Beberapa jenis nyeri sendi dapat sembuh sendiri dengan olahraga sederhana atau menggunakan bahan alami tertentu. Akan tetapi, beberapa obat, seperti paracetamol atau iibuprofen bisa membantu mengobati nyeri sendi dan otot.
25 Jul 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Redakan nyeri sendi dan otot dengan jenis obat pereda nyeri
Table of Content
Nyeri sendi dan otot tentu dapat membuat tubuh tidak nyaman dan mengganggu kegiatan sehari-hari. Selain cara alami, ada beragam pilihan obat nyeri sendi yang mudah ditemukan di apotek, dan dapat dibeli tanpa resep dokter.
Advertisement
Pilihan pengobatan biasanya bergantung dari lokasi sendi serta keparahan nyeri yang dirasakan.
Oleh karena itu, kenali terlebih dahulu mengenai jenis-jenis nyeri sendi dan otot yang umum terjadi.
Sendi adalah penghubung antar tulang yang berfungsi untuk membantu Anda bergerak dengan bebas.
Biasanya aktivitas berlebihan, seperti olahraga yang terlalu berat bisa membuat Anda mengalami nyeri sendi dan nyeri otot. Tak hanya itu, beberapa kondisi kesehatan juga bisa menyebabkan nyeri sendi, seperti:
Pada nyeri sendi yang disebabkan oleh dislokasi, biasanya dokter akan memberikan obat-obatan untuk membantu meredakan nyeri. Selain itu, rehabilitasi untuk mengembalikan posisi tulang ke tempat semula serta imobilisasi untuk mencegah pergeseran kembali.
Baca Juga
Mengutip Cleveland Clinic, sebenarnya tidak ada obat yang benar-benar menghilangkan rasa nyeri sendi dan otot. Namun, beberapa jenis obat di apotek dapat membantu meringankan rasa sakitnya.
Apalagi, terkadang ada rasa nyeri yang bisa hilang dengan minum obat atau melakukan olahraga sederhana setiap hari.
Berikut beberapa jenis obat pereda nyeri sesuai dengan tingkat keparahan serta penyebabnya:
Selain bermanfaat untuk menurunkan demam, parasetamol juga bisa digunakan untuk obat pereda nyeri. Biasanya, parasetamol digunakan untuk membantu mengobati nyeri haid, sakit gigi, nyeri otot, hingga radang sendi.
Parasetamol dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada radang sendi ringan, tetapi tidak berpengaruh pada peradangan atau pembengkakan sendi.
Parasetamol juga umumnya cenderung aman dikonsumsi bersamaan dengan obat penghilang rasa sakit lainnya, seperti ibuprofen, aspirin, atau kodein.
Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) bermanfaat untuk meredakan rasa sakit dan mengurangi peradangan. Jadi, jenis obat nyeri sendi golongan NSAID biasanya dipilih untuk mengobati nyeri sendi atau otot yang disertai peradangan.
Ibuprofen, aspirin, atau naproxen sodium adalah beberapa obat golongan NSAID untuk membantu mengatasi nyeri sendi lutut, osteoarthritis, rheumatoid arthritis, atau nyeri otot.
Selain obat minum, NSAID juga tersedia dalam bentuk krim atau gel. Jadi, Anda bisa mengoleskannya secara langsung pada titik nyeri yang terasa sakit.
Jenis obat NSAID yang lebih kuat perlu mendapatkan resep melalui dokter dan tidak bisa dibeli secara bebas di apotek.
Selain obat minum, ada pula obat oles untuk membantu meredakan nyeri sendi dan otot, yaitu capsaicin.
Capsaicin bermanfaat meringankan jenis rasa sakit tertentu, seperti neuralgia (nyeri tiba-tiba atau seperti terbakar di saraf).
Jenis obat ini juga digunakan untuk meredakan rasa sakit ringan yang berkaitan dengan rheumatoid arthritis atau keseleo. Tersedia di apotek dalam bentuk oles, krim, losion, patch, atau larutan.
Relaksan otot adalah obat yang dapat memengaruhi fungsi otot rangka dan menurunkan tonus otot.
Ini bermanfaat untuk meringankan gejala nyeri sendi, nyeri otot, kejang otot, atau hiperrefleksia.
Salah satu jenis relaksan otot yang biasa digunakan adalah eperisone. Mungkin saja dokter akan memberikan obat pelemas otot, seperti eperisone, bersama dengan obat pereda nyeri.
Obat nyeri sendi dan otot lainnya adalah golongan kortikosteroid, seperti prednisone. Ini adalah obat untuk mengurangi peradangan, penghilang rasa sakit, serta memperlambat kerusakan sendi akibat arthritis.
Kortikosteroid dapat diberikan dalam bentuk tablet atau suntikan ke dalam sendi. Kemungkinan efek sampingnya termasuk penipisan tulang, penambahan berat badan, hingga diabetes.
Untuk mendapatkan obat ini, Anda memerlukan resep dokter agar mengetahui dosis yang tepat.
Baca Juga
Selain obat dari dokter yang bisa dibeli di apotek, ada cara lain untuk Anda mengatasi nyeri sendi dan otot. Berikut perawatan medis yang direkomendasikan sebagai cara mengatasi nyeri sendi adalah:
Terapi fisik dilakukan berdasarkan kondisi medis pasien.
Terapi fisik untuk mengatasi nyeri sendi dan otot bertujuan menjaga fungsi sendi dan kemampuan pergerakan, meluruskan otot-otot yang mengelilingi sendi, dan membantu mengurasi rasa sakit dan kekakuan pada sendi.
Dokter mungkin akan merekomendasikan peralatan tertentu untuk berjalan serta memperbaiki fungsi sendi.
Anda juga dapat melakukan olahraga seperti tai chi dan yoga, maupun perawatan alternatif seperti akupunktur, untuk mengurangi rasa nyeri sendi.
Langkah-langkah tersebut umumya dilakukan sebagai perawatan pendamping dari pengobatan serta terapi fisik.
Apabila nyeri sendi atau otot yang Anda alami sudah tergolong parah, operasi mungkin menjadi satu-satunya cara mengatasi yang ampuh. Umumnya, tindakan operasi akan dilakukan apabila perawatan lainnya tidak berhasil meredakan nyeri sendi.
Baca Juga
Meski obat penghilang nyeri sendi dan otot banyak yang dapat dibeli secara bebas di apotek, Anda tetap harus berhati-hati saat menggunakannya. Gunakan sesuai aturan untuk menghindari risiko efek samping.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai obat untuk membantu menghilangkan nyeri otot atau nyeri sendi? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara menghilangkan memar di mata secara alami di antaranya menggunakan es batu, kompres hangat, memijat dengan halus, hingga mengoleskan salep untuk mata lebam.
Marasmus adalah kondisi yang diakibatkan oleh kekurangan asupan nutrisi dan kalori yang memadai untuk kelangsungan fungsi tubuh. Marasmus dapat berdampak negatif pada tumbuh kembang dan bahkan menyebabkan kematian. Gejalanya berupa kulit kering, pusing, rambut yang rapuh, diare kronis, hingga menurunnya tingkat kecerdasan.
Benjolan di dahi umumnya diakibatkan oleh cedera pada bagian jidat dan menimbulkan memar yang dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, benjolan di jidat bisa jadi indikasi dari kondisi medis tertentu, seperti kista, osteoma, dan lipoma.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved