Eksim susu atau dermatitis atopik adalah kondisi yang memicu munculnya ruam merah pada wajah bayi. Kenali penyebabnya agar dapat memilih cara pengobatan yang tapat untuk si Kecil.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
17 Okt 2020
Bayi yang mengalami eksim susu akan muncul ruam merah di pipi
Table of Content
Eksim susu selama ini kerap kali dikaitkan dengan alergi ASI, padahal anggapan tersebut tidak benar. Disebabkan oleh berbagai macam faktor, kondisi ini tidak dapat disembuhkan. Namun, ada sejumlah cara yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk mengatasi eksim susu pada bayi.
Advertisement
Dikutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), eksim susu adalah penyakit kelainan kulit yang sering terjadi pada anak dan bayi. Kondisi ini umumya akan diikuti dengan gejala seperti kulit kering, kemerahan, bersisik dan gatal pada satu atau beberapa tempat seperti wajah, leher, lipatan siku/lutut hingga pergelajngan kaki untuk periode yang cukup lama (kronik).
Dalam dunia kedokteran, kondisi ini lebih dikenal dengan sebutan eksim atau dermatitis atopik. Penamaan eksim susu atau ruam ASI sendiri muncul dari dugaan orang-orang yang menyebut bahwa masalah kulit ini terjadi karena reaksi alergi setelah meminum susu atau wajah bayi yang terkena cipratan ASI. Selain memunculkan ruam merah, eksim juga dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, bahkan terkadang mengeluarkan cairan atau darah.
Meski belum diketahui secara pasti, eksim susu diduga terjadi karena faktor genetik. Satu dari lima bayi memiliki risiko mengalami eksim. Namun risiko meningkat hingga 3 – 4 dari 5 bayi bila salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat alergi atau dermatitis atopik.
Selain eksim yang dapat dipicu oleh faktor genetik, ada sejumlah pemicu eksim yang dapat menimbulkan kekhawatiran orang tua.
Beberapa penyebab umum eksim pada bayi meliputi:
Menurut fase terjadinya dermatitis atopik, eksim susu yang terjadi pada bayi usia 2 bulan hingga 2 tahun umumnya akan muncul simetris pada kedua pipi dan kemudian menyebar ke dahi, kulit kepala, telinga hingga leher. Adapaun alergen yang mungkin menjadi penyebab eksim pada fase ini adalah makanan, seperti susu sapi, telur, soya dan gandum.
Meski begitu, masih dibutuhkan banyak penelitian untuk mengetahui apa yang jadi penyebab eksim. Apabila anak menderita eksim, Anda tak perlu khawatir kondisi tersebut akan menulari orang lain karena dermatitis atopik bukanlah penyakit menular.
Melihat faktor pemicu terjadinya eksim, bayi Anda tetap diperbolehkan untuk meminum ASI. Apalagi, ASI memberikan banyak manfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda.
ASI mengandung antibodi yang membantu bayi Anda melawan virus dan bakteri. Selain itu, bayi yang meminum ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama pasca kelahiran cenderung lebih kebal terhadap infeksi telinga, gangguan pernapasan, dan diare.
Namun, Anda perlu memastikan terlebih dulu apakah penyebab eksim pada bayi Anda bukan disebabkan oleh alergi ASI. Untuk memastikan hal tersebut, berkonsultasilah dengan dokter anak untuk mengetahui faktor pemicu kumatnya eksim pada bayi Anda.
Eksim susu merupakan kondisi yang tidak bisa disembuhkan. Namun, sejumlah cara dapat Anda lakukan untuk mengatasi kondisi ini. Beberapa cara menghilangkan ruam susu pada bayi di antaranya:
Untuk meringankan gejala eksim, Anda dapat memandikan bayi menggunakan air hangat dengan suhu 36-37 derajat Celcius dengan durasi mandi 10-15 menit. Hindarilah penggunaan sabun dengan bahan sintetis. Pilihlah sabun yang mengandung pelembab, pH 5,5-6 dan tidak menggunakan pewarna maupun pewangi.
Jangan lupa untuk menepuk bayi Anda dengan lembut menggunakan handuk bersih hingga air tidak menempel lagi pada kulitnya. Setelah selesai, oleskan pelembap pada kulit bayi Anda. Mengoleskan pelembap pada kulit bayi membantu menjaga kulitnya supaya tidak kering.
Menurut penelitian, salep kulit cukup efektif untuk mengatasi eksim. Pilihlah salep untuk ruam ASI pada bayi yang menggunakan bahan alami. Selain itu, hindari produk salep eksim dengan bahan pewangi dan pengawet karena dapat mengakibatkan iritasi pada kulit bayi Anda.
Penting bagi Anda untuk mengetahui faktor yang kemungkinan besar jadi pemicu eksim pada bayi. Mengetahui faktor pemicunya dapat mempermudah Anda untuk melakukan langkah penanganan lanjutan.
Beberapa faktor umum yang memicu eksim seperti keringat, sabun yang tidak cocok untuk kulit bayi, wewangian, air liur, keringat, hingga bahan pakaian yang membuat anak Anda kepanasan. Selain itu, stres pada bayi juga bisa memicu kumatnya eksim.
Untuk mengaplikasikan cara ini, mandikan bayi terlebih dahulu dan keringkan kulitnya dengan lembut. Setelah kering, oleskan pelembap pada kulit bayi.
Basahi kain kasa dengan menggunakan air hangat, lalu tempelkan di area tempat ruam muncul. Lapisi kasa basah tersebut memakai kain tipis yang kering dan diamkan selama 3 hingga 5 jam.
Perawatan kulit untuk mengatasi eksim ASI bisa dilakukan di rumah secara rutin. Pilihlah baju bayi yang ringan, lembut dan menyerap keringat untuk dikenakan setiap hari. Hindari bahan iritan seperti deterjen, sabun cair pencuci piring dan disinfektan saat mencuci baju bayi.
Jaga suhu ruangan agar tidak terlalu panas atau dingin agar tidak memperparah kondisi ruam ASI. Pastikan juga rumah Anda bersih dari alergen seperti kutu, tungau, binatang peliharaan hingga serbuk bunga.
Meski begitu, Anda perlu berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter anak jika ingin menerapkan cara ini. Cara ini kadang diterapkan dengan menambahkan krim steroid yang telah diresepkan dokter. Namun, pemberian krim steroid harus di bawah pengawasan medis yang ketat.
Baca Juga
Mengatasi eksim susu pada anak memang bisa Anda lakukan sendiri di rumah. Namun, ada beberapa kondisi yang mengharuskan Anda untuk meminta bantuan atau pencerahan dari dokter anak, antara lain:
Untuk berdiskusi lebih lanjut terkait eksim dan cara mengatasinya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Bayu Galih Permana
Referensi
Artikel Terkait
Termometer bayi memiliki banyak jenis dan kegunaan tersendiri bukan hanya untuk mengukur suhu tubuh. Termometer yang bisa digunakan untuk mengetahui suhu tubuh antara lain termometer in-ear.
11 Apr 2023
Macam-macam reflek pada bayi baru lahir sudah terlatih sejak masih dalam kandungan, seperti menggenggam hingga mengisap jadi gerakan yang dikomando oleh sistem saraf pusat langsung ke otot.
19 Okt 2020
Eksim pada bayi atau dermatitis atopik adalah kondisi kulit yang ditandai dengan gatal dan kemerahan. Penyebabnya bisa karena alergen maupun keturunan atau faktor genetik.
8 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved