Irritable Male Syndrome atau PMS pada pria terjadi karena penurunan hormon testosteron dalam tubuh. Untuk mengobatinya, bisa dengan tindakan medis dan menerapkan pola hidup sehat.
5 Jan 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
PMS pada pria juga membuat orang yang mengalaminya menjadi mudah tersinggung
Table of Content
Selama ini, PMS (pre menstrual syndrome) identik dengan wanita. Namun, siapa sangka, pria ternyata juga bisa mengalaminya. PMS pada pria dikenal dengan nama irritable male syndrome atau IMS.
Advertisement
Ketahui lebih lanjut mengenai PMS pada pria mulai dari penyebab, gejala, hingga penanganannya berikut ini.
Irritable male syndrome adalah gejala PMS pada pria yang muncul akibat menurunnya jumlah produksi hormon testosteron seiring usia, alias memasuki masa andropause.
Penurunan produksi testosteron umumnya mulai terjadi pada rentang umur 45-50 tahun, dan dapat semakin parah pada pria yang telah berusia lebih dari 70 tahun. Selain pertambahan usia, masalah kesehatan seperti diabetes juga bisa berpengaruh pada proses produksi hormon testosteron.
Hormon testosteron sendiri berperan dalam kebugaran, kepercayaan diri, dan hasrat seks. Oleh sebab itu, jumlah hormon testosteron yang terlalu rendah dapat memengaruhi cara Anda berhubungan dengan orang lain.
Kondisi ini sering kali memicu rasa sakit pada bagian-bagian tubuh tertentu. Selain itu, PMS pada pria juga mengakibatkan perubahan suasana hati secara tiba-tiba.
Sama seperti wanita, PMS pada pria juga membuat orang yang mengalaminya menjadi mudah tersinggung. Selain itu, irritable male syndrome mungkin juga akan memicu munculnya sejumlah gejala lain, di antaranya:
Apabila mengalami gejala-gejala tersebut, cobalah untuk berbicara dengan orang terdekat terkait kondisi Anda. Selain meminta dukungan dari orang-orang terdekat, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter supaya mendapatkan tindak penanganan yang tepat.
Sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter apabila mengalami gejala-gejala yang mengatah pada irritable male syndrome. Pasalnya, kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Bahkan, tak jarang PMS pada pria bisa berujung pada rasa stres atau bahkan depresi. Itu sebabnya, nama lain dari kondisi ini adalah male depresive syndrome.
Dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan untuk memastikan apakah Anda mengalami IMS atau tidak. Salah satu pemeriksaan yang dilakukan adalah tes hormon testosteron. Mengetahui kadar testosteron rendah atau tidak menjadi petunjuk bagi dokter untuk menentukan kondisi yang dialami oleh pasien.
Selain itu, dokter juga akan memeriksa fisik pasien dan menanyakan beberapa hal terkait dengan riwayat medis pasien (anamnesis).
Cara mengatasi PMS pada pria dapat dilakukan dengan melakukan suntik testosteron. Menerima suntikan testosteron secara teratur bisa membantu mengatasi masalah-masalah yang muncul akibat penurunan hormon testosteron.
Namun, Anda perlu tahu bahwa cara tersebut bisa menimbulkan efek samping. Bagi sebagian orang, suntikan testosteron dapat berpengaruh pada kesehatan jantung. Selain itu, penerima suntikan ini bisa saja menjadi terlalu agresif dan perasa (moody).
Selain suntikan testosteron, menerapkan pola hidup sehat juga sangat penting untuk membantu mengatasi IMS pada pria, terutama jika penurunan testosteron disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu. Hindari makanan-makanan yang kaya akan kandungan lemak jenuh maupun menggunakan gula tambahan. Biasakan untuk berolahraga setidaknya 30 menit per hari untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar.
Jika IMS turut memengaruhi kesehatan mental, Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan psikolog atau tenaga kesehatan mental lainnya. Nantinya, ahli kesehatan mental akan memberi rekomendasi terkait bagiamana cara mengatasi emosi dengan cara yang positif, sehingga tidak mengganggu hubungan dengan orang lain.
Selain pengobatan dan berkonsultasi dengan ahlinya, beberapa cara bisa Anda lakukan saat harus berdamai dengan IMS yang Anda alami. Berikut beberapa tips untuk mengatasi PMS pada pria agar tidak berdampak buruk pada hubungan dengan orang lain:
Baca Juga
Tak hanya wanita, nyatanya PMS pada pria juga mungkin terjadi. Dalam dunia medis, kondisi ini lebih dikenal dengan sebutan Irritable male syindrome (IMS). Sebuah kondisi yang disebabkan oleh menurunnya produksi hormon testosteron.
Berbagai macam cara bisa dilakukan untuk mengatasi IMS pada pria, salah satunya dengan menjalani pengobatan medis. Selain itu, menerapkan pola hidup sehat juga dapat membantu mengatasi kondisi ini.
Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai PMS pada pria dan bagaimana cara mengatasinya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Trikotilomania adalah gangguan mental kronis dengan kebiasaan mencabut rambut di seluruh area tubuh. Penderita tikotilomania atau hair-pulling disorder merasakan kepuasan dan kelegaan setelah mencabut rambutnya.
Gejala yang mirip pada penderita gangguan kepribadian ganda dan bipolar seringkali memicu kesalahan diagnosis. Sejumlah gejala yang mirip antara lain perubahan suasana hati secara tiba-tiba, halusinasi, munculnya rasa putus asa, hingga keinginan untuk bunuh diri.
GnRH adalah gonadotropin releasing hormone, yakni salah satu hormon reproduksi yang berperan penting dalam produksi sperma pada pria dan proses ovulasi pada wanita.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved