Popok kain atau popok sekali pakai memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Sebelum memilih jenis popok bayi mana yang lebih baik, perhatikan hal berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
7 Mei 2023
Popok kain atau popok sekali pakai memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing
Table of Content
Memilih penggunaan popok kain atau popok sekali pakai mungkin menjadi dilema yang sering dialami oleh para orangtua yang tengah menanti kelahiran buah hati, terutama untuk ibu yang baru pertama kali punya anak.
Advertisement
Ya, memilih popok bayi yang bagus terkadang memang memicu kegalauan. Ada ibu yang lebih senang popok dari kain karena lebih hemat. Sementara sebagian ibu lain lebih condong ke popok sekali pakai karena dianggap praktis.
Lantas lebih baik popok kain atau popok sekali pakai?
Baca juga: Penting! Inilah Daftar Perlengkapan Bayi Baru Lahir yang Wajib Anda Beli
Popok dari kain tersedia dalam berbagai jenis bahan. Mulai dari katun, terry, dan flanel. Tipenya juga beragam. Ada popok kain untuk bayi yang menggunakan kancing, ada pula yang all-in-one di mana lapisan luar antiair (waterproof) dan lapisan penyerapnya dijahit bersama, sehingga bentuk serta fungsinya mendekati popok sekali pakai.
Popok kain kelihatannya mahal di awal, tapi bisa terbilang lebih murah untuk jangka panjang. Pasalnya, Anda tak perlu membeli popok dari kain sesering popok sekali pakai.
Selain itu, salah satu kelebihan lainnya dari popok kain dibandingkan popok bayi sekali pakai adalah bisa digunakan berkali-kali dan mengurangi jumlah sampah alias lebih ramah lingkungan.
Baca juga: Cara Mengganti Popok Bayi dengan Benar agar Tidak Menimbulkan Ruam
Popok kain tetap memiliki kekurangan. Popok ini kurang menyerap dibanding popok sekali pakai.
Penyerapan yang tak maksimal bisa membuat bayi rentan mengalami ruam popok. Guna mencegahnya, Anda harus sering mengganti popok, dan artinya butuh banyak waktu untuk mencuci serta mengeringkannya.
Berbeda dengan popok sekali pakai yang bisa langsung dibuang, Anda harus membawa popok dari kain yang penuh kotoran ke mana-mana. Jadi bisa dibilang, popok kain tidak sepraktis yang Anda bayangkan.
Kekurangan lainnya, lapisan dalam popok kain terkadang juga menggunakan bahan sekali pakai. Bahan penyerap yang biasa digunakan antara lain seperti polyester, yang meskipun memiliki kemampuan serap tinggi namun sulit untuk dibersihkan sehingga sering menimbulkan bau.
Anda juga perlu memerhatikan ha-hal di bawah ini apabila memutuskan untuk menggunakan popok dari kain untuk buah hati:
Popok dari kain atau popok popok sekali pakai harus diganti sesering mungkin untuk mencegah ruam popok. Anda bisa mengganti popok setiap bayi berkemih atau buang air besar.
Saat mengganti popok, pastikan Anda membersihkan area genital dan bokong terlebih dahulu dengan lap basah atau tisu basah yang tidak mengandung alkohol maupun pewangi tambahan.
Bayi baru lahir umumnya menghabiskan 14 buah popok kain per hari. Untuk berjaga-jaga, belilah popok sebanyak 18 buah jika Anda berencana mencucinya tiap hari.
Sementara jika Anda berniat mencuci popok dari kain beberapa hari sekali, mungkin dibutuhkan sekitar dua hingga tiga lusin popok.
Jika menggunakan keranjang khusus diaper (diaper pail) untuk menyimpan popok kotor, Anda bisa melapisinya dengan liner untuk mengurangi bau sekaligus mencegah urine merembes.
Guna menghindari noda akibat kotoran Si Kecil, rendam popok kain selama 1-2 jam sebelum dicuci. Rendam dengan air hangat bila perlu dan pisahkan rendaman dengan cucian lainnya.
Jangan gunakan deterjen berlebihan saat merendam. Anda bisa menggunakan deterjen khusus bayi atau deterjen pakaian dengan ukuran 1/4 atau 1/2 dari takaran mencuci.
Saat mencuci popok kain, jangan dicampur dengan pakaian lain. Setelah membuang kotoran ke toilet, bilas popok dengan air dingin. Setelah itu, rendam popok kain dalam larutan detergen dan pemutih. Lalu peras popok dan cuci dengan air panas serta detergen.
Bawa selalu wet bag jika bepergian. Wet bag berguna untuk menyimpan popok kain yang sudah kotor untuk sementara, sekaligus menyamarkan aroma yang tidak sedap.
Baca juga: Lebih Repot tapi Aman, Ini Cara Mencuci Baju Bayi yang Tepat
Popok sekali pakai sering menjadi pilihan orang tua karena dianggap lebih praktis. Anda dapat langsung membuangnya setelah dipakai, tidak perlu sering menggantinya karena lebih menyerap, dan jenis popok ini tidak mudah bocor. Karena sifat popok sekali pakai yang mudah menyerap kelembapan, bayi juga tidak terlalu berisiko untuk mengalami ruam popok.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), lapisan dalam popok sekali pakai umumnya berpori dan ditambah dengan formula khusus seperti zinc oxide, alove vera, hingga petroleum untuk menjaga agar kulit tetap kering. Selain itu juga, lapisan inti yang sering digunakan adalah absorbent gelling material (agm) yang memiliki keunggulan dapat memisahkan cairan urin dan feses dengan cepat hingga menjaga kestabilan pH.
Tapi kekurangan popok sekali pakai tetap perlu dicatat. Jenis popok ini tidak ramah lingkungan. Hampir 70 persen produk popok sekali pakai terbuat dari kertas. Seperti yang Anda ketahui, kertas berasal dari pohon. Ini berarti, begitu banyak pohon yang ditebang demi memproduksi popok ini.
Popok sekali pakai juga membutuhkan waktu lama untuk terurai. Akibatnya, kemungkinan pencemaran lingkungan pun turut meningkat. Ada pula kekhawatiran mengenai kandungan bahan kimia, pewarna, dan gel dalam popok sekali pakai.
Sejauh ini memang belum ada penelitian yang bisa membuktikan bahwa penggunaan popok sekali pakai bisa membahayakan bayi. Hanya saja, orangtua tetap perlu mewaspadai risiko alergi terhadap bahan-bahan tersebut.
Tak cuma itu, popok sekali pakai pun lebih rentan robek jika ditarik terlalu keras. Bila sudah robek, popok takkan bisa digunakan lagi dan terpaksa dibuang.
Baca juga: Tips Memilih Celana Bayi yang Penting untuk Para Ibu
Sama seperti popok kain, penggunaan popok sekali pakai juga membutuhkan perhatian yang saksama. Apa sajakah hal yang perlu diperhatikan?
Baca Juga
Jangan pula juga untuk selalu mengingat bahwa saat membersihkan alat kelamin bayi perempuan, baik saat pakai popok kain atau popok sekali pakai, pastikan Anda menyekanya dari bagian depan ke belakang. Langkah ini bertujuan mencegah kuman menyebar dari anus ke vagina.
Lebih baik popok kain atau popok sekali pakai? Tidak ada pilihan popok yang salah, baik popok dari kain maupun popok sekali pakai. Semuanya mesti disesuaikan dengan kebutuhan bayi, gaya hidup, serta kondisi finansial Anda.
Baca juga:
Tisu Basah yang Aman untuk Kulit Bayi
Karena itu, penting untuk memahami bahwa kelebihan dan kekurangan masing-masing popok agar Anda mengetahui mana yang lebih cocok untuk Anda serta Si Kecil.
Temukan aneka jenis popok kain atau popok sekali pakai terbaik di Toko SehatQ. Anda juga bisa bertanya langsung pada dokter melalui chat dokter di aplikasi SehatQ untuk menemukan solusi produk terbaik untuk si Kecil.
Advertisement
Ditulis oleh Rieke Saraswati
Referensi
Artikel Terkait
Tummy time adalah latihan tengkurap untuk melatih otot-otot bayi. Panduan tummy time yang aman dilakukan di lantai yang diberi alas empuk seperti selimut.
13 Apr 2023
Bayi cegukan adalah kondisi yang umum dialami oleh bayi berusia di bawah satu tahun. Cegukan pada bayi bisa disebabkan oleh banyak faktor salah satunya menutupnya pita suara secara tiba-tiba.
18 Apr 2023
Gejala awal hidrosefalus pada bayi tidak hanya bisa dilihat dari ukuran kepala yang tidak normal seperti membesar. Kejang dan koordinasi tubuh yang buruk juga menjadi ciri-ciri hidrosefalus pada bayi.
20 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved