Macam-macam posisi pasien saat dalam perawatan medis antara lain posisi fowler, dorsal recumben, knee chest, lateral, litotomi, sims dan trendelenburg. Posisi pasien penting diperhatikan untuk mendukung proses penyembuhan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
5 Sep 2023
Posisi pasien penting diperhatikan untuk mendukung proses penyembuhan
Table of Content
Ada beberapa posisi pasien yang digunakan di rumah sakit, tergantung dari kondisi kesehatan masing-masing individu. Posisi tidur yang baik akan membantu mendukung pemulihan. Selain itu, macam-macam posisi pasien juga dapat memudahkan dalam mengakses lokasi anatomi tertentu selama prosedur perawatan atau pembedahan.
Advertisement
Beberapa faktor juga perlu diperhatikan dalam memilih posisi pasien. Termasuk di antaranya adalah usia pasien, berat badan, dan ukuran serta riwayat medis masa lalu, seperti gangguan pernapasan atau kelainan peredaran darah.
Berikut ini adalah macam-macam posisi pasien di tempat tidur meliputi:
Posisi fowler adalah posisi pasien paling umum baik untuk pasien rawat inap maupun pasien IGD.
Untuk melakukan posisi fowler, pasien diposisikan berbaring setengah duduk dengan kepala tempat tidur membentuk sudut antara 45 hingga 60 derajat dan lutut lurus atau sedikit ditekuk.
Pasien dalam posisi telentang dengan kedua tungkai ditekuk dan sedikit diregangkan sementara kedua telapak kaki menapak pada kasur.
BACA JUGA: Memahami Pengertian Informed Consent dan Tujuannya
Ini adalah posisi pasien dengan sikap menungging dimana kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada kasur.
Posisi pasien yang terbaring miring dengan paha dan lutut menekuk ke arah depan.
Posisi pasien terlentang dengan kaki diangkat sekitar 30 hingga 45 derajat di atas bagian perut dengan lutut ditekuk. Bagian lutut biasanya akan disandarkan di bagian ujung kasur.
Posisi ini biasanya digunakan untuk pemeriksaan genital, pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), proses persalinan atau selama operasi ginekologi, rektal, dan urologis.
Ini adalah posisi setengah telungkup dengan salah satu kaki ditekuk ke arah depan dan satunya lagi lurus.
Selanjutnya adalah posisi trendelenburg dimana bagian kepala pasien lebih rendah dari bagian kaki atau badan.
Baca Juga: Mengenal Ruang IGD, UGD, ICU, dan PICU di Rumah Sakit
Saat akan mengubah posisi pasien, perhatikan langkah berikut ini:
Langkah 4 dan 5 mungkin perlu diulangi beberapa kali hingga pasien berada di posisi yang tepat. Untuk memastikan posisi pasien telah benar, perhatikan hal-hal berikut ini:
Baca Juga
Itulah informasi mengenai posisi-posisi pasien saat dalam perawatan. Mengubah posisi pasien di tempat tidur setiap 2 jam membantu menjaga aliran darah. Ini dapat membantu kulit tetap sehat dan mencegah luka atau ulkus dekubitus karena berbaring dalam waktu yang lama. Membalik pasien adalah saat yang tepat untuk memeriksa kemerahan dan luka pada kulit.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Efek tidur terlalu lama tidak hanya menimbulkan rasa lelah dan sakit kepala saat bangun tidur, melainkan juga meningkatkan risiko penyakit tertentu yang membahayakan.
3 Mei 2019
Hak dan kewajiban pasien di rumah sakit serta puskesmas diatur dalam Undang-undang. Maka dari itu, ketahuilah hak pasien seperti mendapatkan informasi yang benar, didengar pendapatnya, hingga mendapatkan perlakukan secara benar dan jujur.
9 Sep 2023
Manfaat tidur cukup seringkali diabaikan oleh banyak orang. Padahal, fungsi tidur baik untuk produktivitas, kestabilan emosi, kesehatan otak dan jantung, sistem imun tubuh, kreativitas, hingga menjaga berat badan stabil.
6 Des 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved