Pisah ranjang sering diartikan sebagai akhir dari hubungan pernikahan. Di balik itu, ada manfaat yang bisa dirasakan oleh suami dan istri saat menjalani tidur pisah ranjang.
2023-03-25 23:10:18
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Metode pisah ranjang bisa digunakan untuk menyelamatkan pernikahan
Table of Content
Pisah ranjang tidak selalu berarti hancurnya rumah tangga seseorang. Bahkan, bisa jadi ini adalah cara untuk menjaga pernikahan. Dengan berpisah untuk sementara, siapa tahu keduanya bisa kembali bersama dengan pikiran yang lebih jernih.
Advertisement
Umumnya, fase pisah ranjang ini diambil sebelum mengambil keputusan bercerai. Dengan tidur terpisah dan menghabiskan waktu selalu bersama, bisa diperoleh pandangan apa bagaimana hidup terpisah sebelum mengambil keputusan besar seperti perceraian.
Ketika melakukan pisah ranjang, kesepakatan diambil antara kedua belah pihak saja. Umumnya, tidak ada orang ketiga yang ikut campur seperti pengacara atau pihak keluarga.
Saat sepakat melakukan pisah ranjang, beberapa hal harus disepakati dengan jelas, seperti:
Bagaikan dua sisi mata uang. Pisah ranjang bisa menjadi langkah lebih dekat dan tertata menuju perceraian. Di sisi lain, ini bisa menjadi periode menjernihkan pikiran sehingga dapat menyelesaikan masalah tanpa emosi berlebihan.
Mana yang akan terjadi pada sebuah pernikahan tentu berbeda-beda. Jika pisah ranjang berhasil membuat pasangan tertentu kembali akur, belum tentu demikian halnya pada orang lain.
Beberapa hal ini dapat berpotensi menjadi manfaat melakukan pisah ranjang:
Berpisah untuk sementara waktu dengan pasangan memberi ruang untuk mengenali emosi serta memproses apa yang terjadi. Ada banyak hal yang memicu rumah tangga berakhir. Inilah akar masalah yang perlu diselami lebih dalam hingga bertemu titik terang.
Jika tidak berada satu atap dengan pasangan, maka pikiran dan emosi bisa lebih jernih. Validasi emosi pun lebih memungkinkan dilakukan tanpa distraksi.
Terkadang ada saja hal sepele pemicu konflik dengan pasangan. Ketika merespons hal ini, kebiasaan yang muncul bisa mengomel, memarahi, hingga merendahkan pasangan tanpa disadari. Lama kelamaan, hal ini bisa menjadi sumber konflik yang cukup besar. Pisah ranjang memberi ruang untuk berhenti melanggengkan potensi gesekan.
Ketika pisah ranjang membuat hal-hal negatif seperti mengomel dan menggerutu terhenti, di situlah apresiasi terhadap pasangan bisa muncul. Saat sudah tidak satu atap, baru disadari betapa bisa diandalkannya pasangan selama ini. Mungkin saja terus menerus berada satu rumah membuat hal itu luput terlihat.
Apabila pasangan ketahuan selingkuh, pisah ranjang akan memberi kesempatan untuk menenangkan diri. Tak hanya itu, berpisah ini memungkinkan pemulihan diri sebelum benar-benar terjun mencari solusi atas akar masalahnya.
Jika keputusan bercerai akan diambil, pisah ranjang akan menjadi bayangan bagaimana jika tak lagi tinggal bersama pasangan. Inilah momen merasakan tidak memiliki pasangan. Apakah terasa tepat atau tidak, setiap orang tentu akan menjumpai kesan berbeda.
Meski pisah ranjang bisa memberikan manfaat, ada saja risiko yang mungkin muncul. Berikut beberapa bahaya suami istri tidur terpisah
Pisah ranjang bisa saja justru terasa sebagai langkah yang tepat untuk mulai bergerak dengan jalan masing-masing. Terlebih jika seseorang merasa hidupnya lebih kondusif ketika hidup sendiri, maka keputusan untuk kembali bersama bisa menjadi kian mustahil.
Apabila pasangan suami istri sudah sepakat akan bercerai, pada dasarnya pisah ranjang bukan fase transisi yang mulus. Justru, ini akan membuat seseorang merasa sakit hati lebih lama dan merasa perjuangan selama ini sia-sia.
Apa jadinya jika pisah ranjang tidak menyelesaikan akar masalah? Ini mungkin saja terjadi. Perkara uang atau kepercayaan, misalnya. Jika tidak dikomunikasikan secara langsung, bisa jadi titik temunya semakin tak tergapai.
Siap pisah ranjang, harus siap juga meladeni pertanyaan orang lain tentang apa yang terjadi di rumah tangga Anda. Apakah sudah siap menceritakannya kepada teman atau keluarga? Alih-alih membuat tenang, situasi ini bisa saja justru membuat suasana hati semakin kusut.
Bagi pasangan yang sudah memiliki anak dan memutuskan pisah ranjang, perhitungkan pula bagaimana reaksi anak-anak. Mereka belum mengerti betul apa yang terjadi, tapi mengapa diminta berpisah dengan salah satu orangtua mereka? Fase ini bisa saja terasa sulit bagi mereka.
Pisah ranjang tidak bisa dijadikan keputusan yang sama rata bisa diterapkan pada semua orang. Ada banyak faktor yang ikut berperan. Jangan ragu untuk berkomunikasi secara terbuka, utamanya untuk hal-hal sensitif seperti finansial dan pengasuhan anak.
Baca juga: Manfaat Panggilan Sayang untuk Pasangan
Saat pisah ranjang pun pastikan semua aturan mainnya sudah disepakati sejak awal. Apakah masih boleh bertemu? Apakah diperkenankan dekat dengan orang lain? Bagaimana interaksi dengan anak? Semuanya harus sudah didiskusikan dengan matang.
Jika merasa kalut dengan situasi yang tengah dihadapi, bantuan profesional seperti konselor pernikahan mungkin bisa membantu. Anda bisa konsultasi langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Di detik pertama membuka mata di pagi hari, setiap manusia sudah harus mengambil keputusan. Mulai dari yang sepele hingga genting. Idealnya, setiap individu perlu menguasai strategi membuat keputusan agar tidak sampai salah pilih.
Skizofrenia adalah gangguan mental kronis yang memengaruhi cara seseorang berpikir dan berperilaku. Skizofrenia paranoid membuat penderitanya kesulitan untuk memilah antara yang nyata dan tidak nyata, delusi, hingga halusinasi.
Desensitisasi sistematis adalah pendekatan terapi untuk orang yang mengalami phobia. Proses ini menggunakan kombinasi teknik relaksasi dan terapi paparan. Seperti apa prosesnya? Ini dia.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved