Polifenol adalah kelompok senyawa yang terkandung alami dalam tumbuhan. Kandungan ini sangat bermanfaat untuk tubuh karena sifat antioksidan dan antiradangnya.
2023-03-24 15:50:13
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Polifenol terkandung dalam makanan tumbuh-tumbuhan, seperti rempah dan blueberry
Table of Content
Banyak alasan kita harus sering mengonsumsi makanan nabati, seperti buah dan sayuran. Salah satu alasannya adalah kandungan polifenolnya. Sudah tahu apa itu polifenol?
Advertisement
Polifenol adalah kelompok senyawa alami yang terkandung dalam tumbuh-tumbuhan dan memiliki beragam manfaat kesehatan. Makanan sumber polifenol tersebut dapat berupa buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, teh, cokelat hitam, dan wine.
Manfaat polifenol untuk kesehatan dapat berasal dari sifatnya sebagai molekul antioksidan. Sebagai antioksidan, senyawa ini dapat mengendalikan radikal bebas berlebih. Radikal bebas berlebih dapat merusak sel dan memicu berbagai penyakit.
Selain memiliki efek antioksidan, polifenol juga mampu mengurangi peradangan di tubuh. Peradangan yang tak terkendali dapat memicu berbagai penyakit kronis.
Para ahli menyebutkan bahwa terdapat lebih dari 8000 senyawa polifenol. Semua polifenol ini dapat digolongkan dalam empat kelompok, yaitu:
Sekitar 60% polifenol adalah flavonoid. Beberapa contoh flavonoid yaitu kuersetin, kaempferol, katekin, dan antosianin.
Senyawa-senyawa flavonoid di atas bisa ditemukan pada apel, bawang merah, cokelat hitam, dan kol merah.
Porsi asam fenolat dalam polifenol adalah 30%. Contoh dari asam fenolat adalah stilbenes dan lignan, yang terkandung dalam buah-buahan, sayuran, serealia, dan biji-bijian.
Beberapa contoh dari amida polifenol adalah kapsaicinoid dalam cabai, serta avenanthramida dalam oat.
Beberapa senyawa yang termasuk dalam kelompok adalah resveratrol dalam red wine, asam elagat, kurkumin dalam kunyit, dan lignan dalam serealia dan flax seeds.
Dengan kemampuannya untuk mengendalikan radikal bebas serta mengurangi peradangan, polifenol memiliki manfaat kesehatan sebagai berikut:
Polifenol berpotensi untuk mengendalikan kadar gula darah, sehingga juga menurunkan risiko diabetes tipe 2. Hal ini diperkirakan karena polifenol dapat mencegah pemecahan pati (amilum) menjadi gula sederhana. Senyawa polifenol juga dapat merangsang sekresi insulin, agar gula darah dapat tetap stabil.
Di antara semua polifenol, studi menemukan bahwa antosianin berpotensi menjadi senyawa yang paling ampuh untuk mencegah diabetes. Antosianin terkandung dalam buah anggur dan berbagai jenis buah beri.
Senyawa polifenol berpotensi untuk memelihara kesehatan jantung. Manfaat ini diyakini ahli berasal dari efek antioksidan dalam senyawa ini, yang mampu mengurangi peradangan kronis penyebab penyakit jantung.
Pembekuan darah diperlukan untuk mencegah perdarahan berlebih. Namun, proses pembekuan darah yang tidak terkendali dapat memicu kondisi negatif, termasuk trombosis vena dalam (DVT), emboli paru, dan stroke. Polifenol menjadi senyawa berpotensi untuk mengurangi risiko pembekuan darah berlebih.
Beberapa studi menemukan bahwa konsumsi rutin makanan nabati menurunkan risiko kanker, dan polifenol boleh jadi kandungan yang berperan dalam manfaat ini. Hal ini kembali lagi pada sifat antioksidan dan antiradangnya, yang sama-sama membantu menurunkan risiko kanker.
Makanan yang tinggi polifenol juga berpotensi untuk menjaga fungsi otak dengan meningkatkan daya fokus dan daya ingat. Sebagai contoh, beberapa studi menemukan flavanol kokoa dapat meningkatkan aliran darah ke otak sehingga membantu meningkatkan daya ingat dan fokus.
Saluran pencernaan juga mendapatkan manfaat dari senyawa polifenol. Sebab, senyawa ini merangsang pertumbuhan bakteri baik di usus, serta melawan bakteri yang berbahaya.
Sebagai contoh, polifenol dalam teh hijau dapat melawan bakteri yang merugikan, seperti E. Coli dan Salmonella, di saat yang bersamaan juga meredakan gejala ulkus peptik dan radang usus.
Berdasarkan kategori makanan, berikut ini sumber-sumber polifenol yang bisa Anda variasikan di meja makan:
Beberapa suplemen menawarkan kandungan polifenol. Walau begitu, manfaat tersebut belum bisa dibuktikan sama dengan makanan yang tinggi dengan polifenol. Suplemen juga tidak mengandung gizi lain yang mungkin terkandung dalam makanan utuh. Polifenol pun diyakini lebih efektif ketika bekerjasama dengan nutrisi lain dalam makanan utuh.
Suplemen juga mungkin mengandung polifenol dengan kadar yang melebihi makanan utuh. Polifenol dengan dosis tinggi berisiko menimbulkan efek samping. Misalnya, studi pada hewan menemukan polifenol tinggi berbahaya menimbulkan kerusakan ginjal, memicu tumor, dan merangsang ketidakseimbangan hormon-hormon tiroid.
Beberapa suplemen polifenol juga bisa berinteraksi dengan obat-obatan lain, atau mengganggu penyerapan nutrisi tertentu. Misalnya, suplemen berisiko mengganggu penyerapan zat besi, thiamin, dan folat.
Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apapun, termasuk suplemen polifenol.
Baca Juga
Polifenol merupakan kandungan alami dalam makanan nabati. Kelompok senyawa ini memiliki manfaat untuk kesehatan. Optimalkan konsumsi makanan bervariasi Anda untuk mendapatkan asupan suplemen, alih-alih mengonsumsi suplemen.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Makanan berbasis biji-bijian utuh yang disebut dengan whole grain tengah naik daun di kalangan pecinta makanan sehat karena mengandung tinggi nutrisi dan bisa menjadi alternatif pengganti nasi putih sebagai makanan pokok.
Clean eating adalah pola makan yang memilih makanan yang belum melalui banyak proses pengolahan. Makanan yang dipilih biasanya masih segar dan belum banyak nutrisi yang hilang.
Kandungan nutrisi paling utama yang membuat manfaat kecipir sayang dilewatkan adalah vitamin A yang baik untuk tubuh dan juga bermanfaat untuk kesehatan kulit.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved