Podiatris adalah seorang dokter yang bertugas untuk memeriksa, mengobati, dan merawat masalah pada kaki, seperti pergelangan kaki, sendi, dan tulang. Di Indonesia sendiri, belum ada pendidikan khusus podiatri. Namun, tersedia banyak seminar yang membahas mengenai masalah kaki.
17 Agt 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Podiatris adalah sebutan seorang dokter yang menangani masalah kaki
Table of Content
Pernah mendengar istilah podiatri atau dokter spesialis kaki? Podiatri merupakan spesialis kedokteran yang khusus menangani masalah pada kaki.
Advertisement
Dokter yang mengambil spesialisasi ini disebut podiatris. Simak lebih lanjut mengenai peran ahli podiatri berikut ini.
Podiatris, disebut juga dokter kaki, adalah dokter yang mengambil spesialisasi untuk mengatasi masalah kaki. Ini termasuk pergelangan kaki sakit, persendian, tulang, dan tubuh bagian bawah.
Sayangnya, di Indonesia sendiri belum ada sekolah dokter podiatri. Itu sebabnya, Anda mungkin perlu ke luar negeri jika berminat terhadap cabang ilmu kedokteran ini.
Dokter spesialis masalah kaki akan mendapatkan gelar Doctor of Podiatric Medicine (DPM).
Seperti dokter gigi, di luar negeri seorang podiatris langsung mengambil sekolah khusus podiatri.
Mereka tidak mengambil sekolah pendidikan dokter umum untuk mendapatkan gelar tersebut.
Di Amerika sendiri, seorang podiatris juga harus memiliki sertifikasi dan lisensi dari lembaga tertentu.
Melansir dari American Association of Colleges of Podiatric Medicine, untuk menjadi dokter podiatri dibutuhkan 3-4 tahun sekolah podiatri dan 3 tahun untuk menjalani masa residensi.
Baca Juga
Seperti yang telah disebutkan, seorang “dokter kaki” bertugas untuk mendiagnosis dan mengobati masalah kaki, ankle, persendian, dan anggota gerak bagian bawah.
Beberapa kondisi kesehatan yang dapat diatasi oleh seorang podiatris, antara lain:
Seorang ahli podiatri mampu mendiagnosis, merawat, mengobati, dan mencegah berbagai masalah yang berkaitan dengan tulang, sendi, otot, kulit, jaringan ikat, saraf, dan sirkulasi bagian tubuh bagian bawah.
Selain itu, podiatris juga memiliki kemampuan melakukan tindakan bedah maupun non-bedah. Sebagaimana dokter lainnya, podiatris juga menggunakan tes laboratorium dan tes pencitraan untuk menegakkan diagnosis.
Selain melihat gejala klinis, podiatri juga akan melakukan berbagai tes untuk menunjang pemeriksaan dan menegakkan diagnosis, di antaranya:
Setelah menegakkan diagnosis berdasarkan hasil pemeriksaan dan uji pendukung, dokter dapat melakukan perawatan dan pengobatan sesuai dengan kondisi Anda.
Ahli podiatri mungkin akan memberikan obat, rehabilitasi medik, rekomendasi gerakan latihan, hingga pembedahan jika dibutuhkan.
Baca Juga
Meski belum ada sekolahnya di Indonesia, terdapat beberapa seminar kedokteran dan kesehatan dengan tema podiatri. Beberapa dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang memiliki minat terhadap masalah kaki, dapat mengikutinya.
Jika Anda memiliki masalah atau merasakan kaki sakit, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter umum di rumah sakit. Jika memerlukan penanganan lebih lanjut, dokter umum akan merujuk Anda ke dokter spesialis sesuai kondisi kesehatan Anda.
Misalnya jika kaki Anda mengalami cedera fraktur, dokter umum akan merujuk Anda ke dokter spesialis ortopedi. Sementara itu, jika masalah di kaki Anda muncul akibat luka diabetes, dokter umum akan merujuk Anda ke dokter spesialis penyakit dalam.
Masih ada pertanyaan terkait dokter kaki atau masalah kesehatan kaki lainnya? Anda bisa berkonsultasi secara online menggunakan fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Salep mata ikan digunakan untuk mengobati kondisi kulit yang mengeras dan menebal akibat adanya gesekan dan tekanan yang berulang. Anda bisa mendapatkan salep untuk mata ikan secara bebas di apotek atau melalui resep dokter.
Bukan sekadar tren atau permainan belaka, olahraga sepatu roda juga banyak manfaatnya bagi kesehatan, lho! Simak penjelasannya di sini!
Pijat refleksi kaki dipercaya dapat meredakan berbagai penyakit, seperti pilek, gejala PMS, hingga gangguan kecemasan. Namun, titik pijatan tidak boleh dilakukan sembarangan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved