Artikel Bersponsor
PenyakitApa yang harus dilakukan jika positif Covid-19? Ada tiga kemungkinan kondisi kesehatan yang dialami oleh Anda apabila dinyatakan positif Covid-19 setelah melakukan serangkaian pemeriksaan coronavirus.
2023-03-19 14:31:34
Positif virus corona dapat disertai gejala ringan, seperti batuk
Table of Content
Apa yang harus dilakukan jika positif Covid-19? Pertanyaan tersebut mungkin terbersit mana kala kerabat terdekat, atau bahkan mungkin diri Anda sendiri, dinyatakan positif Covid-19.
Advertisement
Banyak orang yang mempersepsikan bila seseorang atau Anda sendiri dinyatakan positif Covid-19 maka berakhirlah dunia. Padahal, tidak demikian.
Virus SARS Cov-2 memang berbahaya. Namun, pada beberapa orang, virus yang menyerang organ paru-paru ini dapat menimbulkan gejala ringan, gejala berat, atau mungkin tidak bergejala sama sekali.
Ada tiga kemungkinan kondisi kesehatan yang dialami apabila dinyatakan positif Covid-19 setelah melakukan serangkaian pemeriksaan coronavirus.
Pertama, Anda positif Covid-19, tetapi dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan gejala apa pun, atau dikenal dengan orang tanpa gejala (OTG).
Kedua, Anda positif Covid-19 dan mengalami gejala penyakit ringan. Misalnya, demam, batuk, merasa lemas, tetapi tidak mengalami sesak napas. Anda pun masih dapat melakukan aktivitas ringan secara normal.
Ketiga, Anda positif Covid-19 dan mengalami gejala penyakit yang tergolong berat. Misalnya, demam tinggi (suhu tubuh di atas 38 derajat), mengalami sesak napas, dan tidak dapat melakukan aktivitas apa pun.
Apa yang harus dilakukan jika positif Covid-19? Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan sesuai dengan pemaparan kondisi kesehatan di atas.
Anda mungkin saja positif Covid-18 tanpa memperlihatkan gejala apa pun.
Kondisi ini menandakan bahwa tubuh Anda cukup kuat dan sehat serta dapat melawan virus corona yang ada di dalam tubuh. Sebaiknya, Anda tetap tenang dan jangan panik.
Jangan terburu-buru pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri karena kondisi Anda dapat menyebarkan virus ke orang lain, terutama saat berada di perjalanan dan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Anda cukup melakukan isolasi mandiri di rumah. Tentu Anda mungkin merasa takut dan tidak yakin tentang apa yang perlu Anda lakukan selama isolasi mandiri di rumah.
Salah satu solusinya, Anda bisa menggunakan teknologi konsultasi online langsung dengan dokter kapan pun Anda merasa perlu.
Sebagai panduan umum, berikut adalah langkah yang bisa Anda lakukan selama menjalani isolasi diri di rumah bila positif Covid-19 tanpa menunjukkan gejala:
Pada dasarnya, infeksi virus corona adalah penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya selama daya tahan tubuh penderitanya dalam kondisi baik.
Jadi, penting untuk memperbanyak asupan air putih, makan makanan yang bergizi, serta istirahat dengan baik di rumah agar tubuh tetap sehat dan kuat melawan virus.
World Health Organization merekomendasikan isolasi diri di rumah sebaiknya dilakukan selama 14 hari. Pasalnya, masa hidup virus di dalam tubuh terjadi selama 2-14 hari.
Meski Anda terpapar virus corona dan sudah melakukan isolasi diri selama 14 hari, tetap lakukan physical distancing dan sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Baca juga: Happy Hypoxia, Gejala Baru Covid-19 yang Diam-diam Mematikan
Jika Anda positif Covid-19 dan mengalami gejala ringan, seperti demam, batuk, lemas, tetapi tidak ada sesak napas, bahkan masih dapat melakukan aktivitas ringan secara normal, lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
Selama melakukan isolasi mandiri di rumah, kondisi Anda tetap perlu dipantau.
Jika gejala yang Anda alami cenderung ringan-sedang serta senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan diri, kemungkinan Anda dapat sembuh akan tinggi.
Anda pun dapat mengakhiri masa isolasi mandiri di rumah setelah 14 hari dengan syarat:
Sebaliknya, apabila gejala virus corona semakin memburuk, seperti merasa sangat lemas dan mengalami sesak napas, segera cari pertolongan medis ke rumah sakit.
Baca juga: Apakah Obat Dexamethasone Ampuh Mengobati Pasien Covid-19?
Lakukan poin-poin di bawah ini apabila Anda mengalami positif Covid-19yang disertai demam tinggi (suhu tubuh di atas 38 derajat), sesak napas berat, memiliki riwayat penyakit lain (diabetes, infeksi pernapasan akut, asma, penyakit jantung, kanker), serta tidak dapat melakukan aktivitas apa pun:
Pasien, baik orang dewasa atau anak-anak, dalam kondisi seperti inilah yang membutuhkan penanganan serius.
Prioritaskan pasien dengan kondisi tersebut guna mendapatkan penanganan yang tepat dengan segera di rumah sakit.
Baca juga: Kenali Obat Cina Lianhua Qingwen yang Dilaporkan Efektif Tangani Corona
Karantina dan isolasi penting dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
Meskipun terdengar sama, kedua sebutan ini memiliki makna yang berbeda.
Karantina digunakan untuk menjaga seseorang yang mungkin terinfeksi virus corona dari orang lain.
Seseorang yang mungkin terpapar virus tanpa menyadarinya (misalnya, saat bepergian atau keluar di komunitas), atau mereka dapat memiliki virus tanpa merasakan gejala.
Seseorang yang melakukan karantina akan dipisahkan dari lingkungannya, dan mereka akan dibatasi pergerakannya, baik di dalam maupun di luar rumah.
Isolasi digunakan untuk memisahkan orang sakit dari orang sehat. Orang yang berada dalam isolasi harus tinggal di rumah.
Seseorang yang sakit harus memisahkan diri dari orang lain dengan tetap tinggal di kamar atau ruang "sakit" tertentu dan menggunakan kamar mandi yang berbeda (jika memungkinkan) untuk meminimalisir atau bahkan memutus kemungkinan risiko penularan ke orang sekitar.
Peningkatan jumlah pasien suspek Covid-19 membuat para pemerintah, baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah, menyediakan fasilitas tempat tidur bagi pasien Covid-19 tanpa gejala untuk melakukan isolasi mandiri.
Anda bisa saja melakukan isolasi mandiri di fasilitas pemerintahan yang disediakan oleh pemerintah.
Misalnya, flat Wisma Atlet Kemayoran (Wisma Atlet) yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Akan tetapi, penting diketahui bahwa pasien yang boleh melakukan isolasi mandiri di fasilitas pemerintahan adalah pasien yang benar-benar tanpa gejala dan nonkomorbid (tidak ada penyakit penyerta).
Itu artinya, orang-orang suspek Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang dan komorbid tidak dapat dirujuk ke fasilitas isolasi mandiri yang disediakan oleh pemerintah.
Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan oleh pasien OTG. Namun, dalam menjalankan prosedur ini, pasien diharapkan tidak datang seorang diri agar tidak salah menemukan lokasi fasilitas isolasi.
Berikut adalah prosedur pengajuan isolasi mandiri di fasilitas pemerintah:
Selama melakukan isolasi mandiri di fasilitas pemerintah, Anda tetap perlu disiplin melakukan protokol kesehatan.
Misalnya, selalu memakai masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan.
Mengonsumsi vitamin D bisa menjadi salah satu cara membantu pemulihan COVID-19. Pasalnya kekurangan vitamin D dapat menurunkan imun.
Di sisi lain, mengonsumsi vitamin D bermanfaat meningkatkan fungsi sistem pertahanan tubuh, termasuk sel T dan makrofagi, yang melindungi tubuh dari serangan penyakit. Vitamin D juga dapat mengurangi infeksi pada sistem pernapasan tubuh.
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin D harian, konsumsilah suplemen D3-1000. D3-1000 mengandung vitamin D3 dengan dosis 1000 IU yang dapat membantu proses pemulihan.
Suplemen D3-1000 sangat cocok dikonsumsi oleh lansia, ibu hamil dan menyusui, atau penderita penyakit infeksi dan autoimun.
Sebagian besar orang yang terinfeksi positif Covid-19 memang bergejala ringan atau bahkan tanpa mengalami gejala apa pun.
Jadi, sebaiknya tetap tenang, dan lakukan isolasi mandiri di rumah.
Kepanikan yang tidak perlu dengan berbondong-bondong ke rumah sakit membuat tenaga medis menjadi kewalahan.
Akibatnya, pelayanan kesehatan tidak dapat fokus menangani pasien positif virus corona dengan gejala berat dan kritis.
Jadi, mari putus rantai penyebaran virus corona dengan memprioritaskan pelayanan rumah sakit bagi yang kritis agar tidak bertambah lagi korban jiwa yang disebabkan oleh positif virus corona.
Baca Juga
Bagi Anda yang masih punya pertanyaan seputar apa yang harus dilakukan jika positif Covid-19, tanyakan langsung secara online melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Caranya, pastikan Anda sudah mengunduhnya melalui App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara membuat hand sanitizer tidaklah sulit. Anda cukup menyiapkan alkohol dan bahan-bahan lain untuk membunuh kuman penyakit yang bisa ditemukan di apotek atau toko bahan kimia.
Saat keluarga ada yang positif Omicron dan harus isolasi mandiri, ada langkah yang perlu diperhatikan termasuk tetap menjaga jarak di dalam rumah, memisah kamar tidur dan kamar mandi, hingga rutin memeriksa kondisi fisik.
Hal yang membedakan batuk Covid-19 dengan batuk biasa, antara lain jenis batuknya, seberapa seringnya batuk, hingga durasinya. Mengenali ciri batuk covid-19 membuat Anda lebih waspada.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved