Kelebihan air ketuban (hidramnion) pada masa kehamilan dapat memengaruhi perkembangan janin dan menyebabkan risiko komplikasi. Biasanya, kelebihan cairan ketuban terjadi pada trimester kedua kehamilan. Selalu pantau kondisi kehamilan dan jumlah air ketuban Anda.
4 Nov 2019
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
perut besar saat hamil bisa menjadi tanda kelebihan air ketuban
Table of Content
Kekurangan air ketuban atau kelebihan air ketuban pada masa kehamilan dapat memengaruhi perkembangan janin dan menyebabkan komplikasi. Ini sudah tentu bukan menjadi kondisi yang diharapkan.
Advertisement
Selain kekurangan air ketuban, kelebihan air ketuban atau dikenal dengan istilah polihidramnion patut diwaspadai. Meski jarang terjadi, kasus kelebihan cairan ketuban dapat dialami sekitar 1-2% kehamilan.
Lantas air ketuban terlalu banyak bahayakah? Apa saja akibat air ketuban banyak yang perlu diwaspadai?
Baca Juga
Air ketuban atau amnion adalah cairan yang mengelilingi dan melindungi janin di dalam rahim. Air ketuban merupakan cairan penting yang berguna untuk menjaga keselamatan dan perkembangan janin.
Volume cairan ketuban normalnya berkisar antara 60 milliliter (mL) saat kehamilan berusia 12 minggu, 175 mL di usia 16 minggu, dan kemudian meningkat jadi 400-1200 mL di usia kehamilan 34-38 minggu.
Namun ada sebagian ibu hamil yang memiliki volume ketuban tidak normal, entah itu terlalu sedikit atau terlalu banyak.
Penyebab air ketuban terlalu banyak atau juga yang disebut hidramnion alias polihidramnion hingga saat ini masih belum dapat diketahui.
Meski penyebab polihidramnion belum diketahui secara pasti, dikutip dari Mayo Clinic, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi risiko seorang ibu hamil mengalami polihidramnion. yaitu:
Biasanya, kelebihan cairan ketuban terjadi pada trimester kedua kehamilan. Bahkan, pada kasus yang tidak terlalu parah, ibu hamil tidak akan merasakan gejala yang signifikan.
Pada kasus yang ringan, kondisi ini jarang menimbulkan keluhan. Namun, hidramnion yang relatif parah dapat memunculkan gejala sebagai berikut:
Salah satu manfaat USG adalah mengetahui kondisi air ketuban, termasuk volume air ketuban. Apakah kondisi cairan ketuban tergolong normal, kekurangan, atau kelebihan.
Apabila ibu hamil tidak menyadari gejala-gejala di atas tapi merasa ukuran perut lebih besar daripada usia kehamilan seharusnya, Anda bisa memeriksakan risiko kelebihan cairan ketuban lewat USG.
Jika jumlah air ketuban Anda memang terlalu banyak, dokter akan melakukan tes lebih lanjut untuk mengukur kadarnya secara rinci.
Baca juga: Warna Air Ketuban yang Normal dan Kondisinya yang Memengaruhi Kehamilan
Air ketuban berlebih sebenarnya bukan indikasi pasti dari masalah serius. Pada kebanyakan kasus, Anda mungkin hanya butuh lebih banyak beristirahat.
Namun, hidramnion bisa saja menimbulkan sejumlah komplikasi pada beberapa ibu hamil yang mengalaminya. Risiko komplikasinya pun bisa berlainan pada tiap pasien dan tergantung pada usia kehamilan serta tingkat keparahan.
Beberapa risiko yang mungkin muncul akibat cairan ketuban berlebihan (hidramnion) adalah:
Risiko komplikasi juga bisa terjadi pada janin, seperti:
Baca juga: Penyebab Bayi Sungsang dan Hal Lain yang Perlu Diketahui Ibu Hamil
Maka itu, konsultasikan kepada dokter kandungan tentang risiko komplikasi kehamilan dan rencana cadangan apa yang perlu disiapkan dalam menghadapi kondisi air ketuban berlebih.
Sampaikan kepada dokter kandungan tentang apa yang Anda alami sehingga membantu dokter dalam menganalisis masalah tersebut.
Untuk mengantisipasi polihidramnion, dokter kandungan akan melakukan serangkaian tes seperti cek darah untuk mengetahui apakah sang ibu mengalami infeksi atau diabetes.
Dokter juga bisa melakukan prosedur amniocentesis, yaitu mengambil sampel air ketuban dari janin dan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis secara genetik. Pemantauan akan terus dilakukan sejak usia kehamilan 32 minggu.
Jika diperlukan, dokter akan melakukan amnioreduction, yaitu prosedur mengeluarkan air ketuban. Meski demikian, prosedur ini masih menuai kontroversi tentang keamanannya.
Dokter juga dapat memberikan obat khusus yang berfungsi menurunkan jumlah urine yang dikeluarkan oleh janin sehingga penambahan air ketuban tidak terlalu banyak.
Selain itu, ada juga obat-obatan bersifat antiradang yang bisa dikonsumsi ibu hamil dalam mencegah risiko komplikasi akibat kelebihan cairan ketuban.
Di rumah, ada baiknya untuk Anda menjalani diet pola makan yang lebih sehat bagi kondisi kesehatan janin.
Jika Anda mengalami kelebihan cairan ketuban, tak perlu panik. Tetap rileks dan tenang, dan cari tahu langkah apa yang bisa diambil untuk mengantisipasinya.
Seringkali, ibu hamil yang mengalami air ketuban berlebih tidak mengalami gejala apa pun. Hati-hati apabila gejala seperti kesulitan bernapas hingga nyeri di perut sudah terjadi. Pasalnya ini mengindikasikan bahwa kelebihan cairan ketuban sudah cukup parah.
Jika Anda ingin berkonsultasi ke dokter perihal kondisi kelebihan air ketuban, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Tidur memang bisa jadi proses sederhana yang menantang di setiap tahap kehamilan. Meskipun tidak ada solusi yang sempurna, ada berbagai strategi yang dapat Anda coba untuk mengatasi kesulitan tidur terkait kehamilan. Salah satunya adalah bantal hamil. Apa fungsinya?
Ciri-ciri tidak cocok KB suntik 3 bulan dapat ditandai dengan berbagai efek yang abnormal. Mulai dari perdarahan hebat, kesulitan bernapas, nyeri berkepanjangan di area suntikan, hingga reaksi alergi yang serius.
Rambut rontok saat hamil kerap dihubungkan dengan masalah hormon yang meningkat, hingga kekurangan zat besi. Rambut rontok pada ibu hamil biasanya terjadi hingga bulan-bulan awal setelah melahirkan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved