Pikiran intrusif adalah pikiran yang mengganggu dalam kepala. Pikiran ini seringkali muncul tiba-tiba menimbulkan rasa tidak nyaman bagi orang yang mengalaminya.
2023-03-21 08:56:47
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Pikiran intrusif adalah pikiran yang menganggu dalam kepala
Table of Content
Pernahkah Anda merasa terganggu dengan pikiran yang ada di dalam kepala sendiri? Sebagai contoh, Anda mungkin pernah memiliki pikiran untuk memukul wajah teman atau menghabiskan waktu berdua dengan pacar sahabat sendiri. Jika iya, pikiran tersebut merupakan bentuk pikiran intrusif.
Advertisement
Pikiran intrusif adalah salah satu tanda adanya masalah kesehatan dalam diri Anda. Kondisi ini mungkin hanya lewat begitu saja, namun seringkali memicu rasa tak nyaman hingga stres pada orang yang mengalaminya.
Pikiran ini dapat muncul begitu saja tanpa sebab di kepala Anda secara tiba-tiba. Namun, pada beberapa kasus, penyebab dari pikiran intrusif adalah adanya masalah kesehatan mental dalam diri Anda. Beberapa gangguan pada otak juga turut berkontribusi dalam munculnya pikiran ini.
Sejumlah penyebab munculnya pikiran intrusif adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui kondisi yang mendasarinya, konsultasikan diri Anda ke dokter. Mengetahui penyebabnya dapat mempermudah Anda dalam menentukan tindak penanganan agar pikiran intrusif tidak muncul kembali.
Pikiran intrusif terbagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:
Ketika melihat lawan jenis, pikiran intrusif seksual seringkali terlintas dalam kepala. Meskipun begitu, Anda tidak perlu khawatir karena hal tersebut sangat wajar terjadi. Menurut ahli, Anda hanya harus menganggap pikiran itu sebagai angin lalu saja dan tidak perlu memikirkannya terlalu dalam.
Terkadang, Anda mungkin mempunyai pikiran intrusif kekerasan seperti melukai diri sendiri maupun orang lain. Umumnya, pikiran tersebut hanya terlintas begitu saja di kepala tanpa ada keinginan untuk melakukan tindak lanjut. Namun, jika menemukan diri sendiri berkeinginan mewujudkannya secara nyata, mintalah bantuan profesional untuk mengelola emosi Anda.
Berpikir negatif, baik tentang diri sendiri atau orang lain, adalah hal yang wajar. Anda mungkin menganggap diri sendiri sebagai orang yang gagal jika tidak berhasil mencapai tujuan tertentu. Pikiran ini biasanya akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun, apabila pikiran itu berubah menjadi kecemasan berlebihan, berkonsultasilah ke psikiater atau psikolog.
Kekhawatiran yang muncul ketika menjalani hubungan kerap kali memunculkan pikiran intrusif dalam kepala. Contohnya, mungkin pernah terlintas di pikiran bahwa pasangan selingkuh atau sahabat Anda berkhianat di belakang.
Pikiran intrusif umumnya tidak akan memengaruhi perilaku seseorang. Pikiran tersebut hanya terlintas begitu saja di kepala dan tidak mengarah pada tindakan. Mereka yang mengalaminya seringkali bekerja keras untuk melawan pikiran ini untuk mencegahnya terwujud.
Jika mengalaminya, Anda tidak perlu berpikir terlalu dalam karena pikiran intrusif tidak memiliki makna yang berarti. Anda tidak harus melihatnya sebagai tanda atau peringatan akan sesuatu. Pikiran yang muncul terkadang bertentangan dengan sifat orang yang memikirkannya.
Cara terbaik untuk mengelola pikiran intrusif adalah dengan mengurangi kepekaan terhadap apa yang Anda pikirkan. Beberapa pilihan perawatan yang mungkin akan membantu, antara lain:
Terapi wicara sebagai bagian dari CBT adalah cara Anda mendiskusikan pikiran yang membuat stres dengan ahli kesehatan mental. Ahli kesehatan mental kemudian akan mengajarkan Anda cara untuk berpikir dan bereaksi terhadap pikiran intrusif.
Untuk pikiran intrusif yang terjadi karena ketidakseimbangan senyawa kimia dalam otak, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk. Kondisi ini umum terjadi pada penderita gangguan obsesif kompulsif dan depresi. Obat yang diberikan bisa berupa antidepresan dan penghambat reuptake serotonin selektif (SSRIs).
Tindakan paling mudah yang bisa Anda lakukan untuk mengelola pikiran intrusif adalah dengan menganggapnya sebagai angin lalu. Perawatan diri dengan belajar mengelola stres dan metode koping juga dapat membantu frekuensi munculnya pikiran tersebut di dalam kepala Anda.
Baca Juga
Pikiran intrusif seringkali mengganggu pikiran, namun Anda sebaiknya hanya menganggapnya sebagai angin lalu saja. Jika pikiran ini muncul sebagai gejala dari masalah kesehatan tertentu, beberapa pilihan perawatan seperti terapi perilaku kognitif, konsumsi obat, hingga menerapkan self-care dapat membantu mengelolanya.
Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai pikiran intrusif dan cara mengatasinya dengan tepat, tanyakan langsung ke dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara meningkatkan kualitas hubungan suami istri bisa didapat dengan rutin berkencan serta berani mencoba hal baru bersama dengan pasangan.
Masyarakat dunia dikejutkan dengan kabar bangunnya Michael Schumacher setelah koma 6 tahun. Sebenarnya, apa yang menyebabkan sang mantan pebalap F1 itu “tertidur pulas” sampai bertahun-tahun lamanya?
Empat fase siklus respon seksual adalah fase hasrat, fase gairah, fase orgasme, dan fase resolusi. Memasuki fase hasrat, detak jantung dan napas akan berjalan lebih cepat dan akan semakin naik saat fase gairah. Pada masa orgasme, serangkaian kontraksi otot yang intens akan terjadi saat tubuh melepaskan ketegangan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved