Postmatur adalah kondisi ketika bayi tak kunjung lahir setelah tamggal yang diperkirakan. Namun, tanggal itu sebenarnya hanyalah perkiraan. Bisa mundur atau maju dua pekan dari tanggal itu, bahkan lebih. Dokter kandungan akan memantau kehamilan postmatur lebih intensif untuk melihat kondisi janin.
18 Okt 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Proses kehamilan
Table of Content
Campur aduk rasanya ketika due date atau hari perkiraan lahiran sudah makin dekat. Namun, kadang lebih khawatir lagi apabila seseorang merasa telat melahirkan atau disebut dengan postmatur. Tidak ada yang sama bagi setiap ibu hamil, tindakan yang bisa diambil dalam situasi ini tentu bergantung pada kondisi kehamilan masing-masing.
Advertisement
Wajar jika Anda merasa khawatir apakah bayi baik-baik saja, bagaimana kondisi ketuban, hingga lelah karena kehamilan seakan tak berujung. Setidaknya, persalinan postmature juga memberikan waktu bagi organ bayi untuk tumbuh sempurna.
Pada dasarnya, postmatur adalah istilah ketika persalinan belum terjadi melewati tanggal yang ditentukan. Due date itu sebenarnya hanyalah estimasi. Bisa mundur atau maju dua pekan dari tanggal itu, bahkan lebih.
Dalam dunia medis, ada istilah untuk waktu persalinan ini, yaitu:
Sekitar 60% ibu hamil melahirkan sebelum hingga tepat saat due date. Lebih sedikit kemungkinan terjadi persalinan postmatur yaitu di atas 42 minggu. Namun jika Anda termasuk dalam kategori ini, bukan berarti hal yang berbahaya.
Menelusuri lebih lanjut, berikut ini beberapa faktor yang mungkin jadi penyebab mengapa terjadi persalinan postmature:
Tentu saja, beberapa indikator di atas tidak berlaku mutlak. Selalu ada perkecualian dalam tiap persalinan, karena masing-masing sangatlah unik. Namun setidaknya, beberapa hal di atas bisa jadi bahan diskusi bersama dokter kandungan untuk tahu penyebab postmatur.
Tanpa bermaksud menakut-nakuti, pembahasan seputar risiko persalinan postmature ini juga bisa jadi bahan untuk diskusi bersama dokter. Dengan memahami betul risikonya, mitigasi juga bisa dipersiapkan sejak sekarang.
Beberapa risiko yang mungkin terjadi pada bayi dalam persalinan postmatur adalah:
Istilah medis yang satu ini berarti ukuran bayi sangat besar dibandingkan dengan rata-rata bayi lainnya. Ini juga meningkatkan risiko persalinan lewat bedah sesar atau C-section. Jika dilakukan lewat vagina pun, ada kemungkinan pundak bayi tersangkut di belakang tulang panggul ibu.
Sindrom ini ditandai dengan berat badan bayi tidak bertambah. Selain itu, kulitnya juga mungkin terasa kendur dan kering. Lihat juga indikasi dari sindrom ini bisa berupa kuku jari tangan dan kaki yang panjang.
Berkurangnya air ketuban secara signifikan bisa berdampak pada denyut jantung bayi. Selain itu, ini juga menimbulkan risiko tali pusat tertekan saat kontraksi sehingga asupan oksigen ke janin berkurang. Pemeriksaan USG bersama dokter dapat membantu monitor kadar ketuban.
Sindrom yang terjadi ketika bayi sudah menelan mekonium saat masih dalam kandungan. Jika masuk ke paru-paru, ini bisa berdampak pada pernapasan mereka. Mekonium adalah zat pelapis usus bayi berwarna kehijauan. Itulah mengapa jika tertelan bayi, ketuban bisa berubah menjadi hijau.
Selain itu, ada juga risiko terjadinya kematian bayi atau stillbirth. Sementara risiko komplikasi dalam persalinan postmature bisa berupa robekan vagina, infeksi, hingga perdarahan pasca-persalinan.
Apabila ibu hamil mengalami kondisi postmatur, dokter akan memantau intensif kondisi ibu dan juga janin dalam kandungan. Konsultasi akan dilakukan lebih sering yaitu seminggu sekali.
Selain itu, selama proses pemeriksaan akan dilihat bagaimana detak jantung bayi, tes stres kontraksi, hingga profil biofisik janin. Tak hanya itu, dokter juga mungkin melakukan pemeriksaan serviks untuk melihat kondisinya.
Ada kemungkinan dokter memberikan induksi alami. Metode yang bisa saja efektif adalah berolahraga, berhubungan seksual, stimulasi puting payudara, akupuntur, hingga pemberian obat tertentu.
Baca Juga
Tentu saja, induksi apapun itu perlu didiskusikan terlebih dahulu bersama dokter. Sebab, setiap kondisi postmatur akan berbeda antara satu ibu hamil dan lainnya.
Jangan lupa, aspek mental ibu hamil juga perlu dijaga agar jangan sampai stres. Oleh sebab itu, ketika hamil, selalu ingat bahwa ada risiko si kecil tak kunjung hadir ke dunia padahal telah melewati due date-nya.
Dengan mengelola ekspektasi, ibu hamil akan lebih tenang dan tidak panik. Sebab, stres tidak akan membantu memperbaiki situasi. Ada baiknya alihkan pikiran pada hal lain dan berpikir tentang hal positif seperti bayi tumbuh makin optimal atau masih diberi waktu sebelum mulai memasuki fase sleepless night bersama newborn.
Apapun itu, sah-sah saja. Jangan ragu untuk mendelegasikan hal yang tidak lagi bisa dikuasai dengan membangun support system terdekat. Tanyakan pula kepada dokter atau bidan jika ada yang mengganjal. Tujuannya, demi ibu dan bayi bisa terlahir kembali dengan sehat dan selamat.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar ide olahraga saat usia kehamilan sudah lewat due date, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara memperbanyak air ketuban penting diketahui ibu hamil agar volume cairan ketuban selalu cukup. Sebab, peran air ketuban dalam perkembangan janin sangatlah penting.
Pendarahan implantasi adalah keluarnya bercak darah kecoklatan dari vagina, yang merupakan tanda awal kehamilan. Kondisi ini muncul 6-12 hari setelah berhubungan intim.
Makanan untuk memperbanyak sel telur seperti alpukat dan jahe sungguh penting untuk wanita. Dengan begitu, kesempatan untuk punya momongan bisa lebih besar.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved