logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Ensiklopedia

7 Posisi Tubuh Pasien Saat Pemeriksaan atau Rawat Inap di Rumah Sakit

open-summary

Macam-macam posisi pasien saat dalam perawatan medis antara lain posisi fowler, dorsal recumben, knee chest, lateral, litotomi, sims dan trendelenburg. Posisi pasien penting diperhatikan untuk mendukung proses penyembuhan.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

5 Sep 2023

Gambar posisi fowler salah satu posisi pasien di rumah sakit

Posisi pasien penting diperhatikan untuk mendukung proses penyembuhan

Table of Content

  • Macam-macam posisi pasien yang dipakai di rumah sakit
  • Hal yang perlu diperhatikan saat mengubah posisi pasien

Ada beberapa posisi pasien yang digunakan di rumah sakit, tergantung dari kondisi kesehatan masing-masing individu. Posisi tidur yang baik akan membantu mendukung pemulihan. Selain itu, macam-macam posisi pasien juga dapat memudahkan dalam mengakses lokasi anatomi tertentu selama prosedur perawatan atau pembedahan.

Advertisement

Beberapa faktor juga perlu diperhatikan dalam memilih posisi pasien. Termasuk di antaranya adalah usia pasien, berat badan, dan ukuran serta riwayat medis masa lalu, seperti gangguan pernapasan atau kelainan peredaran darah.

Macam-macam posisi pasien yang dipakai di rumah sakit

Berikut ini adalah macam-macam posisi pasien di tempat tidur meliputi:

1. Posisi fowler

Posisi fowler adalah posisi pasien paling umum baik untuk pasien rawat inap maupun pasien IGD.

Untuk melakukan posisi fowler, pasien diposisikan berbaring setengah duduk dengan kepala tempat tidur membentuk sudut antara 45 hingga 60 derajat dan lutut lurus atau sedikit ditekuk.

  • Posisi pasien ini dapat digunakan pada pasien dengan gangguan pernapasan ringan hingga sedang serta penempatan selang orogastrik dan nasogastrik.
  • Dapat memaksimalkan ekspansi dada, meminimalkan ketegangan otot perut, meminimalkan efek gravitasi pada dinding dada

2. Posisi dorsal recumben

Pasien dalam posisi telentang dengan kedua tungkai ditekuk dan sedikit diregangkan sementara kedua telapak kaki menapak pada kasur.

  • Posisi pasien ini dapat digunakan pada saat pemerikasaan ginekologi atau urologi, pengobatan uretra dan kandung kemih serta saat sedang melahirkan.
  • Posisi dorsal recumben berguna memberikan rasa nyaman serta memudahkan pemeriksaan dan pelaksanaan tindakan seperti colok dubur, palpasi perut atau irigasi vagina.

BACA JUGA: Memahami Pengertian Informed Consent dan Tujuannya

3. Posisi knee chest

Ini adalah posisi pasien dengan sikap menungging dimana kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada kasur.

  • Posisi ini berguna memudahkan pemeriksaan daerah rektum dan sigmoid
  • Posisi ini dapat diterapkan pada pasien yang memerlukan tindakan sigmoidoscopy dan rectoscopy.

4. Posisi lateral

Posisi pasien yang terbaring miring dengan paha dan lutut menekuk ke arah depan.

  • Kegunaanya untuk memudahkan perawatan, memudahkan pengaliran mucus atau lendir dari mulut ke kerongkongan, serta mencegah tekanan pada sacrum di area punggung bawah dan tumit.
  • Posisi ini dapat diterapkan pada pasien yang terlalu lama berbaring di satu posisi, atau untuk memudahkan makan atau mandi tanpa meninggalkan tempat tidur. Posisi pasien lateral juga mendukung pasien yang salah satu sisi tubuhnya tidak boleh tertindih atau mengalami gangguan sensorik dan motorik.

5. Posisi litotomi

Posisi pasien terlentang dengan kaki diangkat sekitar 30 hingga 45 derajat di atas bagian perut dengan lutut ditekuk. Bagian lutut biasanya akan disandarkan di bagian ujung kasur.

Posisi ini biasanya digunakan untuk pemeriksaan genital, pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), proses persalinan atau selama operasi ginekologi, rektal, dan urologis.

6. Posisi sims

Ini adalah posisi setengah telungkup dengan salah satu kaki ditekuk ke arah depan dan satunya lagi lurus.

  • Posisi pasien ini berguna memudahkan dalam melakukan prosedur ataupun pemeriksaan di daerah perineum yang merupakan area di antara kelamin dan anus.
  • Bisa dilakukan untuk memudahkan pengaliran cairan dari kerongkongan.
  • Posisi ini dapat diterapkan pada berbagai kondisi termasuk pasien yang tidak sadar, lumpuh, atau akan melakukan pemeriksaan perineum.

7. Posisi trendelenburg

Selanjutnya adalah posisi trendelenburg dimana bagian kepala pasien lebih rendah dari bagian kaki atau badan.

  • Posisi ini bermanfaat memperlancar peredaran darah ke otak dan memudahkan operasi pada bagian perut.
  • Kondisi ini dapat diterapkan pada klien yang berada dalam keadaan syok, hipotensi dan memerlukan tindakan tertentu seperti bronchoscopy.

Baca Juga: Mengenal Ruang IGD, UGD, ICU, dan PICU di Rumah Sakit

Hal yang perlu diperhatikan saat mengubah posisi pasien

Saat akan mengubah posisi pasien, perhatikan langkah berikut ini:

  • Jelaskan kepada pasien apa yang hendak dilakukan, sehingga pasien dapat mengantisipasi apa yang akan terjadi.
  • Jika memungkinkan, naikkan tempat tidur ke tingkat yang dapat mengurangi ketegangan punggung Anda.
  • Rapatkan diri sedekat mungkin dengan pasien. Anda dapat meletakkan lutut di atas tempat tidur jika diperlukan.
  • Letakkan salah satu tangan Anda di bahu pasien dan tangan lainnya di pinggul pasien.
  • Berdiri dengan satu kaki lebih depan. Pindahkan berat badan ke kaki depan saat menarik bahu pasien ke arah Anda dengan lembut.
  • Pindahkan berat badan ke kaki belakang saat menarik pinggul pasien ke arah Anda dengan lembut.

Langkah 4 dan 5 mungkin perlu diulangi beberapa kali hingga pasien berada di posisi yang tepat. Untuk memastikan posisi pasien telah benar, perhatikan hal-hal berikut ini:

  • Pastikan pergelangan kaki, lutut, dan siku pasien tidak bertumpu pada satu sama lain.
  • Pastikan kepala dan leher sejajar dengan tulang belakang, tidak terentang ke depan, belakang, atau ke samping.
  • Kembalikan tempat tidur ke posisi yang nyaman dengan rel samping menghadap ke atas. Gunakan bantal sesuai kebutuhan dan pastikan kembali bahwa pasien telah merasa nyaman.

Baca Juga

  • Mengenal HCU dan Fungsinya untuk Pasien, Ini Penjelasan Lengkapnya
  • Terminal Lucidity, Ketika Pasien Tampak Sehat Sebelum Meninggal
  • Astral Projection, Fenomena Medis Nyata atau Hanya Klenik?

Itulah informasi mengenai posisi-posisi pasien saat dalam perawatan. Mengubah posisi pasien di tempat tidur setiap 2 jam membantu menjaga aliran darah. Ini dapat membantu kulit tetap sehat dan mencegah luka atau ulkus dekubitus karena berbaring dalam waktu yang lama. Membalik pasien adalah saat yang tepat untuk memeriksa kemerahan dan luka pada kulit.

Advertisement

tidurrumah sakitkoma

Ditulis oleh Nenti Resna

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved