logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Bagaimana Melakukan Diet Divertikulitis? Ini Caranya

open-summary

Pola hidup sehat bagi penderita divertikulitis yang paling utama adalah diet saat divertikulitis kambuh dan ketika divertikulitis sudah diatasi.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

2 Jul 2019

Pola hidup sehat seperti minum jus buah dapat membantu atasi divertikulitis

Pola hidup sehat seperti minum jus buah dapat membantu atasi divertikulitis

Table of Content

  • Pola hidup sehat untuk penderita divertikulitis
  • Pergantian pola hidup sehat lainnya
  • Apa yang harus dihindari ketika divertikulitis muncul kembali?

Saat Anda sudah berusia di atas 40 tahun, kantung-kantung kecil yang menonjol akan terbentuk pada dinding pencernaan. Kantung-kantung ini disebut sebagai divertikula dan umumnya muncul di usus besar.

Advertisement

Divertikula biasanya tidak menimbulkan masalah apapun. Namun, saat divertikula terinfeksi atau meradang, maka Anda akan mengalami divertikulitis. Gejala yang muncul karena kondisi ini adalah mual, rasa sakit yang parah di perut, perubahan pada proses atau pola buang air besar, dan mual. Akan tetapi, melakukan diet divertikulitis dapat membantu mengatasi hal ini.

Baca Juga

  • Pilihan Makanan untuk BAB Berdarah yang Bisa Dikonsumsi
  • Mengenal Lebih Jauh Plant-Based Diet yang Menyehatkan
  • Ini 6 Cara Menjaga Kesehatan Pencernaan Saat Lebaran

Pola hidup sehat untuk penderita divertikulitis

Divertikulitis yang belum parah bisa diatasi dengan pola hidup sehat, yaitu cukup istirahat dan mengatur pola makan. Saat mengalami divertikulitis, maka Anda akan diminta untuk mengonsumsi cairan yang bening.

Beberapa cairan bening yang dapat dikonsumsi adalah jus buah tanpa bulir, gelatin, air putih, potongan-potongan es, ice pop tanpa buah dan bulirnya, teh atau kopi tanpa krimer, dan kuah bening. 

Perlahan-lahan saat Anda mulai membaik, dokter akan merekomendasikan makan makanan yang bisa dikonsumsi, berupa:

  • Telur, daging unggas, dan ikan
  • Susu, keju, dan yogurt
  • Buah kalengan atau yang dimasak tanpa kulit dan biji
  • Roti tawar putih
  • Sayuran kalengan atau yang dimasak tanpa kulit, seperti kacang-kacangan hijau, kentang, dan wortel
  • Jus buah dan sayuran tanpa bulir
  • Nasi putih, mie, dan pasta
  • Sereal rendah serat

Jika kondisi Anda sudah jauh lebih baik, barulah dokter akan memberikan Anda makanan yang berserat tinggi untuk melancarkan pencernaan dan mengurangi tekanan pada sistem pencernaan.

Makanan tinggi serat yang mungkin akan direkomendasikan oleh dokter Anda adalah kacang-kacangan, buah segar, roti dengan gandum utuh, sereal, pasta, sayuran tinggi serat, dan buah-buahan tinggi serat. Diet rendah serat dapat meningkatkan risiko Anda terkena divertikulitis.

Dua atau tiga hari setelah menjalani diet dan konsumsi antibiotik, Anda akan merasa lebih baik. Namun, segera konsultasikan dengan dokter bila Anda merasa sakit perut yang dirasakan bertambah parah, muntah, dan demam.

Pergantian pola hidup sehat lainnya

Selain diet, pola hidup sehat lain yang bisa diterapkan adalah peningkatan aktivitas fisik. Aktivitas fisik memacu pergerakan sistem pencernaan, karenanya lakukanlah olahraga yang ringan setiap hari, seperti berlari, yoga, berjalan, dan sebagainya.

Selain itu, pola hidup sehat lainnya adalah dengan minum air secara teratur. Anda tidak boleh membiarkan diri kekurangan cairan tubuh, karena konsumsi cairan yang cukup akan membantu mencegah sembelit.

Anda tidak harus selalu mengonsumsi air, jus sayuran, dan cairan bening lainnya bisa menjadi alternatif lainnya. Tidak merokok atau berhenti merokok adalah salah satu penerapan pola hidup sehat bagi penderita divertikulitis.

Apa yang harus dihindari ketika divertikulitis muncul kembali?

Pola makan adalah dasar dari pola hidup sehat penderita divertikulitis. Oleh karenanya, bila divertikulitis muncul kembali,  Anda harus menerapkan pola makan yang sesuai agar tidak memperparah divertikulitis yang dialami.

Terdapat tiga jenis makanan yang harus dihindari ketika Anda mengalami divertikulitis, yaitu:

  • Makanan yang tinggi gula dan lemak

Makanan kaya gula dan lemak meningkatkan keparahan dari divertikulitis. Makanan berupa gorengan, produk susu, daging merah, dan biji-bijian yang sudah diproses sebaiknya dihindari saat divertikulitis kambuh

  • Makanan yang tinggi FODMAP

FODMAP merupakan suatu kepanjangan dari kandungan fermentable oligosaccharides, disaccharides, monosaccharides, dan polyols.

Kandungan-kandungan ini bisa ditemukan dalam makanan, seperti produk susu, kacang-kacangan, makanan yang sudah difermentasi, bawang bombay, bawang putih, dan kubis.

Buah-buahan tertentu, berupa pir, plum, dan apel juga tinggi akan FODMAP serta harus dihindari saat divertikulitis kambuh.

  • Makanan tinggi serat

Makanan yang kaya akan serat memang diperlukan bagi penderita divertikulosis, tetapi bila divertikulosis yang dimiliki kambuh, maka Anda perlu menghindari makanan yang tinggi serat selama beberapa waktu.

Konsumsi serat membantu melancarkan pencernaan dan meningkatkan kontraksi usus besar yang dapat membuat penderita merasa lebih sakit dan tidak nyaman. 

Hindarilah konsumsi sayuran dan buah yang berserat tinggi, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, serta polong-polongan.

Dengan memerhatikan pola makan, orang yang lanjut usia dapat mencegah terjadinya divertikulitis.

Advertisement

tips dietdiet sehatmasalah pencernaangangguan pencernaan

Ditulis oleh Anita Djie

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved