belajar mengajar diisi dengan kegiatan menyenangkan lain yang berhubungan dengan unsur pendidikan, seperti karyawisata ke museum untuk mempelajari budaya bangsa, menghadiri pertunjukan seni budaya, bahkan menonton atau terlibat dalam kompetisi sportif.

Selain itu, sistem sekolah satu hari penuh dicanangkan untuk mencegah dan menetralisir kemungkinan siswa terlibat dalam kegiatan-kegiatan nonakademis yang dapat menjerumus anak ke hal-hal negatif.

Baca Juga

  • Kenali Penyebab Anak Berbohong dan Cara Mengatasinya
  • Feminisme adalah Konsep Kesetaraan Pria dan Wanita, Seperti Apa Bentuknya?
  • Vitamin untuk Anak Susah Makan, Pilih dengan 4 Kandungan Ini

Apa saja keunggulan full day school?

Pemerintah tentunya menerbitkan peraturan mengenai full day school bukan tanpa alasan. Sistem pembelajaran yang satu ini terbukti memiliki beberapa keunggulan, seperti:

1. Lebih banyak waktu bagi guru dan siswa untuk belajar

Tidak dipungkiri bahwa tenaga pengajar sering dikejar waktu dan target dalam menyampaikan materi pembelajaran pada anak-anak didiknya. Sama halnya dengan para siswa yang tidak memiliki cukup waktu untuk memahami materi pelajaran.

Dengan bertambahnya waktu sekolah, baik guru maupun siswa diharapkan memiliki lebih banyak waktu untuk memahami materi yang disampaikan.

2. Memudahkan orangtua

Bagi orangtua, terutama yang bekerja di kantor, full day school sangat membantu dalam menyesuaikan jadwal mereka dengan waktu pengasuhan anak. Para orangtua tersebut bisa berangkat kerja sambil mengantar anak, kemudian pulang kerja sambil menjemput anak di sekolah.

Apa saja kekurangan full day school?

Bagi mereka yang kontra dengan durasi sekolah anak hingga 8 jam per hari, beberapa alasan yang biasanya mengemuka, antara lain:

1. Tidak ada korelasi langsung antara durasi sekolah dengan pencapaian akademis

Meski full day school tergolong sukses mengangkat derajat pendidikan di beberapa negara, sistem ini tidak serta-merta diklaim sebagai faktor utama dalam meningkatnya intelegensi anak.

Pencapaian akademis anak ditentukan oleh banyak faktor, seperti lingkungan sekolah, kualitas guru, dan kemampuan anak itu sendiri dalam menyerap pelajaran. Dengan kata lain, anak yang sekolah lebih lama belum tentu lebih pintar dari mereka yang sekolah lebih sebentar.

2. Ongkos lebih mahal

Sekolah yang menerapkan sistem full day school biasanya mematok tarif yang lebih mahal. Selain itu, orangtua juga harus menyediakan uang saku tambahan bagi anak, termasuk misalnya uang makan dan ongkos transportasi.

3. Membatasi waktu bermain anak

Sifat alamiah anak-anak ialah bermain dan itu akan sangat terbatasi jika anak dimasukkan dalam sistem full day school. Meski sekolah menyediakan kegiatan di luar akademis, anak mungkin membutuhkan waktu untuk mengekplorasi bakatnya sendiri di luar kegiatan sekolah.

4. Stres

Ini adalah keluhan yang paling banyak dirasakan oleh anak yang mengikuti sistem full day school. Dengan bertambahnya jam belajar, maka ekspektasi guru maupun orangtua terhadap anak juga meningkat sehingga tidak jarang anak merasakan beban berlebihan yang kemudian membuat mereka stres.

Setiap sistem pembelajaran tidak luput dari kelebihan dan kekurangan, termasuk pada full day school. Yang terpenting adalah kenali potensi anak Anda, serta terus berikan pendampingan selama anak bersekolah agar ia tumbuh menjadi anak yang cerdas secara akademis maupun nonakademis.

Advertisement

sekolahanak sekolah

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved