Ketika memasuki usia taman kanak-kanak (TK), si kecil perlu dilatih untuk membaca agar bisa menerima pelajaran dengan baik. Terdapat beberapa cara belajar membaca anak TK yang bisa Anda coba di rumah, seperti mendekatkan si kecil dengan buku, mengenalkan huruf, membiasakan membaca suku kata, hingga bermain game tulis dan baca.
20 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Belajar membaca anak TK perlu bantuan dari orangtua.
Table of Content
Pandangan mengenai waktu yang tepat bagi anak belajar membaca kerap menimbulkan perdebatan. Ada yang mengatakan anak-anak yang masih berada di taman kanak-kanak (TK) tidak seharusnya diajarkan membaca, sedangkan beberapa pihak lainnya beranggapan belajar membaca anak TK memiliki banyak keuntungan.
Advertisement
Lalu, saran mana yang harus Anda ikuti? Sebelum menjawab pertanyaan di atas, ada beberapa hal yang harus perlu Anda pahami sebagai orangtua mengenai kemampuan membaca anak.
Membaca merupakan kemampuan sifatnya bukan alamiah pada anak sehingga mereka harus diajari oleh orang yang lebih dewasa agar memiliki kapabilitas untuk melakukannya.
Kemampuan membaca pada anak tidak seperti penguasaan bahasa yang secara alami bisa mereka pahami dan pelajari sejak lahir.
Memasukkan anak ke TK yang mengajarkan membacA saja tidak cukup. Anda pun harus memastikan bahwa TK tersebut memiliki kurikulum yang jelas terkait cara belajar membaca anak TK yang dimaksud.
Selain itu, pilih TK dengan rasio murid dan pengajar yang tidak terlalu timpang. Hal ini perlu diperhatikan mengingat sebagian besar anak harus diajari secara personal dalam belajar membaca.
Tak kalah penting, kompetensi pengajar dalam mengajarkan anak membaca juga perlu diperhatikan.
Tidak jarang, ada beberapa dari mereka yang sebetulnya tidak memiliki kompetensi maupun pemahaman menyeluruh terhadap karakteristik anak.
Terakhir, usaha belajar membaca anak TK tidak akan berhasil tanpa dukungan dari orangtua. Ketika anak di rumah, cobalah cara mengajar anak TK membaca berikut ini:
Dekatkan anak dengan buku, misalnya buku belajar membaca anak TK, membacakan buku cerita, dan meletakkan buku pada tempat yang terjangkau oleh anak-anak. Hal ini akan membuatnya tertarik untuk membaca.
Ada baiknya latihan membaca anak TK tidak terkesan membosankan. Pastikan Anda mengenalkan huruf vokal maupun konsonan dengan cara yang menyenangkan, entah melalui kartu huruf, poster abjad, atau buku bergambar dengan berbagai karakter menggemaskan.
Cara belajar membaca anak TK berikutnya adalah mengajari mereka membaca suku kata.
Anda bisa memulainya dari suku kata yang sederhana hingga yang rumit, misalnya bu-ku, bo-la, ru-mah, se-li-mut, me-nyi-ram, peng-ga-ris, dan lainnya.
Wajar jika Anda ingin segera anak bisa membaca. Namun, cara mengajar membaca anak TK tidak boleh dipaksakan dengan keras karena hanya akan membuat anak enggan untuk belajar.
Belajar cara membaca anak TK haruslah dengan suasana yang menyenangkan. Misalnya, di halaman sambil diselingi bermain.
Jika anak sudah mengenal huruf dan membaca suku kata, inilah saatnya mengajarkan membaca kata utuh.
Mengajari belajar mengeja anak TK memang bukan hal yang mudah. Maka dari itu, perhatikan dan bimbinglah mereka. Lama-kelamaan anak dapat terbiasa dan mahir.
Pelajaran membaca anak TK dapat dilakukan dengan membaca cerita pendek dalam majalah anak atau buku yang mereka suka.
Latihan membaca anak TK harus dilakukan dengan rutin. Sempatkan waktu bagi anak untuk berlatih, misalnya minimal 10 menit sekali latihan.
Kegiatan ini bisa mempercepat kelancaran anak dalam belajar membaca. Namun, jangan melakukannya selama berjam-jam karena bisa membuat anak kehilangan konsentrasi.
Anda dapat mengajak anak bermain game tulis dan baca. Dalam permainan ini, eja nama anak atau nama benda.
Lalu, minta anak menuliskannya. Jika anak belum bisa menulis, Anda dapat mencontohkannya.
Setelah berhasil menuliskan kata tersebut, dorong anak untuk membacanya. Latihan ini akan membantu meningkatkan keterampilan membaca menulis mereka.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan magnet alfabet dan membentuk kata-kata di lemari es. Biarkan anak mencoba membacanya.
Salah satu cara belajar membaca bahasa Indonesia untuk anak TK lainnya yang dapat Anda lakukan adalah menempelkan kertas-kertas bacaan di sudut-sudut ruangan.
Cobalah tempelkan beberapa kertas di dapur dengan tulisan yang menjelaskan fungsi dari alat-alat masak.
Anda juga bisa menempelkan kertas bacaan di dalam kamar anak supaya mereka bisa tahu nama dari benda-benda yang ada di kamarnya.
Strategi belajar membaca untuk anak TK ini memang terkesan sederhana. Namun, cara ini dapat membuat anak terbiasa membaca.
Ditambah lagi, latihan belajar membaca anak TK juga dapat membantu anak untuk mencari tahu koneksi antara huruf dan bunyi dari huruf tersebut.
Metode belajar membaca anak TK selanjutnya adalah banyak berbincang dan berbicara kepada mereka.
Mungkin masih banyak orangtua yang beranggapan bahwa berbincang dengan anak hanya akan meningkatkan keterampilan berbicara saja.
Justru sebaliknya, anak memiliki sifat seperti 'spons' yang mampu menyerap kata-kata dari mulut Anda.
Ditambah lagi, berbincang dengan anak dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam mendengarkan. Selain itu, kosa kata mereka pun dapat bertambah.
Berbincang dengan anak pun dinilai dapat membantu mereka dalam membentuk kalimat. Sehingga, si buah hati dapat terbiasa dengan kata-kata baru dan cara menggunakannya.
Sebagai bonus, panduan belajar membaca anak TK ini juga bisa mempererat hubungan Anda dengan si kecil!
Materi belajar membaca anak TK disarankan bersifat ringan dan tidak membosankan.
Pasalnya, membaca adalah salah satu aktivitas menyenangkan bagi anak dalam mengeksplorasi dunia lewat tulisan, ilustrasi, hingga gambar.
Ketika si kecil membaca buku yang sifatnya ringan, mereka dapat lebih rileks dan fokus dalam belajar membaca.
Asosiasi Dokter Anak Amerika Serikat (AAP) berpendapat usia yang paling ideal untuk latihan membaca anak TK adalah pada umur 6-7 tahun.
Di Indonesia, usia itu biasanya merupakan tahun pertama anak mengenyam pendidikan di sekolah dasar (SD).
Meskipun demikian, belajar membaca anak TK juga tidak dilarang oleh AAP. Jika anak sudah memperlihatkan minatnya pada buku di usia 4-5 tahun (saat masuk TK), maka sah-sah saja untuk mengajarkannya membaca.
Dalam sebuah penelitian, belajar membaca anak TK dianggap memiliki beberapa keuntungan, misalnya:
Bukan rahasia lagi bahwa mengenalkan anak dengan buku di usia sedini mungkin akan membuat mereka lebih menghargai buku itu sendiri.
Tidak heran, sebagian orangtua menggunakan buku belajar membaca anak TK untuk mengajarinya.
Jika kebiasaan ini mampu dipertahankan oleh orangtua, bukan tidak mungkin anak akan memiliki tingkat literasi yang lebih baik di masa depan, dibanding anak yang belum diajarkan membaca di usia yang sama.
Belajar membaca anak TK juga terbukti dapat membuat anak lebih antusias menghabiskan waktu dengan membaca.
Namun, penelitian lanjutan menyatakan bahwa anak yang tidak pernah diajarkan membaca di TK, memiliki tingkat antusiasme yang lebih tinggi lagi.
Membaca bisa dikatakan sebagai dasar akademis karena buku adalah jendela pengetahuan.
Penelitian di Inggris dan Skotlandia juga membuktikan bahwa anak yang sudah bisa membaca sejak usia dini lebih unggul dibanding teman-teman mereka yang belum pernah diajarkan membaca sebelumnya.
Meski demikian, AAP menilai keunggulan ini bisa tidak bertahan lama. Anak lain yang belum pernah merasakan belajar membaca anak TK ternyata bisa mengejar ketertinggalannya saat duduk di kelas 2 atau 3 sekolah dasar.
Tidak semua anak dapat belajar membaca dengan cepat atau dikategorikan sebagai ‘slow learner’.
Oleh karena itu, mengajarkan belajar membaca anak TK dipercaya dapat membuatnya bisa belajar membaca dengan perlahan-lahan dan tak terlalu tertinggal dibanding teman-temannya.
Untuk menunjang hal tersebut, Anda bisa menggunakan buku belajar membaca anak TK.
Baca Juga
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar membaca anak TK boleh dilakukan, bahkan memiliki banyak manfaat, asalkan mereka sudah siap untuk masuk ke fase tersebut.
Belajar membaca di TK hanya akan berdampak buruk jika mereka belum siap untuk belajar membaca, tetapi orangtua tidak menangkap sinyal tersebut atau terlalu memaksakan anak.
Sejumlah kemungkinan dampak buruk akibat memaksa anak untuk membaca, di antaranya?
Anda mungkin pernah mendengar bahaya mengenalkan buku terlalu dini yang akan mengakibatkan penglihatan anak terganggu misalnya rabun. Namun, penelitian mengungkapkan bahwa klaim ini tidak memiliki dasar yang kuat.
Sama halnya ketika belajar membaca anak TK dikaitkan dengan ketidakmampuan anak untuk mengembangkan kemampuan motoriknya yang lain.
Ada juga klaim yang menyatakan kebiasaan anak membaca akan membuat psikologisnya terganggu karena bosan.
Penelitian justru mengungkap bahwa membaca tidak menimbulkan bahaya tersebut. Jadi, jika anak sudah siap untuk belajar membaca, jangan ragu mengajarinya.
Sementara itu, jika Anda punya pertanyaan seputar kesehatan anak, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Anak bahagia akan menunjukkan beberapa tanda, seperti jarang tantrum, puas dengan apa yang dimilikinya, hingga suka membantu. Membahagiakan anak tentu menjadi hal yang wajib orang tua lakukan agar ia bisa tumbuh dengan baik.
Jenis permainan anak-anak yang dijual di luar sana memang tak ada habisnya. Tapi sebenarnya, permainan anak yang mendidik dan tidak menghabiskan uang. Apa saja?
Terdapat banyak jenis game balita yang beredar di Google Play Store. Berikut 5 rekomendasi game balita yang aman di Android untuk anak Anda.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Anandika Pawitri
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved