Radang otot kronis karena polimiositis tak boleh Anda abaikan. Pada polimiositis, kelemahan otot dimulai dari bagian tengah tubuh kemudian ke lengan dan jari.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
25 Apr 2019
Polimiositis sering menyerang orang-orang di atas 30 tahun
Table of Content
Nyeri otot merupakan kondisi yang sering dialami akibat adanya peradangan pada otot dan jaringan sekitarnya. Kondisi ini umumnya membaik setelah beristirahat.
Advertisement
Sebagian besar nyeri otot disebabkan karena tarikan atau cedera pada otot, tetapi nyeri otot juga berpotensi menjadi gejala radang otot kronis, seperti polimiositis.
Penyebab pasti dari radang otot belum diketahui. Banyak pendapat yang menghubungkan polimiositis dengan reaksi autoimun atau infeksi virus. Pada beberapa kasus, konsumsi obat tertentu, seperti statin, dapat meningkatkan risiko terjadinya radang otot.
Polimiositis kerap ditandai dengan kelemahan otot yang dapat memengaruhi kerja otot di seluruh tubuh. Otot yang paling sering terserang kondisi polimiositis adalah otot bahu, paha, dan pinggul. Wanita dan orang berusia 30–60 tahun merupakan kelompok yang berisiko menderita polimiositis. Penderitanya dapat mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti naik turun tangga dan bangun dari kursi.
Radang otot yang semakin parah akan menyebabkan nyeri dan kelemahan otot. Hal ini dapat berlangsung selama beberapa hari, minggu, hingga bulanan, dan cenderung semakin parah apabila tidak diobati.
Pada polimiositis, kelemahan otot dimulai dari bagian tengah tubuh kemudian ke lengan dan jari. Gejala yang dapat ditemukan, yaitu:
Pengobatan polimiositis bergantung pada gejala, usia, dan kondisi kesehatan secara umum. Tingkat keparahan penyakit yang dialami juga memengaruhi pengobatan dokter.
Penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Akan tetapi, berbagai cara dapat dilakukan untuk mengontrol gejala dan mencegah kondisi semakin buruk. Pengobatan yang dapat diberikan, di antaranya adalah:
Umumnya menggunakan steroid sebagai anti-inflamasi (peradangan). Gejala akan mengalami perbaikan dalam 4-6 minggu. Dosis obat yang Anda konsumsi kemudian akan dikurangi untuk menurunkan efek samping yang dapat terjadi. Ikutilah aturan dosis yang diberikan oleh dokter dalam mengonsumsi obat ini. Steroid dalam dosis tinggi dapat menyebabkan peningkatan berat badan, peningkatan tekanan darah, diabetes, katarak, dan osteoporosis.
Mekanisme yang mendasari terjadinya kondisi ini dicurigai merupakan autoimun. Mengonsumsi obat imunosupresi dapat menekan kekebalan tubuh sehingga radang otot dapat berkurang.
Latihan fisik dengan bantuan dari fisioterapi yang telah diatur secara khusus dapat membantu pergerakan dan menguatkan otot. Selain itu, latihan juga diperlukan untuk mencegah terjadinya atrofi (pengecilan) otot dan kaku sendi.
Beristirahat cukup dapat membantu meredakan gejala nyeri otot yang dialami. Oleh karena itu, peran istirahat sangat vital dalam proses pemulihan penyakit ini.
Penggunaan penyangga dan alat khusus dapat membantu mendukung otot dan membantu pergerakan pada penderita dengan kelemahan otot.
Sebagian penderita polimiositis yang memberikan respons baik terhadap pengobatan terbukti mengalami perbaikan kualitas hidupnya. Namun, pada sebagian lainnya, pengobatan yang diberikan tidak cukup untuk mengurangi gejala dan dapat menyebabkan terjadinya komplikasi.
Salah satu komplikasi yang dapat dialami adalah kesulitan bernapas dan menelan. Pada penderita dengan gangguan menelan dan bicara, dapat dilakukan terapi bicara agar dapat berkomunikasi dengan baik.
Advertisement
Ditulis oleh Giovanni Jessica
Referensi
Artikel Terkait
Obat penghilang rasa sakit seperti paracetamol dan golongan NSAID bisa digunakan untuk mengobati nyeri sendi dan otot. Bagaimana cara tepat memilihnya?
14 Agt 2023
Simvastatin adalah salah satu obat yang berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol. Obat ini tersedia dalam dua bentuk, yaitu tablet dan suspensi (cairan).
30 Apr 2023
Kemungkinan penyebab sakit bokong sebelah kanan cukup banyak. Mulai dari gangguan sementara, seperti memar atau ketegangan otot; hingga penyakit yang lebih serius dengan konsekuensi jangka panjang, seperti arthritis atau saraf kejepit
13 Okt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved