Platonik adalah bentuk hubungan dua orang yang sebenarnya mereka bisa tertarik satu sama lain. Namun, walau ada potensi tersebut, keduanya menjaga agar hubungan yang dibina adalah ‘sekadar’ berteman tanpa adanya harapan untuk pacaran.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
19 Mei 2020
Hubungan platonik merupakan hubungan antar dua orang yang sebenarnya berpotensi untuk 'saling sayang'
Table of Content
Beberapa orang mungkin akan jatuh dalam hubungan platonik. Pada hubungan ini, Anda menjaga agar hubungan persahabatan tetap pada jalurnya – walau Anda mungkin saja berisiko untuk menaruh hati pada sahabat sendiri. Memangnya bisa, berteman dekat dengan orang lain namun tidak pakai istilah ‘baper’?
Advertisement
Persahabatan platonik adalah persahabatan antara dua orang yang bisa memiliki kecenderungan untuk ‘tertarik’ satu sama lain. Definisi lain dari kamus Cambridge menyebutkan, platonik adalah hubungan saling ‘sayang’ antara dua orang namun tidak bersifat seksual (loving but not sexual).
Dari kedua pengertian di atas, persahabatan platonik dapat dilihat sebagai hubungan saling mengasihi antara dua pihak, yang mungkin mereka memiliki potensi untuk saling tertarik – namun keduanya menjaga agar hubungan tersebut tidak menjelma menjadi seksual.
Seseorang mungkin pernah merasakan tensi seksual terhadap sahabatnya. Namun, ia menjaga rasa tersebut tak merusak hubungan yang sudah dijalani, walau mungkin perasaan tersebut bisa saja bersifat timbal balik. Apabila perasaan tersebut muncul namun keduanya memutuskan untuk menjaga pertemanan yang sudah ada, hubungan tersebut adalah persahabatan platonik.
Dengan definisi platonik yang tricky bagi beberapa orang, beberapa bentuk persahabatan berikut ini bukanlah hubungan platonik:
Urban dictionary mendenifisikan friends with benefits (FWB) sebagai hubungan bukan pacaran antara dua orang, namun keduanya terlibat dalam aktivitas seksual. Menjadi hubungan yang saat ini dipilih banyak orang, FWB bukanlah persahabatan platonik.
Anda mungkin pernah menjalin pertemanan dengan seseorang dengan harapan bisa mengencani orang tersebut nantinya. Walau perbedaan ini mungkin cenderung tips bagi beberapa orang, pertemanan dengan motif seperti ini bukanlah persahabatan platonik.
Persahabatan pascaputus atau post-breakup friendship mungkin mulai normal dilakukan banyak pasangan, setelah mereka putus cinta. Walau kadang perasaan sayang tersebut masih tersisa, persahabatan setelah putus bukanlah platonik.
Katakanlah seseorang tiba-tiba jatuh cinta dengan sahabatnya. Kemudian, ia memegang ‘harapan’ untuk bisa suatu saat berkencan dengan temannya tersebut. Persahabatan dengan adanya harapan romantis ini tidak bisa disebut sebagai hubungan platonik.
Persahabatan platonik sangat mungkin berjalan dengan baik, walau beberapa orang mungkin akan skeptis dan yakin bahwa hubungan ini sulit dilakukan. Berikut ini tips jika pertemanan yang Anda jalani mengarah pada hubungan platonik:
Batasan menjadi salah satu hal yang krusial dalam menjaga hubungan platonik. Kebutuhan akan ‘batasan’ dalam hubungan tersebut mungkin dapat berbeda. Untuk itu, tak ada salahnya untuk bertanya pada rekan Anda mengenai batas-batas aspek hubungan, seperti candaan yang membuatnya tak nyaman, pembicaraan mengenai topik tertentu (seperti seks), hingga bahasa tubuh.
Flirting atau perilaku genit mungkin menjadi hal yang sering terjadi dalam hubungan, termasuk persahabatan platonik. Menggoda sahabat sendiri tak ada salahnya, asal Anda yakin betul bahwa godaan tersebut tak melewati batas pertemanan.
Sebaliknya, jika Anda merasa sahabat Anda mengeluarkan perilaku genit terus-menerus, yang membuat Anda tak nyaman, bicarakanlah hal ini dengan terbuka dan terus terang.
Gaya persahabatan dapat berbeda antara satu dengan yang lain. Kontak fisik seperti berpelukan, misalnya, mungkin tak dianggap masalah dalam beberapa kasus pertemanan. Hanya saja, Anda disarankan untuk menghindari perasaan terlalu nyaman dengan sahabat sendiri agar hubungan platonik yang dibina bisa berjalan dengan baik tanpa adanya momen awkward.
Apabila Anda atau sahabat memiliki pasangan masing-masing, menjaga persahabatan platonik mungkin akan menemui sedikit tantangan. Menghormati pasangan untuk hindari kecemburuan bisa dilakukan dengan beberapa cara.
Misalnya, jika Anda sedang berpacaran, Anda mungkin bisa memberitahu pasangan terkait rencana nongkrong dengan sahabat Anda. Menemuinya secara berkelompok dengan teman-teman lain mungkin akan lebih disarankan, alih-alih bertemu berdua saja.
Kemudian, Anda juga bisa meyakinkan pasangan bahwa Anda memang menyayangi sahabat Anda sebagai teman. Berpura-pura terhadap pasangan dikhawatirkan akan membuatnya curiga jika Anda menghabiskan waktu bersama sahabat.
Apabila sahabat Anda memiliki pacar atau pasangan, Anda tentu harus menghormati hubungan romantis yang ia jalani. Jangan menuntutnya untuk mengutamakan Anda, terlebih jika ia sedang menghabiskan waktu dengan kekasihnya.
Baca Juga
Persahabatan platonik bisa sangat mungkin berjalan dengan baik. Yang terpenting, seperti bentuk hubungan lainnya, Anda dan sahabat harus bersikap terbuka dan memahami batasan masing-masing. Hal ini akan perlu diperhatikan, apabila Anda atau sahabat Anda memiliki pacar yang juga harus dihormati perasaannya.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Tak ada yang ingin memiliki pacar pelit. Namun sebelum menghakimi sifatnya, ada baiknya ketahui alasan kenapa ia begitu perhitungan dengan uangnya.
29 Jun 2021
Apa yang dipikirkan pria tentang tubuh wanita biasanya cenderung tentang seks. Ada beberapa bagian tubuh wanita juga banyak dijadikan fokus pada pria.
18 Apr 2023
Terdapat beberapa pertimbangan yang perlu Anda pikirkan sebelum punya anak, mulai dari mental, finansial, kebugaran fisik, faktor usia, hingga kondisi hubungan.
23 Sep 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved