Antibiotik radang tenggorokan dari dokter dapat beragam, seperti amoxicillin dari kelas penisilin, azithromycin dari kelas makrolida, hingga cefixime dari kelas sefalosporin. Setiap antibiotik untuk radang tenggorokan memiliki risiko efek samping, sehingga hanya bisa dikonsumsi di bawah pengawasan dokter.
3.59
(37)
15 Jul 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Antibiotik untuk radang tenggorokan dapat beragam, mulai dari amoxillin hingga azithromycin
Table of Content
Radang tenggorokan atau faringitis dapat disebabkan oleh beragam hal, termasuk infeksi virus maupun infeksi bakteri. Radang tenggorokan akibat infeksi bakteri, atau disebut juga dengan strep throat, dapat diobati menggunakan antibiotik. Beberapa antibiotik yang biasa diresepkan untuk mengobati radang tenggorokan antara lain amoxicillin, azithromycin, cefixime, dan clindamycin.
Advertisement
Berdasarkan kelasnya, berikut ini beberapa pilihan antibiotik untuk radang tenggorokan yang akan diberikan oleh dokter:
Amoxicillin adalah jenis antibiotik yang sangat umum diresepkan dokter untuk mengatasi penyakit infeksi bakteri, termasuk radang tenggorokan. Amoxicillin masuk ke dalam kelas antibiotik penisilin, jenis kelas antibiotik pertama yang ditemukan.
Amoxicillin bekerja dengan mencegah bakteri agar tak membentuk dinding sel sehingga mencegah mikroba ini untuk berlipat ganda. Tanpa dinding sel ini, bakteri tak akan mampu untuk bertahan hidup.
Amoxicillin berisiko menimbulkan efek samping tertentu setelah mengonsumsinya. Beberapa efek samping yang umum yaitu mual, muntah, diare, ruam kulit, dan infeksi jamur pada vagina.
Selain amoxicillin, dokter juga dapat memberikan antibiotik lain dalam kelas penisilin, termasuk penisilin V kalium dan ampicillin. Antibiotik kelas penisilin sering menjadi pilihan pertama karena cenderung aman, tidak mahal, dan efektif untuk mengatasi infeksi bakteri.
Azithromycin juga dapat menjadi pilihan antibiotik radang tenggorokan jika pasien memiliki alergi terhadap obat-obat penisilin seperti amoxicillin. Azithromycin masuk ke dalam golongan antibiotik makrolida yang bekerja dengan mencegah pertumbuhan bakteri yang menginfeksi.
Efek samping azithromycin yang umum yakni diare dan feses yang berair dan lunak. Pada beberapa kasus, azithromycin juga dapat menimbulkan demam, pembengkakan di area tubuh tertentu, serta reaksi kulit seperti melepuh, gatal, iritasi, kulit kering, dan kemerahan.
Selain azithromycin, antibiotik radang tenggorokan lain dari kelas makrolida yakni clarithromycin, yang juga bisa diresepkan dokter untuk radang tenggorokan akibat infeksi bakteri.
Cefixime merupakan antibiotik yang juga efektif untuk mengatasi infeksi bakteri, termasuk radang tenggorokan, infeksi telinga, hingga infeksi saluran kemih. Cefixime masuk dalam kelas antibiotik yang disebut sefalosporin yang bekerja dengan membunuh bakteri penyebab infeksi.
Cefixime pun dapat menimbulkan beberapa efek samping. Beberapa efek samping yang umum dialami termasuk:
Selain cefixime, dokter mungkin juga akan memberikan antibiotik lain dalam kelas chephalosporin untuk radang tenggorokan, termasuk cefuroxime dan cephalexin.
Clindamycin adalah antibiotik lain yang diresepkan untuk radang tenggorokan akibat infeksi bakteri. Clindamycin masuk dalam kelas linkosamida atau linkomisin yang bekerja dengan mencegah bakteri, agar tak menghasilkan protein untuk reproduksinya.
Beberapa efek samping clindamycin yang umum termasuk ruam kulit yang ringan dan kulit gatal. Antibiotik ini juga dapat menimbulkan sakit perut dan mual pada pasien.
Antibiotik merupakan obat keras dan tidak bisa dikonsumsi sembarangan. Penggunaan antibiotik yang tidak sebagaimana mestinya dapat menimbulkan bahaya seperti infeksi baru, yang sifatnya resisten terhadap penanganan antibiotik di masa mendatang.
Selalu patuhi dosis dan ketentuan penggunaan obat dari dokter. Biasanya, antibiotik untuk radang tenggorokan di atas akan habis dikonsumsi selama 10 hari.
Apabila Anda merasa pulih sebelum antibiotik habis, Anda harus tetap menyelesaikan penggunaan antibiotik tersebut. Sebab, berhenti sebelum obat benar-benar habis dapat menimbulkan komplikasi tertentu, misalnya:
Berhenti sebelum antibiotik habis juga dapat memicu resistensi antibiotik. Artinya, apabila suatu saat Anda kembali mengalami radang tenggorokan akibat infeksi bakteri, radang yang dialami akan lebih sulit ditangani.
Radang tenggorokan akibat infeksi bakteri bisa diatasi dengan antibiotik di atas. Namun, Anda juga akan perlu menerapkan gaya hidup sehat berikut ini agar durasi pemulihan bisa lebih cepat:
Baca Juga
Antibiotik radang tenggorokan dapat beragam. Namun, jenis antibiotik yang pertama diberikan dokter biasanya amoxicillin dari kelas penisilin. Selalu habiskan antibiotik yang diresepkan oleh dokter, serta patuhi ketentuan penggunaannya.
Advertisement
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Infeksi saluran kemih (ISK) pada ibu hamil rentan terjadi karena perubahan kondisi fisik dan hormon. Kondisi ini bisa terjadi karena beberapa faktor, salah satunya kekurangan asupan cairan.
Antibiotik bukanlah obat mujarab serbaguna, karena tidak semua penyakit dapat diatasi dengan antibiotik. Hal ini juga berlaku untuk penyakit diare, tidak semua jenis diare dapat ditanggulangi dengan antibiotik untuk diare. Antibiotik untuk diare hanya bisa diberikan untuk diare yang disebabkan oleh bakteri atau parasit.
Kondisi sering sakit tenggorokan dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi medis lainnya, seperti alergi, refluks asam lambung, tonsilitis, hingga gonore. Bagaimana cara mengatasinya?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Denny Sutanto
Dijawab oleh dr. Denny Sutanto
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved