Perut keras dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi medis, mulai dari maag, gastritis, divertikulitis, hingga penyakit radang usus.
3.35
(66)
4 Mei 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Jika kondisi perut keras ini tidak kunjung hilang, bisa jadi tanda seseorang memerlukan penanganan medis.
Table of Content
Saat mengalami perut keras, biasanya orang akan mengingat kembali apa makanan atau minuman yang baru dikonsumsinya. Namun jika kondisi perut keras ini tidak kunjung hilang, bisa jadi tanda seseorang memerlukan penanganan medis. Bisa jadi, perut keras adalah gejala penyakit lainnya.
Advertisement
Mudah mengatasi perut keras apabila pemicunya dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Bahkan, seringkali perut keras akan mereda dengan sendirinya setelah beberapa saat.
Namun, pertimbangkan juga penyebab perut keras seperti:
Seperti yang disinggung sebelumnya, mengonsumsi makanan atau minuman tertentu bisa menimbulkan sensasi perut keras. Contohnya makan terlalu cepat atau terlalu banyak seperti mukbang atau mengonsumsi minuman bersoda bisa menyebabkan perut keras. Biasanya, rasa tidak nyaman ini akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa waktu.
Konstipasi atau sembelit juga bisa menyebabkan sensasi perut keras. Biasanya, ini juga disertai dengan rasa kenyang atau kembung yang tidak nyaman.
Ibu hamil juga bisa merasakan perut keras selama mengandung. Ini terjadi karena rahim membesar sehingga menekan perut. Selain itu, ibu hamil juga bisa merasa perut keras apabila jarang mengonsumsi makanan kaya serat atau mengonsumsi terlalu banyak minuman bersoda.
Namun jika perut keras terjadi disertai dengan rasa nyeri atau perdarahan, segera konsultasikan pada dokter spesialis kandungan. Kondisi yang terjadi pada 20 minggu pertama kehamilan bisa menandakan keguguran.
Sementara pada trimester ketiga, perut keras juga bisa terjadi karena kontraksi palsu yang terasa selama beberapa saat saja. Jika kontraksi terasa terus menerus dan semakin intens, mungkin fase pembukaan saat melahirkan sudah dimulai.
Orang yang memiliki intoleransi terhadap jenis makanan tertentu seperti alergi laktosa atau alergi lainnya juga bisa mengalami reaksi perut keras setelah mengonsumsi hal yang seharusnya dihindari. Umumnya, kondisi ini juga disertai dengan perut kembung.
Keracunan makanan juga bisa menyebabkan perut keras yang disertai dengan mual dan muntah. Segera imbangi dengan banyak minum air putih dan beristirahat. Namun jika semakin parah, kunjungi dokter untuk mengantisipasi terjadinya dehidrasi berat.
Premenstrual syndrome atau PMS juga bisa menyebabkan perut keras. Biasanya, PMS terjadi 2 minggu sebelum siklus menstruasi seseorang dimulai. Tak hanya itu, akan muncul gejala lain seperti mudah tersinggung, puting payudara gatal, nyeri otot, dan mudah lelah.
Disebut juga irritable bowel syndrome, selain perut keras juga disertai perut kram, kembung, dan sakit perut
Sementara pada penyakit radang usus atau inflammatory bowel disease termasuk Crohn’s disease dan ulcerative colitis, akan muncul rasa kembung dan kram. Tak hanya itu, kondisi ini membuat penderitanya merasa perut keras.
Divertikulitis adalah infeksi atau peradangan di kantong sepanjang saluran pencernaan, utamanya pada usus besar. Ketika seseorang menderita hal ini, biasanya juga akan merasa kembung dan perut membengkak.
Salah satu ciri-ciri sakit maag adalah perut terasa keras, kembung, dan sakit. Umumnya, maag disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori.
Penderita kanker lambung juga bisa merasakan perut keras sebagai salah satu gejalanya. Jenis kanker ini termasuk yang langka.
Ternyata, gastritis juga bisa menyebabkan perut keras. Kondisi medis ini terjadi lambung mengalami peradangan. Peradangan tersebut umumnya disebabkan oleh bakteri H. pylori atau tukak saluran pencernaan.
Selain perut keras, gastritis juga bisa menyebabkan timbulnya rasa nyeri dan perut kembung.
Baca Juga
Jangan tunda memeriksakan diri ke dokter apabila perut keras terasa selama beberapa hari dan tidak kunjung membaik. Selain itu, perhatikan pula beberapa gejala lain seperti:
Nantinya, dokter akan menjalankan diagnosis untuk tahu apa penyebab perut keras disertai dengan gejala lain yang mungkin menyertai. Ada banyak alasan seseorang mengalami perut keras, umumnya berhubungan dengan faktor hormonal dan masalah pada pencernaan.
Advertisement
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Ciri-ciri darah rendah penting untuk Anda dikenali. Darah rendah atau hipotensi adalah kondisi di mana nilai tekanan darah Anda berada di bawah 90/60 mm/Hg.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 untuk anak berusia 12-17 tahun. Vaksin apa yang boleh diberikan pada anak?
Makan sambil berdiri sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian orang. Namun, kebiasaan ini ternyata dapat memberi beberapa efek negatif. Apa saja?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Pany
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved