Phasmophobia adalah rasa takut berlebih terhadap hantu. Kondisi ini berbeda dengan rasa takut biasa karena bisa membuat pengidapnya tidak berfungsi ketika bersinggungan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan mistis karena ada rasa panik dan cemas yang berlebihan.
7 Des 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Phasmophobia adalah rasa takut berlebih terhadap hantu
Table of Content
Ada banyak jenis phobia yang bisa dialami, salah satunya adalah phasmophobia. Jenis phobia ini bisa menimbulkan kecemasan hingga serangan panik, sehingga mengganggu kesehatan dan kehidupan sosial. Karena itu, kenali lebih jauh seputar pengertian dan cara mengatasinya berikut ini.
Advertisement
Phasmophobia adalah phobia terhadap hantu. Berbeda dengan rasa takut hantu biasa, orang dengan phasmophobia akan merasa sangat takut meski hanya mendengar hal-hal yang berbau supernatural. Rasa takut yang muncul juga sangat sulit dikendalikan.
Hal ini membuat pengidap phasmophobia akan mengalami gangguan dari aspek kesehatan fisik maupun mental, seperti gangguan kecemasan.
Phasmophobia juga tidak mengenal usia. Apabila umumnya anak-anak merasa takut pada hantu dan mulai mereda saat memasuki usia remaja, tidak demikian halnya dengan phasmophobia.
Bahkan, rasa takut hantu ini bisa menjadi semakin buruk dan berkembang menjadi phobia yang melemahkan. Tak jarang, aktivitas sehari-hari bisa terganggu akibat phasmophobia.
Gejala phasmophobia meliputi:
Orang yang memiliki phasmophobia kerap merasa ada makhluk halus atau hantu di sekitarnya, terutama saat sedang sendirian. Terkadang, ia juga merasa selalu diamati oleh makhluk halus. Bahkan, suara sepelan apa pun semakin memperkuat keyakinan tentang kehadiran hantu.
Ciri-ciri orang dengan phasmophobia juga bisa terlihat dari ritual atau aktivitas tertentu untuk “menangkal” hantu. Tak jarang, ritual ini dilakukan berlebihan hingga mengganggu aktivitas.
Baca juga: Catoptrophobia, Fobia Cermin yang Mungkin Terjadi karena Trauma Hal Gaib
Phasmophobia adalah kondisi yang belum jelas penyebabnya. Kondisi ini seringkali merupakan kombinasi dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab phasmophobia menurut para ahli:
Genetik bisa menjadi salah satu yang menyebabkan seseorang mengalami phobia dengan hantu. Beberapa orang dengan kecenderungan genetik terhadap kecemasan, memiliki risiko jauh lebih tinggi untuk mengalamiphobia.
Mengingat kondisi ini berkaitan erat dengan kesehatan mental, orang yang memiliki masalah mental seperti kecemasan berlebih lebih berisiko mengalami phasmophobia.
Trauma atau kejadian yang menyebabkan stres luar biasa juga dapat memicu seseorang mengalami phasmophobia.
Pengalaman traumatis seperti kehilangan orang terdekat juga bisa berkontribusi mengembangkan phasmophobia pada seseorang.
Pengalaman negatif juga bisa memicu seseorang memiliki ketakutan berlebihan terhadap hantu. Misalnya, pengalaman bermalam di rumah angker atau menonton film horror.
Anak yang melihat orang tuanya takut hantu juga berpotensi menimbulkan phasmophobia.
Budaya atau keyakinan akan hal-hal yang berbau supranatural bisa memengaruhi seseorang untuk memiliki kecemasan berlebih akan sesuatu. Hal ini juga bisa memicu timbulnya phasmophobia.
Jenis phobia lain seperti ketakutan saat sendirian (autophobia) juga bisa berperan dalam menyebabkan phasmophobia.
Menurut penelitian, orang yang memiliki ketakutan intens saat sendirian terutama saat malam hari atau sedang tidur bisa mengalami phasmophobia.
Baca juga: Kenapa Bisa Kesurupan? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Penanganan phasmophobia dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
Psikiater akan meresepkan obat-obatan jenis antidepresan dan anticemas yang bertujuan meredakan reaksi emosi berlebihan. Jenis obat ini juga dapat menghentikan atau membatasi reaksi fisik seperti mual dan jantung berdebar. Obat-obatan jenis ini efektif meredakan gejala dengan cepat.
Selain obat-obatan, terapi perilaku kognitif dan terapi paparan adalah jenis psikoterapi yang bisa menjadi cara menangani phobia, termasuk phasmophobia.
Seorang pakar kesehatan mental akan mengajak Anda untuk berdiskusi guna mengetahui sumber ketakutan yang dialami. Sesi terapi juga akan membantu Anda membangun mekanisme yang paling tepat dalam menghadapi phasmophobia.
Bentuk terapi bicara dengan orang lain juga bisa menjadi cara memahami penyebab ketakutan. Dari terapi ini pula bisa dipelajari cara mengubah persepsi yang selama ini memicu ketakutan.
Banyak orang yang merasa enggan atau malu memeriksakan diri karena anggapan bahwa ini hanya sekadar “takut hantu” biasa. Padahal, phasmophobia sudah termasuk ketakutan yang di luar nalar.
Terlebih jika phasmophobia sudah mengganggu siklus tidur, menurunkan produktivitas, hingga membuat tak bisa sendirian. Jika ini yang terjadi pada Anda, sudah saatnya memeriksakan diri ke dokter.
Kondisi ketakutan berlebih pada orang yang mengalami phasmophobia bisa menimbulkan kecemasan dan emosi. Untuk itu, penting bagi Anda untuk menemukan dan melakukan mekanisme coping yang sesuai dengan diri masing-masing.
Teknik relaksasi bisa menjadi mekanisme coping yang bagus untuk mengelola emosi dan perasaan cemas yang muncul saat ketakutan menyerang. Anda bisa melakukan pernapasan dalam, relaksasi, hingga peregangan otot.
Baca Juga
Phasmophobia adalah kondisi ketakutan berlebih pada hantu hingga bisa mengganggu aktivitas dan gangguan kecemasan, bahkan serangan panik. Tidak ada yang lucu atau konyol dari kondisi ini. Jenis fobia ini bukan hal yang bisa ditertawakan dan dianggap biasa.
Ada berbagai kemungkinan penyebab seseorang mengalami phasmophobia. Bisa jadi, kondisi ini muncul akibat kombinasi faktor genetik dan pengaruh lingkungan. Dengan memeriksakan diri ke profesional seperti psikolog atau psikiater, ketakutan ini perlahan bisa dikelola dengan baik sehingga meningkatkan kualitas hidup penderitanya.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar phasmophobia atau jenis fobia lainnya yang mengganggu, Anda juga bisa menggunakan fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Mental breakdown adalah kondisi stres berat yang membuat seseorang kesulitan menjalankan aktivitas seperti biasa. Orang yang mengalami kondisi ini akan sulit bekerja serta mengubah pola makan maupun pola tidurnya secara drastis.
Middle child syndrome atau sindrom anak tengah adalah kondisi psikologis yang bisa membuat anak tengah merasa dikucilkan. Ciri-cirinya meliputi takut bersosialiasi, merasa tidak berguna, hingga frustrasi.
Ketika interaksi langsung dengan orang lain dibatasi karena pandemi COVID-19, fitur seperti video call menjadi santapan sehari-hari. Ternyata, ada dampak negatif dari video call terhadap kesehatan mental seseorang.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved